Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Albatros (unsplash.com/Nareeta Martin)

Perkenalkan Albatros, burung laut yang besar dan memiliki kemampuan terbang yang luar biasa. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu meluncur di atas laut yang terbuka. Pernahkah kamu melihatnya?

Kamu akan cukup sulit melihat burung satu ini, mereka hanya akan ke darat untuk berkembang biak lalu kembali lagi ke laut, dilansir Treehugger. Yuk, kenalan dengan albatros!

1. Albatros memiliki lebar sayap terpanjang diantara semua burung

Albatros (unsplash.com/Paul Carroll)

Melansir A-Z Animals, lebar sayap wandering albatross bisa mencapai 3.7 meter. Karakteristik mereka yang satu ini sangat membantu albatros saat terbang. Sementara second royal albatross memiliki lebar sayap 3.3 meter. Wandering albatross bisa terbang sekitar 800 kilometer dalam satu hari. Menakjubkannya lagi, mereka bisa mempertahankan kecepatan sekitar 80 mil per jam hingga delapan jam tanpa mengepakkan sayapnya sekalipun. Luar biasa!

2. Albatros bisa terbang bertahun-tahun

Albatros (pixabay.com/Arvid Olson)

Melansir Treehugger, saat albatros dewasa, mereka bisa menghabiskan satu tahun atau lebih di laut tanpa menginjakkan kakinya di darat, sebagain besar waktunya mereka habiskan untuk terbang. Sebab menyentuh air bisa membuat hiu menyerang mereka, jadi albatros hanya mendarat sebentar untuk makan. Banyak yang mempercayai bahwa albatros bahkan bisa tidur saat terbang, akan tetapi buktinya masih kurang. Bagaimana menurutmu?

3. Albatros memiliki pasangan seumur hidup

Albatros (unsplash.com/Mac Gaither)

Melansir Mentalfloss, saat albatros muda mencapai umur 6 hingga 10 tahun, mereka akan mulai mencari pasangan. Hampir semua pasangan tetap bersama hingga salah satunya meninggal, ini biasanya berlangsung selama 50 tahun atau lebih. Mereka secara sosial adalah monogami yang berarti mereka terikat dengan satu pasangan, akan tetapi mereka terkadang berkembang biak di luar hubungan tersebut, dilansir Treehugger.

4. Albatros bisa mencium bau mangsa di bawah air dari jarak 19 kilometer

Albatros (pixabay.com/jmarti20)

Ada banyak burung yang mengandalkan indera penciuman mereka untuk berburu, tapi bukankah itu agak sulit jika harus mendeteksi mangsa di bawah air dan di laut terbuka? Melansir A-Z Animals, berburu di laut lepas bukanlah masalah yang sulit bagi albatros. Studi yang dilakukan pada tahun 2008 yang meletakkan sensor GPS pada 19 wandering albatross. Hasilnya diketahui bahwa albatros melakukan penerbangan zig zag melawan arah angin, biasanya mereka melakukan ini saat berada di jarak 19 kilometer dari makanan incarannya. Peneliti mengatakan bahwa ini adalah metode terbaik untuk melacak bau.

5. Tidak sedikit yang membentuk hubungan sesama jenis

Albatros (unsplash.com/Paul Carroll)

Melansir Mentalfloss, terdapat survei yang dilakukan di tahun 2008 menunjukkan bahwa 31 persen dari pasangan jangka panjang laysan albatross di Pulau Oahu Hawaii adalah pasangan betina-betina. Di luar sana, rasio jenis kelamin cukup tidak seimbang. Secara signifikan, jantan kalah jumlah. Jadi ada banyak pasangan albatros betina-betina. Mereka akan membesarkan anak albatros setelah telurnya dibuahi oleh jantan yang tidak berpasangan atau melalui kopulasi ekstra pasangan dengan jantan yang sudah berpasangan.

6. Albatros hidup cukup lama

Albatros (pixabay.com/jmarti20)

Melansir A-Z Animals, di tahun 1956 seekor Laysan albatross bernama Wisdom ditandai oleh peneliti. Setelah 62 tahun kemudian, tim ahli biologi menemukan Wisdom di suaka margasatwa nasional Midway Atoll di Hawaii. Saat ditemukan kembali, Wisdom bahkan baru saja merawat telur yang baru menetas. Albatros memiliki harapan hidup yang panjang.

Mereka adalah pengembara di lautan! Albatros memiliki kemampuan terbang yang sangat menakjubkan, didukung oleh lebar sayapnya dan juga penciuman yang tajam akan cukup mudah bagi mereka bertahan hidup di luar sana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian