Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Mal Kota Skopje (commons.wikimedia.org/kallerna)

Intinya sih...

  • Skopje adalah ibu kota Makedonia Utara yang memiliki sejarah kuno dan nilai strategis. Kota ini pernah dihancurkan oleh gempa bumi pada tahun 1963.
  • Skopje dikenal sebagai kota solidaritas yang bangkit kembali setelah bencana. Dukungan global membantu dalam pembangunan kembali kota.
  • Jembatan Batu, Patung Alexander Agung, dan Alun-alun Makedonia adalah beberapa landmark penting di Skopje yang memadukan sejarah dan arsitektur modern.

Skopje adalah ibu kota sekaligus kota utama di Makedonia Utara, yang terletak di sepanjang Sungai Vardar. Kota ini awalnya merupakan kota kuno Scupi, yang dulunya merupakan pusat Suku Illyria.

Skopje berfungsi sebagai pusat transportasi utama, yang dilengkapi dengan jalur kereta api, jalan raya, dan bandara modern. Kota ini juga merupakan rumah bagi universitas yang didirikan pada tahun 1949, sekolah teknik, serta Akademi Sains dan Seni Makedonia.

Yuk, simak fakta tentang Skopje berikut ini!

1. Berasal dari periode pra-kuno

potret Taman Kota Skopje (commons.wikimedia.org/METOKARA)

Pada zaman dahulu, Skopje — yang waktu itu disebut Skupi — memiliki nilai strategis. Sisa-sisa kota kuno tersebut dapat ditemukan di Zajcev Rid, dekat muara Sungai Lepenec di kawasan Vardar, dekat Desa Zlokukani. Selama masa itu, Skupi menjadi ibu kota Dardania, berdasarkan informasi dari North Macedonia Timeless.

Dalam catatan Bizantium, Skopje dikenal sebagai Skopia, sementara bangsa Slavia menyebutnya sebagai Skopie, Skopje, atau Skoplje. Di bawah Kaisar Samoil, kota ini menjadi bagian dari kerajaannya, tetapi kemudian berada di bawah kendali Bizantium, Bulgaria, dan Serbia. Pada tahun 1392, Ottoman mengambil alih kota tersebut dan mengganti namanya menjadi Üsküp.

2. Mengalami gempa bumi pada tahun 1963

potret bagian luar Museum Kota Skopje (commons.wikimedia.org/Robot8A)

Pada tanggal 26 Juli 1963, pukul 05:17, gempa bumi dahsyat mengguncang Skopje, berkekuatan 9 skala Mercalli dan 6,1 skala Richter. North Macedonia Timeless menjelaskan bahwa bencana tersebut menelan korban 1.070 jiwa, menghancurkan 90% bangunan kota, dan menyebabkan lebih dari 20.000 orang kehilangan tempat tinggal. Setelah gempa, Skopje dibangun kembali berdasarkan rencana arsitektur Kenzo Tange dan Adolf Ciborovski.

Stasiun kereta api lama kini berfungsi sebagai Museum Kota Skopje dan berdiri sebagai simbol gempa bumi dahsyat tersebut. Salah satu fitur yang paling ikonik adalah jam di gedung tersebut. Jam tersebut secara permanen menunjukkan pukul 05:17, waktu yang tepat saat gempa terjadi.

3. Dianggap sebagai kota solidaritas saat ini

potret Benteng Kale di Skopje (commons.wikimedia.org/kallerna)

North Macedonia Timeless menginformasikan bahwa Skopje dikenal sebagai kota solidaritas, yang berhasil bangkit kembali berkat dukungan kolektif banyak pihak. Pertolongan pertama datang dari semua republik Yugoslavia saat itu. Beberapa hari setelah gempa bumi 1963, tim penyelamat dan bantuan dari seluruh dunia mulai berdatangan.

Secara total, 87 negara asing menawarkan bantuan kepada Skopje. Kontribusi mereka berperan penting dalam pembangunan kembali kota. Dukungan global ini membantu Skopje bangkit kembali dari kehancuran.

4. Jembatan Batu menjadi simbolnya

potret Jembatan Batu di Skopje (commons.wikimedia.org/Dan)

Jembatan Batu di atas Sungai Vardar dibangun pada awal abad ke-15 dan menghubungkan bagian lama dan baru Skopje, sebagaimana dilaporkan oleh North Macedonia Timeless. Trotoar ditambahkan ke jembatan pada tahun 1905; renovasi totalnya berlangsung pada tahun 1990-an. Di sisi kiri sungai, jembatan ini memiliki plakat peringatan untuk menghormati warga Skopje yang dieksekusi pada tahun 1944 selama pendudukan Jerman.

Awalnya, Jembatan Batu memiliki 13 lengkungan, dengan panjang 215 meter dan lebar 6 meter. Untuk mengembalikan tampilan aslinya, pekerjaan renovasi dimulai pada tahun 1992. Upaya ini berhasil mengembalikan jembatan ke lebar awalnya.

5. Patung Alexander Agung hampir tidak bisa diabaikan

potret patung Alexander Agung di Skopje (commons.wikimedia.org/kallerna)

Patung Alexander Agung, pahlawan nasional Makedonia Utara, mendominasi Alun-alun Makedonia dan merupakan salah satu bangunan penting di Skopje, menurut Kathi Daniela. Lapangan tersebut, yang juga memiliki gapura kemenangan beserta banyak patung dan monumen lainnya, merupakan bagian penting dari prakarsa 'Skopje 2014'. Prakarsa ini bertujuan untuk mengubah kota dengan elemen arsitektur baru yang megah.

Diluncurkan pada tahun 2010, proyek ini bertujuan untuk mengubah Skopje menjadi kota bergaya barok. Skopje 2014 akhirnya dihentikan pada tahun 2017, bahkan ada yang mengusulkan untuk membongkarnya. Saat ini, Alun-alun Makedonia menjadi tempat populer di mana warga lokal berkumpul di malam hari bersama keluarga mereka dan penggunaannya secara terus-menerus dianggap sebagai hasil yang positif.

Singkatnya, Skopje adalah kota dinamis yang memadukan sejarah, budaya, dan desain modern, menjadikannya destinasi bagi semua jenis pengunjung. Dari situs bersejarah hingga arsitektur kontemporernya yang memukau, Skopje menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team