Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ulat angled sunbeam (instagram.com/earths.ecosystems.ai)

Intinya sih...

  • Ulat angled sunbeam memiliki warna tubuh yang dominan hijau dengan pola rumit yang menyerupai sapuan kuas, serta bentuk sudut unik di sepanjang sisinya.
  • Mereka tumbuh subur di hutan beriklim sedang dan padang rumput, menyukai daun dari famili Asteraceae, dan memiliki mekanisme pertahanan terhadap predator.
  • Ulat ini mampu mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungan sekitar, memiliki preferensi makanan terhadap tanaman inang tertentu, dan bisa melakukan "kedutan" untuk melarikan diri.

Ulat angled sunbeam (Curetis acuta) adalah larva kupu-kupu yang termasuk dalam keluarga Lycaenidae dan sering ditemukan di wilayah tropis dan subtropis. Perubahannya dengan menjadi kupu-kupu memiliki warna sayap yang cerah dan berpola khas, menjadikannya salah satu kupu-kupu yang mudah dikenali. Mereka juga memiliki kebiasaan berjemur di atas daun atau bunga, yang membuatnya tampak seperti sinar matahari yang menyinari lingkungan sekitar.

Kehidupan angled sunbeam dimulai dari fase larva atau ulat (yang menjadi fokus bahasan dalam artikel ini dan dinamai ulat angled sunbeam). Tahap awal kehidupan mereka berkembang dari telur yang diletakkan oleh induknya.

Nah, ulat ini biasanya memiliki warna yang menyatu dengan lingkungannya, sehingga sulit untuk dilihat oleh predator. Setelah melalui beberapa tahap pertumbuhan, ulat atau larva ini akan berubah menjadi kepompong sebelum akhirnya bermetamorfosis menjadi kupu-kupu dewasa. Berikut ini telah diulas beberapa fakta menarik dari ulat angled sunbeam.

1. Ulat ini mudah dikenali dari warna hingga bentuk tubuhnya, dan dilengkapi tonjolan seperti rambut halus

ilustrasi ulat angled sunbeam (instagram.com/earths.ecosystems.ai)

Ulat angled sunbeam mudah dikenali dari tubuhnya dengan warna yang dominan hijau. Tubuhnya memamerkan perpaduan hijau dan kuning yang memukau, sering kali ditonjolkan dengan pola rumit yang menyerupai sapuan kuas. Hal yang membedakannya yaitu bentuk sudut yang unik di sepanjang sisinya.

Fitur ini memberinya penampilan yang hampir geometris, yang semakin menambah pesonanya. Selain itu, ulat angled sunbeam memiliki tonjolan seperti rambut kecil yang menutupi tubuh mereka. Rambut-rambut halus ini tidak hanya meningkatkan daya tarik visual, tetapi juga berfungsi sebagai mekanisme pertahanan terhadap predator.

Saat merasa terancam, ulat angled sunbeam akan meringkuk menjadi bola rapat atau meniru ranting dan daun sebagai bentuk kamuflase. Kombinasi warna dan bentuk ini menjadikan mereka salah satu larva paling menawan di dunia ulat.

2. Menyukai habitat yang menyediakan banyak vegetasi, dan bisa memakan dedaunan dalam jumlah besar

ilustrasi ulat angled sunbeam (instagram.com/earths.ecosystems.ai)

Ulat angled sunbeam tumbuh subur di lingkungan yang beragam, terutama di hutan beriklim sedang dan padang rumput. Area ini menyediakan banyak vegetasi yang menjadi sumber makanan dan tempat berlindung dari predator. Kebiasaan makannya juga cukup menarik. Ulat ini lebih menyukai daun dari berbagai tanaman, terutama dari famili Asteraceae.

Kecintaannya pada tanaman-tanaman tertentu ini mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Selama masa makannya yang sangat aktif, ulat angled sunbeam bisa menghabiskan dedaunan dalam jumlah besar tanpa menyisakannya. Kemampuan mereka untuk berkamuflase dengan lingkungan sekitarnya memberikan perlindungan tambahan saat mereka mengunyah makanan.

Ketika siang berganti malam, ulat angled sunbeam kerap mencari perlindungan di sekitar dahan atau di bawah dedaunan. Perilaku demikian tidak hanya melindunginya dari predator malam, tetapi juga memungkinkannya untuk melanjutkan makannya saat waktu fajar tiba.

