Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi teasel liar
ilustrasi teasel liar (wikimedia.org/Björn S.)

Intinya sih...

  • Teasel liar dapat tumbuh di berbagai kondisi lingkungan, termasuk area terbuka dan lahan pertanian yang tidak terpakai.

  • Tanaman ini memiliki bentuk fisik yang khas, dengan batang tegak yang dipenuhi duri dan bunga berduri berwarna ungu keunguan atau putih.

  • Teasel liar hidup selama dua tahun dengan tahapan berbeda, menghasilkan nektar melimpah dan memiliki manfaat tradisional dalam pengobatan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Teasel liar atau Dipsacus fullonum adalah tanaman liar yang punya sejarah panjang sekaligus penampilan mencolok. Tanaman ini termasuk keluarga Caprifoliaceae dan dikenal sebagai spesies biennial, artinya siklus hidupnya berlangsung selama dua tahun.

Asalnya dari Eropa, Asia Barat, dan Afrika Utara, tetapi sekarang sudah tersebar luas hingga Amerika Utara, Australia, dan beberapa wilayah Asia lain. Keberadaannya menarik perhatian karena bisa ditemukan di berbagai kondisi lingkungan, mulai dari padang rumput hingga tepi jalan. Ingin mengetahui fakta menarik terkait teasel liar? Yuk, simak artikel berikut ini!

1. Dapat tumbuh di berbagai kondisi lingkungan

ilustrasi teasel liar (wikimedia.org/C T Johansson)

Dilansir laman Grassroots Ecology, teasel liar dikenal mampu tumbuh di banyak kondisi lingkungan yang beragam. Tanaman ini sering dijumpai di tanah kosong, tepi sungai, jalanan, padang rumput, hingga lahan pertanian yang tidak terpakai. Di Eropa, teasel liar banyak ditemukan di sepanjang ladang terbuka dan area yang terganggu aktivitas manusia. Di Amerika Utara, keberadaannya justru menimbulkan kekhawatiran karena dapat mengambil alih lahan dari tanaman asli.

Fakta menarik lainnya adalah tanaman ini lebih menyukai area dengan sinar matahari penuh dibanding tempat teduh. Kondisi ini membuatnya sering mendominasi kawasan terbuka dan menyebar dengan cepat.

2. Memiliki bentuk yang khas

ilustrasi teasel liar (wikimedia.org/Björn S.)

Dilansir laman Wildflowers of Ireland, salah satu alasan teasel liar mudah dikenali adalah bentuk fisiknya yang khas. Tanaman ini bisa tumbuh hingga 2,5 meter dengan batang tegak yang dipenuhi duri. Bunganya berbentuk kepala lonjong berduri dengan warna ungu keunguan atau kadang putih, yang tumbuh rapat dan padat.

Daunnya juga menarik perhatian karena tumbuh berpasangan dan menyatu di batang, membentuk cekungan yang dapat menampung air hujan. Struktur ini sering disebut sebagai “mangkuk alami,” dan konon airnya dulu dianggap memiliki khasiat kecantikan.

Kepala bunganya yang kering tetap mempertahankan bentuk indahnya sehingga sering dimanfaatkan dalam dekorasi bunga kering. Jika diperhatikan, ada pola menarik saat bunga mekar: Bunga-bunga kecil mekar secara melingkar dari tengah ke arah atas dan bawah kepala bunga.

3. Hidup selama dua tahun dengan tahapan yang berbeda

ilustrasi teasel liar (wikimedia.org/Agnieszka Kwiecień, Nova)

Dilansir laman BBC Gardeners World Magazine, teasel liar adalah tanaman biennial, artinya hidup selama dua tahun dengan tahapan berbeda. Pada tahun pertama, tanaman hanya menghasilkan roset daun yang tumbuh rendah di permukaan tanah. Energinya digunakan untuk memperkuat akar agar siap tumbuh lebih besar di tahun berikutnya.

Tahun kedua, batangnya mulai memanjang dan akhirnya menghasilkan bunga yang mencolok. Setelah proses berbunga dan berbiji selesai, tanaman akan mati, tetapi meninggalkan ribuan biji untuk generasi berikutnya. Setiap kepala bunga bisa menghasilkan hingga ribuan biji kecil yang mampu bertahan di tanah selama bertahun-tahun.

4. Penghasil nektar yang melimpah

ilustrasi teasel liar (wikimedia.org/Radio Tonreg)

Dilansir laman Diverse Gardens, selain keunikan fisiknya, teasel liar juga punya peran penting dalam ekosistem. Bunga-bunganya menghasilkan nektar yang melimpah sehingga menarik lebah, kupu-kupu, dan serangga penyerbuk lainnya.

Ketika musim dingin tiba, kepala bunga kering penuh dengan biji yang menjadi sumber makanan utama bagi burung, terutama goldfinch, sejenis burung kenari liar Eropa. Burung ini bahkan sering terlihat bergerombol di sekitar ladang teasel untuk memakan bijinya.

Menariknya, bentuk kepala bunganya yang berduri juga memberikan tempat berlindung bagi serangga kecil. Jadi, meskipun bagi manusia durinya tampak menakutkan, bagi satwa liar struktur ini adalah rumah sekaligus sumber energi.

5. Obat herbal alternatif dan manfaat tradisional

ilustrasi teasel liar (wikimedia.org/Shazz)

Dilansir laman The Metropolitan Museum of Art, sejak lama, teasel liar juga dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Dalam pengobatan Tiongkok, akarnya yang dikenal dengan nama xu duan digunakan untuk mengobati masalah tulang, nyeri sendi, hingga mempercepat penyembuhan luka.

Di Eropa, tanaman ini pernah dianggap berkhasiat untuk mengatasi gangguan pencernaan dan memperbaiki kondisi hati. Dalam praktik modern, ekstrak akar teasel liar kadang digunakan sebagai obat herbal alternatif untuk penyakit Lyme, meskipun belum ada bukti ilmiah kuat yang mendukung efektivitasnya. Menariknya, kepercayaan masyarakat pada manfaat tanaman ini tetap bertahan, bahkan dijual dalam bentuk tincture atau kapsul herbal.

Selain aspek medis, kepala bunga teasel kering secara historis digunakan dalam industri tekstil untuk menyisir wol agar halus. Fungsinya tidak tergantikan sampai akhirnya diganti dengan sisir logam buatan.

Di balik semua keunikan dan manfaatnya, teasel liar juga menyimpan sisi lain yang menimbulkan kekhawatiran. Di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Australia, tanaman ini dikategorikan sebagai spesies invasif. Penyebabnya adalah daya sebar bijinya yang luar biasa banyak dan kemampuan adaptasi yang tinggi di berbagai jenis tanah. Akibatnya, teasel liar dapat mendominasi lahan luas, menggeser tanaman asli, dan mengubah struktur ekosistem. Meski demikian, langkah pengendalian seperti pencabutan manual dan penggunaan herbisida sudah banyak dilakukan untuk menekan populasinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team