12 Fakta Sejarah tentang Harta Karun Sutton Hoo

Mantan perawat Perang Dunia I, Edith Pretty, pindah bersama suami barunya ke Sutton Hoo di Suffolk pada tahun 1926. Ketika suaminya meninggal pada tahun 1934, ia mulai menghabiskan lebih banyak waktu di sekitar perkebunan.

Perhatiannya sering kali tertuju pada 18 gundukan rendah yang hanya berjarak 500 meter dari rumahnya.

Akhirnya, ia memutuskan untuk menyelidiki gundukan tersebut. Dia menghubungi museum lokal untuk meminta nasihat, dan menugaskan Basil Brown untuk menggali gundukan tersebut. 

Basil Brown merupakan arkeolog otodidak yang tidak memiliki alat profesional untuk menggali. Oleh sebab itu, dia memulai penggalian menggunakan barang -barang dari rumah tangga Pretty, termasuk sekop batu bara dan sikat kue

Dark ages atau Era Kegelapan adalah istilah yang digunakan untuk masa setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi Barat. Era ini ditandai dengan kemunduran ekonomi, intelektual, dan budaya. Penemuan pemakaman kapal di Sutton Hoo mengungkapkan kekayaan budaya yang cukup signifikan. 

Selama penggalian dilakukan pada tahun 1939, tidak ada jejak tulang manusia yang ditemukan. Beberapa arkeolog berpendapat bahwa situs tersebut termasuk cenotaph, sebuah tugu peringatan yang tidak berisi mayat.

Namun, ketika situs itu digali kembali antara tahun 1963 dan 1971, analisis tanah di bawah ruang pemakaman menunjukkan bahwa pernah ada mayat di sana, tetapi telah membusuk dan larut dalam lingkungan yang asam. 

Karena tidak ada tubuh fisik yang ditemukan di pemakaman kapal, para sejarawan memperdebatkan siapa sosok yang dikubur di situs tersebut. Teori terkemuka mengungkapkan bahwa sosok tersbut adalah Raja Rædwald dari Anglia Timur.

Koin yang ditemukan sebagai bagian dari harta karun kuburan menunjukkan kemungkinan tanggal penguburan pada 625 M, yang selanjutnya mendukung teori tersebut.

Sejarawan telah mencatat dubutuhkan sangat banyak tenaga kerja untuk mengubur kapal besar seperti Sutton Hoo. Diperlukan banyak orang untuk menyeret kapal dari sungai Deben ke permukaan yang cukup menanjak. Kemudian, mereka harus menggali parit besar dan menempatkan kapal di dalamnya. 

Ruang pemakaman berisi koleksi artefak emas dan tembaga yang benar-benar menakjubkan. Ini termasuk jepitan bahu untuk jubah, ikat pinggang, gesper, tutup dompet, sendok, piring, ornamen perisai, dan helm yang sangat langka.

Garnet yang menghiasi helm tersebut diperkirakan berasal dari Sri Lanka. Beberapa baranng lain diperkirakan berasal dari Konstantinopel, Skandinavia, dan lain-lain. 

Helm full-face Sutton Hoo adalah penemuan paling spektakuler dari penggalian situs ini. Ketika ditemukan, helm tersebut telah pecah menjadi ratusan bagian setelah ruang pemakaman runtuh. Helm besi menunjukkan seni yang luar biasa dan dihiasi dengan tarian yang rumit dan pejuang yang bertarung. 

Beowulf merupakan puisi epik dari abad ke-8. Ketika pemakaman kapal Sutton Hoo ditemukan, para ahli menyadari bahwa situs tersebut memiliki kemiripan yang mencolok dengan pemakaman yang digambarkan dalam puisi tersebut.

Karakter dalam puisi tersebut, Scyld Scefing, dimakamkan di sebuah perahu yang dikelilingi oleh barang-barang seperti tanduk minum, tekstil, alat musik, dan uang. 

Barang-barang kuburan di Sutton Hoo segera diakui sebagai salah satu penemuan terpenting dalam sejarah Inggris. Pengadilan Inggris memutuskan bahwa semua harta itu milik Edith Pretty. 

Dia menolak untuk menjual barang-barang itu, dan malah menyumbangkan seluruh koleksinya ke British Museum agar bisa dinikmati oleh semua orang. 

Pada 1990-an, sebuah tim mengungkap makam seorang pejuang muda yang dijuluki "Pangeran Sutton Hoo." Berbaring di samping tubuh pemuda itu, terdapat kuali, pedang, perisai, dan tali pengikat kuda. Hingga saat ini, masih tidak diketahui identitas "Pangeran" tersebut. 

Artefak paling penting dari Sutton Hoo, termasuk helm yang terkenal, dapat dilihat di Kamar 41 British Museum di London. Perkebunan di Suffolk juga terbuka untuk umum, dan dimiliki oleh National Trust. Pengunjung dapat berjalan-jalan di sekitar gundukan pemakaman di perkebunan yang luas. 

Situs pemakaman Sutton Hoo merupakan salah satu temuan paling berharga dalam sejarah manusia. Temuan ini memberikan pengetahuan yang signifikan terhadap periode Saxon di Eropa.