10 Fakta Serangan Antraks 2001, Surat Misterius Gemparkan Amerika

Juga dikenal sebagai Amerithrax, dari nama kasus FBI-nya, serangan antraks 2001 terjadi kurang dari sebulan setelah serangan teroris pada 11 September 2001, dan membuat pemerintah dan masyarakat Amerika ketar-ketir. Jutaan orang takut membuka surat dan semua bubuk putih dianggap mencurigakan.
Meskipun FBI mengklaim bahwa satu-satunya pelaku serangan antraks tahun 2001 telah diidentifikasi, namun penyelidikan mereka yang memakan waktu tujuh tahun, membuat masyarakat Amerika menuduh yang tidak-tidak kepada FBI.
Apa yang sebenarnya terjadi selama serangan antraks tahun 2001? Siapa yang akhirnya ditunjuk pemerintah sebagai pelakunya? Berikut adalah fakta tentang serangan antraks 2001.
1. Apa itu antraks?

Disebabkan oleh bakteri pembentuk spora Bacillus anthracis, antraks adalah penyakit langka namun dapat mengancam jiwa. Seseorang biasanya terinfeksi antraks ketika bakteri memasuki tubuh melalui luka terbuka, tetapi infeksi juga terjadi jika seseorang menghirup spora atau memakan daging yang terkontaminasi. American Medical Association menulis bahwa antraks telah dijelaskan oleh para penulis dan ilmuwan selama ribuan tahun, dan wabah Mesir kelima (sekitar 1500) diperkirakan disebabkan oleh antraks.
Tergantung pada bagaimana antraks tertular, berbagai jenis antraks dapat terjadi, termasuk antraks kulit, antraks paru, dan antraks gastrointestinal, dan semuanya berpotensi mengancam jiwa jika tidak ditangani.
Perawatan biasanya melibatkan beberapa program antibiotik, tetapi kasus yang parah juga dapat memerlukan pengeringan cairan terus menerus dan bantuan pernapasan dengan ventilator. Antitoksin juga telah digunakan untuk mengobati antraks, tetapi harus dikombinasikan dengan metode pengobatan lain.
2. Serangan antraks terjadi pertama kali melalui surat misterius

Pada tanggal 18 September 2001, lima surat yang berisi spora B. anthracis dikirim dari sebuah kotak surat di Trenton, New Jersey. Butuh beberapa hari untuk tiba di penerima yang dituju di The New York Post, The National Enquirer, ABC, CBS, dan NBC. Dilansir Smithsonian Magazine, surat-surat itu awalnya diabaikan. Casey Chamberlain, asisten Tom Brokaw di NBC, adalah salah satu orang yang memegang surat itu.
Pada tanggal 4 Oktober, Robert Stevens, yang bekerja sebagai editor foto di The National Enquirer, dirawat di rumah sakit dan didiagnosis menderita antraks inhalasi. Namun belum diketahui jika antraks yang diderita Stevens terkait dengan surat-surat itu.
Sementara itu, Chamberlain menderita pembengkakan kelenjar, tetapi dokternya mengatakan bahwa itu hanya reaksi ringan terhadap obat jerawatnya. Salah satu asisten Brokaw lainnya juga jatuh sakit pada waktu yang sama. Pada 5 Oktober, Steven meninggal, menjadi kematian antraks pertama di Amerika Serikat sejak 1976, NPR melaporkan.
3. Surat antraks gelombang kedua

