Ilustrasi Abraham menyerang pasukan Raja Kedorlaomer dan sekutunya pada malam hari bersama pasukannya untuk membebaskan keponakannya, Lot, dalam ayat Alkitab dalam Kejadian 14. (commons.wikimedia.org/Rijksmuseum)
Dalam Kitab Kejadian, Sodom dan Gomora tidak saja direncanakan untuk dihancurkan. Sebelum penggambaran kehancuran di Kitab Kejadian 19, kisah lima kota ini tertulis dalam Kitab Kejadian 14. Kitab Kejadian 14 menjadi kisah traumatis bagi semua orang yang tinggal di dataran Yordan pada zaman itu.
Kedorlaomer adalah Raja Elam yang memerintah selama 13 tahun. Dalam Kitab Kejadian 14, raja-raja Sodom, Gomora, Zoar, Adma, dan Zeboim memberontak melawannya dan mengirim pasukan untuk berperang. Kelima raja yang mencoba memberontak itu kalah. Raja Kedorlaomer dan sekutunya kemudian menjarah kota Sodom dan Gomora, merampas semua harta benda, makanan mereka, serta membawa banyak penduduknya untuk meninggalkan kota itu, termasuk membawa Lot. Jadi, hujan api yang dialami kota-kota itu merupakan peristiwa buruk kedua bagi mereka, bukan yang pertama.
Meskipun masih menjadi misteri, kota Sodom dan Gomora yang dihancurkan Tuhan, menjadi incaran para arkeolog untuk berusaha menemukannya. Jika benar penemuan situs Tall el-Hammam adalah kota Sodom di masa silam, itu menunjukkan bahwa Sodom dan Gomora dalam Alkitab adalah bukti sejarah yang nyata. Kemungkinan, homoseksualitas memang sudah pernah terjadi ribuan tahun yang lalu.