7 Fakta Pertempuran Thermopylae, Pertarungan Besar Yunani dan Persia

Kota-kota Yunani di wilayah Ionia di Turki modern berada di bawah Kekaisaran Persia sejak 547 SM. Kemudian, pada tahun 499 SM, terjadi pemberontakan oleh orang-orang Yunani di wilayah tersebut dalam peristiwa yang dikenal sebagai Pemberontakan Ionia. 

Dilansir Learnodo-Newtonic, selama pemberontakan, terjadi pembakaran di berbagai wilayah oleh orang-orang Yunani. Pemberontakan tersebut akhirnya dihentikan oleh Persia, tetapi raja Kekaisaran Persia pada saat itu bersumpah untuk menghukum mereka yang terlibat di dalamnya. Hal ini menyebabkan Invasi Persia Pertama ke Yunani pada 492 SM yang melibatkan Pertempuran Marathon, di mana orang-orang Yunani mengalahkan lebih banyak tentara Persia.

Putra Darius I, yaitu Xerxes I atau yang juga dikenal sebagai Xerxes The Great, menjadi penguasa Kekaisaran Persia pada 486 SM. Selama masa kekuasaannya, dia merencanakan invasi besar-besaran ke Yunani untuk membalas kekalahan Persia dalam Pemberontakan Ionia dan Pertempuran Marathon. 

Pada saat tersebut, Kekaisaran Persia adalah kekaisaran terbesar yang pernah ada dalam sejarah kuno yang membentang dari sungai Indus di Asia hingga sungai Nil di Afrika. Xerxes menggunakan sumber daya yang besar ini untuk mengumpulkan tentara, membangun kapal, dan membeli persediaan untuk invasinya ke Yunani.

Salah satu kesalahpahaman paling populer tentang Pertempuran Thermopylae adalah tentang jumlah pasukan yang diterjunkan dalam pertempuran. Banyak yang meyakini bahwa pertempuran ini melibatkan 300 Spartan yang melawan lebih dari satu juta prajurit Persia. Namun, angka ini sebenarnya dilebih-lebihkan berdasarkan catatan sejarah, sensasionalisme budaya pop modern, dan romantisme.

Dilansir Realm of History, selama periode sekitar 480 SM, Sparta sendiri dapat menurunkan lebih dari 8.000 warga dewasa. Namun, secara historis mereka tidak bisa membawa seluruh pasukan mereka di Pertempuran Thermopylae karena alasan agama dan Olimpiade Panhellenic.

Lantas, berapa banyak orang yang dilibatkan oleh masing-masing pihak dalam pertemuan yang luar biasa ini? Pihak Yunani melibatkan setidaknya 5.200 orang, termasuk lebih dari seribu perioikoi, Mantineans, Tegeans, Arcadian, Corinthians, Thespians, dan bahkan Thebans, bersama kelompok Peloponnesia lainnya. Para sejarawan modern juga meyakini bahwa Helot ikut masuk ke dalam susunan pasukan ini, sehingga jumlah total pasukan Yunani ada lebih dari 7.000 orang.

Sementara itu, tidak diragukan lagi bahwa apabila Persia membawa terlalu banyak orang, maka mereka akan terkendala logistik. Jadi, angka satu juta sangatlah dilebih-lebihkan. Ilmu pengetahuan modern menunjukkan bahwa Persia dapat membawa sekitar 260.000 orang dalam 1.300 trireme mereka. Namun, hanya sebagian kecil dari mereka adalah tentara yang sebenarnya, sementara yang lain melayani tugas pendayung, pembawa bagasi, dan pengikut kamp. Kisaran angka yang masuk akal untuk tentara Persia di Pertempuran Thermopylae adalah antara 80.000 hingga 100.000 orang.

Diterangkan laman World History, ketika berita tentang penyerang mencapai Yunani, reaksi awal Yunani adalah mengirim 10.000 hoplites untuk mempertahankan posisi di lembah Tempē dekat Gunung Olympos, tetapi mereka mundur.

Lalu, setelah berbagai diskusi dan kompromi antara negara-kota Yunani, pasukan gabungan yang berjumlah antara 6.000 atau 7.000 orang dikirim untuk mempertahankan celah di Thermopylae, lokasi yang akan dilewati pasukan Persia saat akan memasuki daratan Yunani.

