Jika menyebutkan titik tertinggi yang ada di Bumi, puncak Everest-lah yang menjadi jawabannya. Gunung Everest memiliki bagian puncak yang menjadi penanda perbatasan antara Nepal dan Tibet, namun secara khusus ternyata puncak Everest menjadi bagian dari daratan Tibet.
Sebagai gunung tertinggi di dunia, rasanya tak heran banyak pendaki dari berbagai negara yang penasaran untuk menaklukkan puncak tertinggi di Bumi ini. Kamu bisa semakin mengenal puncak Everest dengan beberapa fakta berikut ini.
Keberadaan Gunung Everest memang berhasil menarik perhatian banyak orang untuk mengeksplornya lebih jauh. Memang bukan hal mudah untuk bisa menaklukan gunung yang sekaligus menjadi titik tertinggi untuk Bumi ini sehingga ada sejarah tersendiri untuk menandainya.
Dilansir UMT, ternyata keberadaan Gunung Everest masih belum diketahui oleh umat manusia di wilayah barat hingga tahun 1852. Barulah para surveyor menemukan keberadaan gunung ini pada saat pemerintah Inggris sedang memetakan India. Pasalnya, India saat itu masih menjadi bagian dari Kerajaan Inggris.
Banyak pendaki dari berbagai dunia memang seolah tertarik untuk menjelajahi wilayah Everest sebab memiliki daya tariknya tersendiri. Bukan hanya karena menjadi titik tertinggi di Bumi, puncak Everest juga menawarkan banyak keindahan tersendiri.
Dilansir Britannica, Gunung Everest ternyata menyentuh angka 8.848 meter yang mana berarti puncaknya berada diketinggian tersebut. Tak heran rasanya menyebut puncak Everest sebagai titik tertinggi yang ada di Bumi.
Sebagai titik tertinggi di Bumi, rasanya wajar saja banyak orang tertarik untuk menjelajahi area tersebut. Proses pendakian yang dilakukan sudah pasti memakan waktu yang lama serta berjalan dengan penuh tantangan karena harus menghadapi banyak kesulitan.
Dilansir High Adventure Expeditions, tercatat pada Januari 2023 ternyata sudah ada 6.338 pendaki dari berbagai negara yang berhasil mendaki Gunung Everest dan mencapai puncaknya. Bahkan, Kami Rita Sherpa dari Nepal sudah berhasil mencapai puncak Everest sebanyak 26 kali.
Mendaki Gunung Everest memang tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang sebab proses pendakian yang sangat berisiko dan berbahaya. Bahkan, profesional sekalipun bisa saja mengalami masalah pada saat mendaki Gunung Everest sebab kondisi geografis, tekanan udara, hingga suhu yang ekstrem.
Dilansir Basecamp Trek Nepal, suhu rata-rata yang ada di puncak Everest bisa menyentuh angka minus 36 derajat celsius. Bahkan, pada kondisi cuaca yang drop, suhunya bisa turun bebas hingga minus 60 derajat celsius dan hal inilah yang harus dihadapi orang-orang saat melakukan ekspedisi ke sana.
Banyak pendaki yang mungkin tertarik untuk melakukan eksplorasi ke puncak Everest, namun tentu perlu mengetahui durasi rata-rata dalam melakukan pendakian tersebut. Ternyata, durasi pendakian yang dilakukan menuju puncak Everest cukup memakan waktu yang lama.
Dilansir The Explorer's Passage, dibutuhkan waktu 19 hari perjalanan pulang pergi ke dan dari Base Camp Everest. Selain itu, dari Base Camp Everest ke puncak gunung membutuhkan waktu hingga 40 hari. Durasi yang lama tersebut tentu bukan tanpa alasan sebab tubuh perlu menyesuaikan dengan ketinggian ekstrem dan hanya terdapat sepertiga jumlah oksigen di puncak. Inilah yang membuat banyak pendaki tak bisa mendaki dengan cepat sehingga jalannya pun akan sangat perlahan.
Memang puncak Everest selalu memiliki pesonanya tersendiri untuk dieksplor oleh banyak pendaki. Selain itu, ada kepuasaan tersendiri bagi para pendaki apabila berhasil menaklukkan titik tertinggi di Bumi tersebut. Tertarik mendaki Gunung Everest?