Menemukan orang kidal dalam kehidupan sehari-hari terutama di Indonesia memang cenderung cukup sulit, ya. Hal ini pun diperkuat dengan fakta bahwa hanya ada 10 persen populasi di seluruh dunia yang lebih terampil dengan anggota tubuh bagian kirinya.
Mengingat sedikitnya kelompok ini, tentu ada banyak hal-hal unik yang tidak kamu tahu tentang mereka seperti berikut ini.
Ketika menjadi seorang kidal, orang dengan mudah akan menyadari 'keganjilan' tersebut dan menjadi bahan pembuka pembicaraan. Begitu pula yang dialami oleh Ingrid Hansesn, jurnalis Launch Media. Dia pun menemukan bahwa kebanyakan orang kidal merupakan seorang introvert.
Reputasi Columbia Law School tak perlu diragukan lagi. Menurut Robert S. Herbst, seorang pembicara motivasi sekaligus pengacara, dirinya yang menempuh studi di universitas tersebut juga dikelilingi banyak orang kidal selama di kampus.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa orang kidal cenderung lebih banyak menggunakan otak kanan yang berarti lebih kreatif, analitis, verbal, dan memiliki keterampilan berbahasa lebih baik. Selain itu, Herbst pun merupakan bagian dari Eagle Scout yang juga dipenuhi orang-orang kidal termasuk Micahel Bloomberg.
Danielle Becker mengisahkan bagaimana ketika di sekolah dulu, dirinya diolok oleh seorang teman bahwa situasinya yang kidal akan menjadikannya cacat. Namun, founder Leftys Right Mind ini tidak memedulikan hal tersebut dan justru melihat 'keganjilan'nya sebagai hal yang membedakannya dengan orang lain. Dari sinilah, dia pun jadi terpicu dan terbantu menemukan passion dan karir yang diinginkannya hingga saat ini.
Karena sedikitnya populasi orang kidal, perlengkapan yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari pun didominasi untuk kebutuhan si tangan kanan. Tantangan semacam ini pula yang ditemui oleh penulis Kim Murphy meski hal tersebut dapat membahayakan dirinya seperti saat harus menggunakan perlengkapan berkebun untuk orang-orang nonkidal. Dari keterbatasan fasilitas ini pula, pribadi yang lebih kuat dan kreatif tumbuh di dalam diri wanita yang berdomisili di Virginia ini.
Faktanya, cukup banyak presiden di Amerika Serikat yang juga merupakan seorang kidal. Sebut saja James A. Garfield, Herbert Hoover, Harry S. Truman, Gerald Ford, Ronald Reagan, George H. W. Bush, dan Bill Clinton. Oh, tak lupa, Barack Obama juga termasuk dalam kelompok ini.
Meski tak langsung turunan dari orang tua, genetik berperan dalam menentukan preferensi penggunaan tangan untuk melakukan mayoritas aktivitas ini. Menurut U.S. National Library of Medicine, banyak faktor termasuk genetik, lingkungan, dan kesempatan menentukan apakah seseorang menjadi kidal atau tidak.
Studi lebih lanjut menemukan bahwa ternyata dibutuhkan banyak gen (mungkin hingga 40) yang berkontribusi dalam hal ini. Walau kesempatan untuk menjadi kidal cenderung kecil, tetapi bila ditelusuri lebih jauh dalam silsilah keluarga, akan ditemukan pula anggota keluarga lain yang berkarakter serupa.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Laterality, ditemukan bahwa orang-orang kidal mempunyai risiko untuk mengalami artritis dan tukak yang lebih kecil. Peneliti meyakini hal ini bukan dikarenakan kebiasaan penggunaan tangan yang dilakukan, melainkan DNA yang mendasari seseorang menjadi kidal.
Sebuah studi di JECN menemukan bahwa mereka yang kidal mempunyai kemampuan untuk mengendalikan diri lebih baik. Bahkan di saat sangat kesal sekalipun, orang kidal tetap dapat bertindak logis dan melakukan hal yang berkebalikan dengan apa yang dirasakan.
Sebuah riset yang dilakukan di Northwestern menemukan bahwa orang kidal lebih kompetitif dibandingkan kooperatif. Mengingat bagaimana sekarang di dunia hampir segala sesuatunya sangat kompetitif, hal ini bisa jadi keuntungan tersendiri untuk populasi kidal.
Saat terjadi stroke atau cedera lain pada otak, riset menunjukkan bahwa orang-orang kidal pulih lebih cepat. Hal ini dikarenakan fungsi kognitif menyebar di otak bagian kiri. Artinya, saat stroke menyerang orang kidal, fungsi kognitif yang ikut terganggu pun lebih sedikit.
Setiap orang tentu diciptakan dengan kelebihan masing-masing, pun demikian dengan mereka yang menjadi seorang kidal. Jadi, apakah kamu menemukan tanda-tanda keren ini pada orang kidal di sekitarmu?