Pada 9 Oktober, ada dua surat lagi yang berisi spora antraks di dalamnya yang dikirim dari Trenton, New Jersey. Kali ini, surat-surat itu ditujukan kepada Tom Daschle, Senator Demokrat dari Dakota Selatan, dan Patrick Leahy, Senator Demokrat dari Vermont. Pada saat itu, Daschle adalah pemimpin mayoritas Senat dan Leahy adalah ketua Komite Kehakiman Senat.
Menurut buku Review of the Scientific Approaches Used During the FBI's Investigation of the 2001 Anthrax Letters, salah satu surat yang ditujukan kepada Senator Daschle, dibuka pada 15 Oktober oleh salah satu pegawai magang Daschle, Grant Leslie. Setelah menemukan surat yang terkontaminasi, gedung DPR dan Senat ditutup untuk dekontaminasi. Surat itu, yang ditujukan kepada Senator Leahy, tidak diterima sampai 16 November karena salah pengiriman.
Smithsonian National Postal Museum menulis bahwa kedua surat itu memuat alamat dari pengirim fiktif. Sehari setelah surat antraks kepada Senator Daschle ditemukan, seorang pekerja pos di fasilitas Hamilton Township dinyatakan positif mengidap antraks kulit. Pekerja lain jatuh sakit pada 17 Oktober dan meskipun fasilitas Hamilton ditutup pada 18 Oktober untuk diuji antraks, fasilitas Brentwood terus beroperasi meskipun fakta bahwa pekerja pos seperti Thomas Morris Jr. dan Joseph Curseen mulai jatuh sakit.
4. Apa isi tulisan suratnya?

Dilansir Ringkasan Investigasi Amerithrax, surat-surat pertama, yang ditemukan dari Tom Brokaw di NBC dan editor New York Post, berbunyi:
09-11-01, THIS IS NEXT, TAKE PENACILIN (sic) NOW, DEATH TO AMERICA, DEATH TO ISRAEL, ALLAH IS GREAT.
Sementara itu, surat kepada para senator berbunyi:
09-11-01, YOU CAN NOT STOP US. WE HAVE THIS ANTHRAX. YOU DIE NOW. ARE YOU AFRAID? DEATH TO AMERICA. DEATH TO ISRAEL. ALLAH IS GREAT.
Tidak seperti surat kepada para senator, kumpulan surat pertama tidak memiliki alamat pengirim mana pun. Semua amplop berisi surat yang difotokopi dan sampai tahun 2021, surat-surat yang asli masih belum ditemukan.
5. Siapa saja yang terpapar?

Secara keseluruhan, sedikitnya 22 orang terinfeksi antraks karena terpapar surat-surat. Setengah dari mereka tertular antraks paru setelah menghirup spora B. anthracis dan setengah lainnya tertular antraks kulit karena spora masuk melalui kulit. Dari 22 orang yang terinfeksi, 12 adalah pekerja pos. Akan tetapi, 31 orang lainnya dinyatakan positif 'terpapar spora antraks' dan 10.000 orang tambahan dianggap berisiko terpapar dan diberi antibiotik sebagai profilaksis.
Sebanyak 35 ruang surat dan fasilitas pos terkontaminasi dan dari 26 bangunan yang diuji di Capitol Hill, B. anthracis terdeteksi di tujuh bangunan. Setelah dipastikan penyebab antraks, banyak surat yang dikarantina untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
6. Berapa orang yang meninggal karena terinfeksi antraks?

Dari 22 orang yang terinfeksi antraks, lima orang meninggal dunia. Robert Stevens dari American Media adalah orang pertama yang meninggal pada tanggal 5 Oktober dan Thomas Morris Jr. dan Joseph Curseen, dua pekerja pos yang terinfeksi antraks paru, keduanya meninggal pada tanggal 21 Oktober dan 22 Oktober.
Orang keempat yang meninggal akibat antraks paru adalah Kathy Nguyen. Sebagaimana dikutip The Washington Post, Nguyen, seorang emigran Vietnam berusia 61 tahun, adalah seorang pekerja rumah sakit di Rumah Sakit Mata, Telinga, dan Tenggorokan Manhattan dan merupakan orang pertama yang terjangkit antraks tanpa memiliki hubungan apa pun dengan media atau surat. Pada tanggal 31 Oktober, Nguyen meninggal dunia.
Kematian kelima yang dikaitkan dengan infeksi antraks adalah Ottilie Lundgren yang berusia 94 tahun. Menurut Yale School of Medicine, Lundgren tiba di Rumah Sakit Griffin di Connecticut pada 16 November dan pada 19 November, dipastikan bahwa Lundgren menderita antraks paru. Dua hari kemudian, dia meninggal. Spora antraks ditemukan di mesin sortir surat di pusat distribusi di Wallingford, Connecticut, termasuk tempat sampah yang berisi surat untuk rute Lundgren.
7. Hoax surat antraks

