Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rubah pulau (commons.wikimedia.org/Kiloueka)
Rubah pulau (commons.wikimedia.org/Kiloueka)

Rubah pulau adalah salah satu ras canidae terkecil di dunia. Canidae adalah hewan karnivor yang mirip anjing. Rubah pulau mempunyai tanda yang mirip dengan rubah abu-abu. Sebab, rubah pulau adalah turunan dari rubah abu-abu.

Rubah abu-abu jantan dewasa memiliki berat rata-rata 2 kg, sedangkan betina dewasa kisaran 1,88 kg. Umumnya, hewan ini panjang tubuhnya termasuk kepala dan ekornya mencapai 79 cm. Panjang ekornya antara 11 hingga 29 cm dan tinggi bahunya mencapai 15 cm.

Bulu mereka berwarna putih keabu-abuan dan hitam serta warna kayu manis di sisi punggung, leher dan telinganya. Perpaduan warna putih pucat, kuning, cokelat karat di permukaan perut. Warna hitam menyelimuti dagu, bibir, hidung, dan area sekitar matanya.

Rubah abu-abu sekarang populasinya terancam. Mereka juga dipergunakan oleh penduduk setempat di wilayah endemiknya, khususnya untuk kepentingan keagamaan. Mari simak lebih lanjut fakta dari rubah pulau!

1.Pulau Channel California adalah wilayah endemik satu-satunya dari rubah pulau

Rubah pulau (commons.wikimedia.org/Kiloueka)

Dilansir National Park Service, endemik rubah pulau hanya berada di enam kepulauan Channel di lepas pantai California selatan, Amerika Serikat. Pulau yang dimaksud adalah Santa Cruz, Santa Rosa, San Miguel, San Nicolas, San Clemente, dan Santa Catalina. Mereka tinggal di daerah semi kering, semak belukar pantai, dan pohon ek.

Peneliti memperkirakan mereka sudah berada di pulau Channel sejak 16.000 tahun lalu. Bukti yang ada seperti penemuan fosil rubah pulau yang berumur 6.000 tahun, lho.

2.Perilaku unik rubah pulau

Rubah pulau (commons.wikimedia.org/Kiloueka)

Animal diversity melansir, rubah pulau sebagian besar aktif pada malam hari yang soliter. Mereka menadai wilayah jelajahnya dengan urin dan kotoran yang mencolok. Cara rubah berkomunikasi dengan bahasa tubuh, vokalisasi dan penciuman.

Spesies ini jinak sehingga manusia mudah mendekatinya, namun bisa menunjukan perilaku agresif saat pertama kali didekati oleh manusia dan ketika ditangkap langsung jinak.  

3.Rubah pulau dimanfaatkan oleh penduduk setempat di pulau Channel untuk berbagai keperluan

Rubah pulau (commons.wikimedia.org/Kiloueka)

Penduduk asli Amerika memang tinggal satu wilayah dengan rubah pulau dalam waktu yang lama, jelas memanfaatkan hewan ini untuk beragam kepentingan. Sifak jinak mereka membuatnya mudah ditangkap oleh penduduk. Penduduk asli menggunakan kulit rubah untuk membuat barang seperti tempat anak panah, jubah dan, hiasan kepala.

Selain itu, masyarakat setempat juga menggunakan rubah pulau untuk dijadikan totem yakni simbol spiritual mereka. Ditambah, penduduk juga memiliki upacara pemakaman rubah pulau demi kepentingan keagamaan.

4.Faktor berkurangnya populasi rubah pulau

Rubah pulau (commons.wikimedia.org/Catalina Island Conservancy)

Ancaman utama berkurangnya populasi rubah pulau karena spesies mamalia termasuk kucing liar, babi, domba, kambing dan bison Amerika yang tinggal di habitat rubah pulau otomatis menghilangkan habitat mereka, jelas Animalia bio.

5.Upaya melindungi populasi rubah pulau dari ancaman

Dua rubah pulau (commons.wikimedia.org/Ken Bosma)

Kehadiran elang emas di pulau Channel menjadi kekhawatiran signifikan untuk rubah pulau. Demi melindungi rubah pulau, The Santa Cruz Predatory Bird Research Group, Park Service dan The Nature Conservancy berhasil menjebak dan merelokasi total 44 elang emas.

Masalah belum selesai karena adanya babi liar juga faktor menurunnya jumlah rubah pulau. Oleh karena itu, kolaborasi National Park Service, The Nature Conservancy dan pengelola pulau Santa Cruz merumuskan strategi untuk pemusnahan babi liar pada 2004. Alhasil pada 2006, sudah tak ada babi liar yang tersisa di pulau Santa Cruz.  

Upaya perlindungan terlihat dengan masuknya rubah-rubah ini ke penangkaran. Di pulau San Miguel dilakukan perkawinan rubah di alam liar. Dalam perkembangannya, anak mereka yang mencapai tahap dewasa, diberi pasangan berdasarkan program komputer yang dirancang demi pencegahan perkawinan sedarah dalam populasi kecil.

Upaya mereka ini berhasil terlihat pada 2011. Jumlah anak rubah pulau yakni 1.302 di Santa Cruz, San Miguel sekitar 516 dan Santa Rosa yakni 292, berdasarkan laporan National Park Service.

Walaupun berbagai upaya dilakukan, namun tidak bisa meningkatkan populasi rubah pulau secara signifikan. IUCN mengklasifikasikan rubah pulau sebagai langka/resiko rendah. Kemudian berstatus terancam di negara bagian California.  

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team