Kasar, kejam, dan berbadan besar menjadi beberapa hal yang identik dengan bangsa Viking. Kalau kamu sering melihat gambar-gambar, atau film tentang mereka, kamu pasti tahu jika orang-orang Viking selalu digambarkan dengan sangat buruk.
Padahal, apa yang kamu dilihat di film-film tidak selalu sama dengan kenyataan yang ada. Faktanya, bangsa Viking tidak selalu barbar seperti apa yang digambarkan di film-film. Dilansir History, berikut 8 fakta terselubung seputar bangsa Viking, kamu sudah tahu?
Menurut legenda, nenek moyang bangsa Viking adalah seorang Islandia bernama Erik Si Merah. Erik diusir dari Islandia karena telah membunuh orang-orang di wilayah tersebut. Setelah diusir dari sukunya, Erik Si Merah dan beberapa temannya berlayar ke Greenland untuk membangun pemukiman yang kemudian menjadi cikal bakal bangsa Viking.
Uniknya, orang-orang ini tidak pernah menyebut diri mereka sendiri sebagai 'Viking'. Alih-alih Viking, bangsa lain yang hidup seangkatan dengan mereka menyebut orang-orang Greenland ini dengan nama Norse, Norsemen, atau Danes.
Istilah Viking sendiri berasal dari Norse Kuno yang memiliki arti serangan bajak laut. Awalnya istilah ini digunakan untuk menggambarkan perilaku beberapa orang Norse yang suka menjarah. Tapi lama-kelamaan, nama inilah yang justru melekat.
Selain kasar, bangsa Viking juga sering kali dianggap sebagai orang-orang yang jorok. Padahal, yang terjadi justru sebaliknya. Orang Viking nyatanya mencintai kebersihan dan merawat diri mereka dengan sangat baik.
Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya pinset, pisau cukur, sisir, dan pembersih telinga sederhana yang terbuat dari tulang. Penemuan lainnya menunjukkan bahwa orang-orang Viking menghabiskan banyak waktu untuk berendam di air panas, dan mandi setidaknya sekali dalam seminggu.
Buat kita, mandi seminggu sekali mungkin terdengar jorok. Tapi kalau dibandingkan dengan orang-orang dari peradaban kuno lainnya, Viking jelas jauh lebih baik.
Tidak dipungkiri, beberapa orang Viking adalah bajak laut jahat yang suka menjarah kapal-kapal yang melintas di dekat mereka. Tapi, tidak semuanya sejahat itu. Mayoritas orang Viking adalah petani gandum yang suka hidup damai.
Layaknya petani dan orang yang tinggal di pedesaan, orang Viking juga suka berternak kambing, sapi, dan babi. Selain bekerja sebagai petani, keahlian lain yang dimiliki oleh mayoritas bangsa Viking adalah membuat perahu.
Jangan salah, bangsa Viking adalah pembuat perahu yang hebat. Perahu buatan mereka dikenal kuat dan mampu menampung banyak orang.
Normalnya, jasad orang yang meninggal akan dikuburkan di tanah. Tapi orang Viking, memilih meletakkan jasad orang yang meninggal di atas perahu. Biasanya ritual pemakaman istimewa ini hanya diberikan pada mereka yang memiliki derajat yang tinggi.
Ketika seorang kesatria Viking meninggal misalnya, orang-orang akan memakaikan jasadnya pakaian yang paling bagus, meletakkannya di perahu terbaik lengkap dengan segala senjata, hewan, dan perhiasan milik almarhum semasa hidup. Setelah semuanya lengkap, orang-orang akan membakar kapal itu, dan mendorongnya ke laut lepas sebagai bentuk penghormatan.
Meski tinggal di pulau yang sama, orang Viking terbagi dalam beberapa suku. Sayangnya, mereka tidak terlalu akur dengan suku tetangganya. Alih-alih akur, orang Viking sering kali bertengkar bahkan tidak segan mengobarkan perang dengan suku Viking lain. Peperangan ini berlangsung selama beberapa minggu bahkan bulan, dan tentu saja memakan korban dalam jumlah yang tidak sedikit.
Praktik perbudakan bukanlah sesuatu yang aneh bagi bangsa Viking. Sama seperti peradaban kuno lainnya, orang Viking aktif dalam perdagangan manusia. Para budak, biasanya berasal dari Celtic, Slavia, atau Anglo-Saxon yang diculik kemudian dijual di pasar budak yang tersebar di Eropa atau Timur Tengah. Tidak jarang, orang Viking yang kaya memiliki beberapa budak di rumah mereka, untuk melakukan beberapa pekerjaan.
Tahukah kamu bahwa hampir semua nama hari dalam bahasa Inggris diambil dari nama dewa-dewi bangsa Viking? Dimulai dari Sunday, berasal dari nama Dewi Matahari yaitu Sunna atau Sól. Hari Selasa atau Tuesday berasal dari dewa Nordik bertangan satu yang bernama Tiw. Wednesday atau Rabu terinspirasi dari dewa kebijaksanaan bernama Woden.
Sedangkan Thursday atau Kamis berasal dari Dewa Guntur, Thor. Terakhir adalah hari Jumat atau Friday terinspirasi dari Dewi Cinta, Freya. Lalu bagaimana dengan hari Sabtu? Berbeda dengan hari lainnya, hari Sabtu atau Saturday terinspirasi dari nama Dewa Pertanian bangsa Romawi Kuno, Saturnus.
Jika ada yang bertanya, siapa penemu Benua Amerika, orang-orang pasti akan menyebut nama Christopher Colombus sebagai jawabannya. Benar bahwa Colombus pernah menginjakkan kakinya di Amerika, tapi dia jelas bukan yang pertama. Jauh sebelum Colombus tiba pada tahun 1492, seorang penjelajah bernama Leif Erikson sudah tiba 500 tahun sebelumnya.
Leif Erikson adalah penjelajah Viking asal Norwegia yang diusir oleh bangsanya karena melakukan pembunuhan. Karena tidak lagi diterima oleh orang-orang Viking, Leif kemudian berlayar mengarungi samudra dan berlabuh di Amerika Utara.
Bangsa Viking memang tidak akur dengan tetangga, dan beberapa di antaranya juga merupakan bajak laut kejam. Tapi terlepas dari beberapa hal buruk tentang mereka, bangsa Viking juga memiliki fakta menarik lainnya yang sayang untuk dilewatkan.