5 Fakta Unik Alap-alap Layang, Predator Imut yang Mirip Kolibri

Tahukah kamu kalau alap-alap layang masuk jajaran burung pemangsa bertubuh termungil di dunia? Ya, mereka ini burung kestrel, salah satu jenis burung falcon. Nama kestrel digunakan untuk menyebut jenis burung falcon yang bertubuh mungil dan bisa teknik terbang hovering.

Dicatat laman Animalia, alap-alap layang panjangnya cuma 28—35 sentimeter. Rentang sayapnya pun gak lebih dari 78 sentimeter. Berat betina yang biasanya lebih besar dari jantan gak sampai 300 gram. Jadi, pantas bukan kalau burung bernama ilmiah Falco cenchroides ini jadi salah satu burung pemangsa termungil?

Mereka ini burung pemangsa asli Australia dan Papua Nugini. Kadang-kadang, mereka juga terlihat berkunjung ke Selandia Baru. Kalau kamu jalan-jalan ke Australia, alap-alap layang jadi salah satu burung yang bakal paling sering kamu jumpai, lho. Menurut Australian Museum, burung ini masuk sepuluh besar jenis burung yang paling sering terlihat di Negeri Kanguru tersebut!

Untuk mencari mangsa, burung pemangsa, seperti elang atau burung hantu, harus menghabiskan banyak waktunya di udara. Mereka biasanya terbang berputar-putar di udara sampai menemukan buruan. Kadang mereka juga meluncur mengandalkan udara panas untuk tetap membumbung tinggi selagi mengintai mangsa tanpa terdeteksi. 

Nah, beda dari burung pemangsa pada umumnya, alap-alap layang punya caranya tersendiri. Untuk mencari mangsa, burung ini terbang melayang gak bergerak di satu titik. Dalam bahasa Inggris, teknik terbang ini dinamakan hovering. Menurut Australian Geographic, burung kestrel, seperti alap-alap layang, jadi satu-satunya jenis burung pemangsa yang bisa melakukan teknik unik ini. 

Kemampuan melayang ini paling populer dimiliki oleh burung kolibri. Burung berukuran sangat kecil ini mengandalkan kepak sayap puluhan kali per detik untuk tetap melayang di satu titik. Dengan cara ini, mereka bisa menikmati nektar bunga dengan paruh panjangnya dan berpindah-pindah dari satu bunga ke bunga lain dengan cepat untuk menghemat energi.

Tubuh kecil yang ringan dan kepak sayap yang luar biasa cepat jadi dua faktor penting di balik kemampuan hovering burung kolibri. Burung kestrel, seperti alap-alap layang, gak punya keduanya. Tubuhnya gak seringan kolibri. Mereka juga gak bisa mengepak-ngepakkan sayap cukup cepat untuk menciptakan daya angkat di udara. Lalu, bagaimana cara mereka bisa melayang gak bergerak di udara?

Jawabannya ternyata mudah. Burung ini terbang menghadap ke arah angin untuk mendapatkan daya angkat. Meski mereka merentangkan atau mengepak-ngepakkan sayap seolah-olah terbang seperti biasa, gerakan majunya itu terhalang oleh angin. Itu sebabnya mereka bisa tetap berada di posisi yang sama di udara.

Bulu sayapnya yang unik jadi faktor penting selanjutnya. Di antara bulu-bulu sayapnya yang kaku terdapat celah-celah khusus yang memungkinkan udara untuk lewat dan mengurangi kemungkinan si burung mengalami turbulensi. Tanpa celah-celah ini, alap-alap layang gak bisa terbang dan malah akan terhenti di udara, tulis laman Boston University Community.

Ukuran tubuh ternyata gak menjamin tingkat keberhasilan burung pemangsa saat berburu, lho. Alap-alap layang jadi bukti nyatanya. Walaupun tubuhnya kecil, mereka berhasil jari burung pemangsa yang sukses!

Burung ini bisa bertahan hidup di berbagai jenis habitat. Sejatinya, mereka burung spesialis tempat terbuka. Menurut laman Animalia, mereka bisa menempati berbagai jenis wilayah yang vegetasinya gak terlalu padat. Mereka paling betah kalau ada di padang rumput beriklim sedang dan hutan terbuka. 

Alap-alap layang juga gak pilih-pilih makanan. Mereka menyantap berbagai jenis mangsa, mulai dari serangga, reptil, burung, sampai mamalia berukuran kecil. Mereka juga gak perlu lokasi khusus untuk bersarang. Menurut Australian Museum, burung ini ditemukan bersarang di lubang pohon, gua, bangunan kosong, sampai di atas tanah. 

Burung falcon umumnya andalkan kecepatan tinggi untuk berburu. Nah, beda dari saudara-saudaranya, alap-alap layang punya caranya tersendiri. Mereka bertengger begitu saja di tempat terbuka. 

Ya, kamu bisa menemukan burung mungil berwarna cokelat ini bertengger mengawasi mangsa di tempat tinggi, seperti di pohon atau tiang telepon. Cara berburunya yang paling dikenal tentu saja dengan teknik hovering. Mereka terbang melayang gak bergerak sekian meter dari atas permukaan tanah. Begitu mangsa terlihat, mereka tinggal terbang turun sampai cukup dekat untuk menerkamnya. 

Hebatnya, teknik hovering ini dilakukan alap-alap layang dengan begitu apiknya. Boston University Community menerangkan kalau burung ini sampai bisa menjaga kepalanya tetap diam di satu titik selagi tubuhnya melayang-layang. Faktor ini diestimasikan bisa meningkatkan efisiensi berburunya sampai sepuluh kali lipat. 

Sungguh menakjubkan, ya? Di balik tubuh mungil imutnya, alap-alap layang ternyata merupakan seekor burung pemangsa yang sukses! Mereka juga punya kemampuan terbang melayang yang gak dimiliki burung pemangsa pada umumnya. Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang burung satu ini? Tulis pendapatmu di kolom komentar di bawah ini, ya!