3. Siklus hidupnya dimulai dari telur, kemudian muncul sebagai ulat atau larva

ulat angled sunbeam (youtube.com/rarasukekun)

Siklus hidup ulat angled sunbeam dimulai ketika kupu-kupu betina bertelur di tanaman inang, biasanya dalam kelompok yang mudah terlewatkan. Setelah menetas, mereka muncul sebagai larva kecil yang segera mulai mengunyah daun. Mereka tumbuh dengan cepat dan mengalami pergantian kulit beberapa kali. Ini adalah proses kehidupan yang dikenal sebagai molting.

Setiap tahap kehidupannya menunjukkan perubahan kecil dalam ukuran dan warna. Setelah beberapa minggu makan dan tumbuh, ulat angled sunbeam mencari tempat yang aman untuk menjadi kepompong. Mereka memintal benang sutra untuk melekatkan dirinya dengan aman sebelum bertransformasi menjadi kepompong.

Di dalam selongsong pelindung ini, terjadi perubahan yang luar biasa. Tubuh ulat hancur dan disusun kembali menjadi kupu-kupu cantik. Metamorfosis ini memang menghabiskan banyak waktu, tetapi berpuncak pada kemunculan yang memesona, di mana kupu-kupu angled sunbeam dewasa membentangkan sayap halus mereka untuk pertama kalinya di bawah sinar matahari.

4. Mampu meniru ranting dan daun dengan bentuk spiral yang rapat untuk menghindari ancaman predator

ulat angled sunbeam (youtube.com/rarasuken)

Ulat angled sunbeam menunjukkan beberapa perilaku menarik yang membedakannya dari serangga lain. Salah satu adaptasinya yang mencolok yaitu mampu meniru ranting dan daun, yang memungkinkannya berbaur dengan lingkungan sekitarnya. Bentuk kamuflase ini berfungsi sebagai mekanisme pertahanan terhadap predator.

Ketika merasa terancam, ulat ini akan meringkuk menjadi bentuk spiral yang rapat. Postur ini membuatnya tampak seperti ranting kecil, yang semakin meningkatkan peluangnya untuk menghindari bahaya.

Mereka juga memiliki kebiasaan makan yang cenderung hanya memakan tanaman inang tertentu, seperti famili milkweed. Ini membantu mereka menyerap racun dan membuat mereka kurang disukai oleh predator seperti burung serta ancaman potensial lainnya. Hanya saja, pergerakan mereka sangat lambat dan berhati-hati, sehingga mereka tidak mudah diperhatikan saat mengunyah dedaunan.

5. Mengenal sekilas keunikan ulat angled sunbeam

ilustrasi ulat angled sunbeam (instagram.com/earths.ecosystems.ai)

Ulat angled sunbeam memiliki beberapa keunikan yang jarang diketahui banyak orang. Misalnya, mereka bisa mengubah warna tubuhnya sesuai dengan lingkungan sekitar. Kemampuan ini membantunya menyatu dengan dedaunan dan cabang pohon dengan sangat baik. Di sisi lain, ulat ini memiliki preferensi makanan terhadap tanaman inang tertentu.

Mereka terutama memakan berbagai jenis kacang-kacangan, karena memberikan nutrisi penting untuk pertumbuhannya. Keunikan lainnya adalah mekanisme pertahanan yang unik. Ketika terancam, ulat angled sunbeam sering meringkuk dan meniru ranting atau puing-puing lainnya untuk menghindari predator.

Keunikan lainnya yang mengejutkan adalah ulat angled sunbeam ternyata bisa melakukan “kedutan.” Gerakan mendadak ini akan mengejutkan ancaman potensial dan memberinya kesempatan untuk melarikan diri. Dalam ekosistemnya, ulat ini berperan sebagai herbivor dan mangsa. Kehadiran mereka mendukung rantai makanan sekaligus menambah keindahan elemen alam.

Ulat angled sunbeam adalah larva dari kupu-kupu cantik dengan kemampuan kamuflase yang baik dan siklus hidup yang unik—dari telur hingga menjadi kupu-kupu dewasa yang cantik. Mereka tumbuh subur di lingkungan yang kaya vegetasi dan memiliki kebiasaan makan yang sangat aktif, bahkan mampu memakan daun dalam jumlah besar. Dengan sekian keunikannya ini, apakah kamu pernah menemukan ulat angled sunbeam pada tanaman?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team