9 Fakta Jupiter, Planet Raksasa Pelindung Bumi yang Punya Lautan!

Sama seperti planet lainnya, Jupiter dinamai berdasarkan nama dewa Romawi. Jupiter sendiri merupakan nama raja para dewa dalam bangsa Romawi Kuno. Nama ini bisa dibilang sangat sesuai dengan Jupiter. Itu karena dibandingkan dengan planet lainnya, Jupiter memiliki ukuran yang paling besar.

Meski begitu, Jupiter tak hanya mewakili dewa bangsa Romawi. Oleh bangsa Yunani, Jupiter adalah perlambang dari dewa guntur yang bernama Zeus. Selain itu, Jupiter adalah dewa Marduk yaitu dewa pelindung bagi bangsa Mesopotamia.

Ukuran Jupiter boleh saja lebih besar puluhan kali dari bumi, tapi ukuran ternyata tidak membuat Jupiter berusia lebih tua dari bumi. Jika Neptunus yang berusia 4,6 miliar tahun bisa jadi kakak dari bumi, Jupiter yang berusia 4,503 miliar tahun adalah adik dari bumi. bumi sendiri berusia 4,543 miliar tahun.

Gak kalah dari bumi, Jupiter juga punya laut. Namun, tentu saja lautan ini tidak akan sama dengan lautan yang dimiliki oleh bumi kita. Di bagian tengah Jupiter terdapat sebuah lautan, bukan lautan berisi air melainkan logam cair atau hidrogen metalik. Lautan ini ditutupi oleh selubung hidrogen dan helium yang tebal.

Planet bercincin, orang mungkin akan langsung teringat pada Saturnus. Namun, Jupiter pun ternyata punya cincin, meski ukurannya tidak sebesar cincin milik Saturnus. Cincin ini berasal dari satelit Jupiter yang tertarik oleh asteroid.

Jupiter berputar sangat cepat pada porosnya. Itu sebabnya, satu hari di Jupiter hanya berlangsung selama 10 jam. Namun di sisi lain, Jupiter juga sangat lamban saat harus berputar mengelilingi matahari.

Penyebabnya, karena orbit Jupiter yang lebih besar dari bumi membuat planet raksasa ini butuh waktu lama untuk mengelilingi matahari. Saking lamanya, satu tahun di Jupiter setara dengan 11,8 tahun di bumi.

Jupiter adalah planet raksasa dengan gravitasi paling kuat di tata surya. Ternyata, gravitasi ini bukan hanya berguna bagi Jupiter, tapi juga planet sekitarnya, termasuk bumi. Saking kuat gravitasinya, Jupiter akan merusak komet, meteorit, hingga asteroid yang melintas di dekatnya.

Hal yang sama terjadi pada 1994, ketika itu komet Shoemaker-Levy 9 diprediksi akan menabrak bumi. Untungnya, sebelum menabrak bumi, komet ini terlebih dahulu melintasi Jupiter yang memiliki gravitasi kuat. Jupiter kemudian menarik komet tersebut untuk mendekat padanya. Jadi, alih-alih menabrak bumi, komet ini justru menabrak Jupiter.

Meski ukurannya besar, manusia tidak akan bisa hidup di Jupiter. Bukan hanya karena letaknya yang jauh dari matahari dan bumi, tapi juga karena di sana tidak ada tempat untuk mendarat. Berbeda dengan Merkurius, Venus, bumi, dan Mars, Jupiter adalah bola gas raksasa. Tidak ada daratan di sana sehingga tidak akan ada yang bisa mendarat apalagi hidup di planet tersebut.

Kalau kamu banyak membaca tentang Jupiter atau pernah melihat fotonya, kamu mungkin mengenali titik merah raksasa yang ada di permukaan Jupiter. Namun titik merah ini ternyata bukanlah awan, melainkan sebuah badai raksasa yang memiliki ukuran tiga kali bumi.

Badai ini pertama kali ditemukan oleh astronom Itali bernama Giovanni Cassini pada 1665. Kini, setelah 354 tahun, badai tersebut nyatanya masih ada di Jupiter meski ukurannya mengecil sedikit demi sedikit.

Kabar baik bagi kamu para pencinta astronomi! Meski jaraknya dengan bumi sangat jauh, kamu bisa melihat Jupiter di langit malam. Ini karena Jupiter merupakan planet paling terang kedua setelah Venus di langit bumi.

Dengan menggunakan teleskop, kamu bisa dengan mudah melihat Jupiter, bahkan Galillea yang menjadi salah satu bulan utamanya. Sementara, dengan mata telanjang, Jupiter akan tampak seperti bintang terang berwarna putih.

Itu tadi fakta unik dari Jupiter. Apakah kamu punya fakta unik lain tentang planet ini? Sampaikan di kolom komentar, ya!