Menurut buku "Anthrax Attacks Around the World" yang ditulis Tahara Hasa, pada 23 Januari 2002, lebih dari 15.000 hoax tentang antraks dilaporkan di Amerika Serikat. Salah satu dari sekian banyak pelaku surat hoax antraks ini adalah Clayton Lee Waagner. Sebelumnya, Waagner diketahui pernah membuat masalah di sebuah klinik. Menurut Departemen Kehakiman AS, ratusan surat yang berisi ancaman dikirim oleh Waagner ke klinik aborsi.
8. Strain Ames

Dikutip laman Anthrax In America, pada 13 Oktober, ahli mikrobiologi di Lawrence Livermore National Laboratory menemukan bahwa jenis antraks yang terlibat dalam serangan itu adalah jenis Ames, jenis antraks yang diakuisisi oleh Institut Penelitian Medis Angkatan Darat Amerika Serikat untuk Penyakit Menular pada tahun 1981, lapor The Washington Post.
Dr. Paul Keim, salah satu ahli mikrobiologi yang mengidentifikasi bahwa antraks adalah strain Ames, menggambarkan bahwa penemuan itu sangat mengerikan. Itulah mengapa Angkatan Darat AS menggunakannya untuk menguji vaksin yang sedang dikembangkan oleh Angkatan Darat AS.
9. Pemerintah AS salah memata-matai pelaku serangan antraks

Serangan antraks terjadi satu minggu setelah serangan 11 September, pemerintahan Bush menekan FBI untuk menemukan hubungan Al Qaeda dengan serangan antraks. The Atlantic melaporkan bahwa Dr. Steven J. Hatfill, seorang ilmuwan yang pernah bekerja untuk USAMRIID, menjadi fokus penyelidikan.
Pada Agustus 2002, FBI dan Departemen Kehakiman memata-matai Hatfill. Hatfill bahkan ditilang karena dianggap menciptakan bahaya saat berjalan dan didenda atas insiden tersebut.
Hatfill sendiri bersikeras bahwa dia tidak ada hubungannya dengan antraks, tetapi FBI terus menganggapnya sebagai tersangka sampai awal 2007, ketika FBI mulai memiliki kecurigaan pada ahli mikrobiologi Bruce Edward Ivins.
Pada tahun 2008, Departemen Kehakiman menerima gugatan yang diajukan oleh Hatfill, dengan membayarnya 4,6 juta dolar AS atau setara dengan 65 miliar rupiah. Diketahui bahwa Hatfill menggugat FBI dan Departemen Kehakiman yang sudah menyebarluaskan informasi pribadinya ke media dan dianggap melanggar Undang-Undang Privasi.
10. Bruce E. Ivins dan keterlibatannya dengan serangan antraks 2001
Bruce E. Ivins adalah seorang ahli mikrobiologi yang bekerja di laboratorium pertahanan hayati Angkatan Darat AS di Fort Detrick, Maryland. Ivins awalnya terlibat dalam investigasi serangan antraks. Namun, Ivins dituduh mengirimkan sampel palsu dan menutupi tumpahan antraks.
Seperti yang dicatat ProPublica, tapi FBI tidak pernah bisa membuktikan bahwa Ivins menciptakan bubuk kering dari antraks basah di Fort Detrick, atau Ivins menulis surat yang meniru teroris Islam.
Pada musim panas 2008, FBI menggeledah rumah Ivins dan menemukan gudang amunisi dan senjata. Sementara itu, Ivins berjuang dengan kesehatan mentalnya dan direhab di institusi kesehatan mental pada Juli 2008 setelah dia diancam akan didakwa atas pembunuhan berencana. Setelah itu, Ivins meninggal karena bunuh diri pada 26 Juli di usia 62 tahun.
Pada 6 Agustus 2008, FBI mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan penyelidikan atas serangan antraks 2001 dan menyimpulkan bahwa Ivins adalah satu-satunya pelaku. Tetapi seperti yang dicatat oleh University of Minnesota, kesimpulan ini disambut dengan skeptis oleh banyak orang di komunitas ilmiah.
Serangan antraks 2001 ini tentunya meninggalkan banyak pertanyaan dan kecemasan bagi warga Amerika. Semoga artikelnya membantu menambah wawasanmu, ya!