5 Fakta Tupai Raksasa Oriental, Berperan Penting dalam Ekosistem Hutan

Tupai raksasa oriental memiliki persebaran habitat yang cukup luas. Tidak hanya di Asia Tenggara, habitat tupai raksasa oriental juga tersebar di beberapa wilayah Asia lainnya. Dilansir laman Medium, tupai raksasa oriental dapat ditemukan di hutan Bangladesh, Bhutan, Tiongkok Selatan, Kamboja, Laos, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Tupai ini dapat ditemukan di wilayah hujan tropis dan juga perbukitan. Di wilayah tersebut, mereka seringkali menghabiskan sebagian besar waktunya berada di atas pohon yang tinggi.

Dilansir laman Britannica, tupai raksasa oriental memiliki tubuh yang panjang dan berotot, serta tangan dan kaki yang cukup gemuk. Jika dibandingkan dengan species tupai lainnya, tupai raksasa oriental memiliki ukuran tubuh yang cukup besar dengan panjang hingga 40 cm dan berat hingga 3,5 kg.

Tubuhnya ditutupi oleh bulu tebal berwarna coklat kemerahan dengan ekor berwarna hitam. Mereka juga memiliki telinga yang kecil dan bulat, mata besar, serta cakar tajam yang digunakan untuk memanjat pohon-pohon tinggi di hutan. Tubuhnya yang cukup besar, serta tangan dan kaki yang sigap membuat tupai memiliki beberapa kemampuan spesial seperti dapat berenang dan berlari dengan cepat.

Tupai raksasa oriental termasuk ke dalam species hewan pemakan segalanya atau yang dikenal juga dengan sebutan omnivora. Dilansir laman Animal Diversity Web, tupai raksasa oriental bersifat omnivora. Mereka dapat memakan buah-buahan, biji-bijian, bunga, kacang-kacangan, kayu-kayuan, telur burung, hingga serangga.

Tupai raksasa oriental memakan makanannya dengan menggunakan kedua tangannya layaknya manusia. Mereka merupakan hewan diural yang seringakali beraktivitas atau mencari makan di siang hari.

Tidak hanya senang memakan biji-bijian, tupai raksasa oriental juga senang menyebarkan biji-biji pohon di sekitar hutan. Hal ini berperan penting pada pertumbuhan tanaman atau pohon di hutan.

Dilansir laman Animal Diversity Web, tupai raksasa oriental merupakan hewan soliter atau suka menyendiri. Bahkan pada saat musim kawin pun, tupai raksasa oriental jarang terlihat bersama dengan pasangannya. Perilaku yang suka menyendiri ini membuat tupai menjadi hewan yang waspada.

Selain itu, tupai raksasa oriental merupakan hewan yang cerdas. Mereka memiliki banyak kemampuan yang membantunya untuk bertahan hidup di hutan seperti melompat, berlari, dan berenang. Tupai raksasa oriental adalah salah satu hewan tercepat di dunia yang mampu berlari hingga 30 km/jam. Mereka juga perenang dan pelompat yang andal. Kemampuannya ini membantu mereka dalam menghindari serangan dari predator. 

Tupai raksasa oriental memiliki rentang hidup yang cukup panjang yaitu dapat mencapai lebih dari 10 tahun. Walaupun begitu, tupai ini menjadi salah satu hewan yang terancam punah.

Saat ini, IUCN mencatat tupai raksasa oriental ke dalam daftar merah atau daftar hewan yang rentan akan kepunahan. Penyebab utama dari penurunan populasi tupai ini adalah hilangnya habitat tupai oleh ulah manusia. Salah satunya habitat tupai di Kalimantan, yang menunjukkan adanya tingkat kehilangan habitat atau wilayah hutan yang cukup tinggi.

Selain hilangnya habitat,  faktor lain yang menyebabkan menurunnya populasi tupai adalah adanya perburuan yang dilakukan oleh manusia.

Tupai raksasa oriental merupakan salah satu species tupai berukuran cukup besar yang memiliki habitat di wilayah Asia, tepatnya di hutan hujan tropis. Tidak hanya merupakan hewan yang lucu dan pandai, tupai raksasa oriental juga memiliki peran penting bagi lingkungan. Mereka membantu menyebarkan biji-bijian di sekitar hutan yang berperan pada proses pertumbuhan tanaman sehngga berguna bagi ekosistem hutan hujan tropis. Sayangnya, populasi tupai oriental raksasa mengalami penurunan dan terancam punah akibat hilangnya habitat dan perburuan yang dilakukan manusia. Oleh sebab itu, upaya konservasi perlu dilakukan untuk melindungi spesies tupai raksasa oriental dari kepunahan.