Kecilnya pasukan pertahanan ini sebenarnya dilatarbelakangi oleh keengganan beberapa bagian Yunani untuk mengerahkan pasukan karena berbagai alasan, salah satunya motif agama.

Selain pasukan darat, pihak Yunani juga mengirim armada kapal perang trireme yang memegang posisi di lepas pantai Artemision di pantai utara Euboe. Pihak Yunani mengumpulkan lebih dari 300 trireme yang diperkirakan bertujuan untuk mencegah armada Persia berlayar ke pesisir pedalaman Lokris dan Boeotia.

Pada mulanya, Raja Persia bersama sekitar 80.000 tentara menunggu selama empat hari dengan harapan bahwa orang-orang Yunani akan melarikan diri karena panik. Namun, melihat orang-orang Yunani mempertahankan posisi mereka, Xerxes mengirim utusan untuk menawarkan Yunani kesempatan terakhir untuk menyerah tanpa pertumpahan darah. Tak ingin menyerah, akhirnya pertempuran antara Yunani dan Persia pun dimulai.

Pihak Yunani dan Persia memiliki pendekatan perang yang berbeda. Dijelaskan laman World History, Persia menyukai serangan jarak jauh menggunakan pemanah diikuti serangan kavaleri, sementara Yunani menyukai hoplites lapis baja berat, diatur dalam formasi padat yang disebut phalanx, dengan masing-masing orang membawa perisai perunggu bundar yang berat dan bertempur dalam jarak dekat menggunakan tombak dan pedang. 

Meskipun taktik Persia untuk menghujani musuh dengan anak panah tampaknya mengagumkan, tetapi ini tidak efektif melawan hoplite lapis baja perunggu. Sementara itu, pasukan Yunani unggul dalam perlawanan jarak dekat, tombak yang lebih panjang, pedang yang lebih berat, baju besi yang lebih baik, dan formasi phalanx yang ketat. Sementara Yunani disiapkan untuk perlawanan jarak dekat, Persia cenderung berjuang untuk membuat jarak mereka jauh.

Mengetahui posisi rentan Yunani dalam pertempuran, Leonidas sekali lagi mengambil keputusan taktis yang mengharuskan Yunani membuat pertahanan terakhir. Dalam hal strategi, meskipun menarik mundur seluruh tentara Yunani menjadi salah satu pilihan yang tersedia, tetapi ini bukanlah tindakan terbaik karena kavaleri Persia bisa dengan mudah menyusul mereka. Dengan demikian, mereka memutuskan untuk mundur sedikit demi sedikit.

Bagi Leonidas, yang terpenting adalah menyelamatkan sebagian besar pasukan pertahanan dengan tindakan barisan belakang. Ini memungkinkan sebagian besar tentara Yunani yang bertahan untuk melarikan diri dari cengkeraman Xerxes di Pertempuran Thermopylae.

Mengutip Realm of History, bertentangan dengan gagasan populer yang menyebut bahwa Yunani hanya melibatkan 300 Spartan dalam Pertempuran Thermopylae, faktanya Leonidas membawa ribuan prajurit. Dan, alih-alih menempati celah sempit, Leonidas memerintahkan barisan belakang yang berkumpul untuk maju ke area yang lebih luas karena ia tahu posisi mereka yang sebelumnya dijaga sekarang rentan terhadap pasukan yang mendekat dari belakang.

Memahami urgensi situasi, Leonidas memerintahkan anak buahnya untuk berlari sepanjang beberapa meter terakhir sehingga pemanah Persia kesulitan menyerang. Begitu pertempuran jarak dekat terjadi, bentrokan hebat terjadi yang mengakibatkan korban Persia jatuh lebih besar.

Sayangnya, pertempuran jarak dekat ini membuat Leonidas menemui ajalnya. Akhirnya, pasukan Yunani memutuskan untuk mundur ke celah sempit. Dengan demikian, berakhirlah Pertempuran Thermopylae yang menghasilkan kemenangan bagi Persia. 

Intinya, terdapat beberapa kekeliruan antara kisah yang beredar dan fakta Pertempuran Thermopylae. Pertempuran Thermopylae bukan hanya tentang 300 orang Sparta melawan satu juta prajurit Persia, tetapi lebih mencakup prestasi berani dari pasukan Yunani melawan Persia, meskipun Yunani kalah dalam hal jumlah.