9 Fakta Unik Burung Berkik, Punya Mata di Belakang Kepala
Apa kamu pernah mendengar nama burung berkik? Mungkin kamu lebih familier dengan namanya dalam bahasa Inggris, yakni snipe. Mereka ini jenis burung perandai atau wader berwarna cokelat dan memiliki paruh panjang. Mereka tersebar luas di seluruh dunia, bahkan beberapa ada yang suka berkunjung dan berkembang biak di Indonesia.
Beberapa spesies yang bisa dijumpai di Indonesia di antaranya Swinhoe’s snipe atau berkik rawa atau berkik hutan, pin-tailed snipe atau berkik ekor-lidi, dan common snipe atau berkik ekor kipas atau blekek. Selain paruh panjang, burung ini juga dikenal punya mata di belakang kepala, lho. Kok bisa? Simak 9 fakta unik burung berkik berikut ini!
1. Menurut Britannica, ada sekitar 20 spesies berkik, semuanya berkerabat dengan burung gajahan (curlew) dan burung sandpiper
2. Ujung paruh berkik penuh dengan saraf, karenanya mereka bisa merasakan pergerakan cacing jauh di dalam tanah, ungkap Wildlife Trusts
3. Menariknya lagi, ujung paruhnya sangat fleksibel, bisa terbuka tanpa harus membuka bagian pangkal
4. Mata berkik terletak di belakang kepala, karenanya mereka bisa melihat ke belakang hampir sama baiknya dengan melihat ke depan atau samping
5. Berkat penglihatan ini, burung berkik bisa mendeteksi predator yang menyerang dari belakang atau udara saat mereka mencari makan
6. Mengutip All About Birds, spesies Wilson's snipe punya otot dada besar yang membuatnya bisa mencapai kecepatan 60 mil perjam!
7. Otot dadanya itu membentuk hampir seperempat berat tubuhnya, yang mana persentase tertinggi dari semua burung perandai
8. Menurut American Bird Conservancy, istilah "sniper" atau penembak jitu merujuk pada pemburu burung berkik
9. Burung ini dikenal di kalangan pemburu sebagai burung yang sangat menantang karena kecepatan terbang yang cepat dan gaya terbang zig-zag
Setelah mengetahui beberapa fakta unik burung berkik, bagaimana pendapatmu tentang burung satu ini? Apa kamu pernah melihat burung ini secara langsung di daerahmu? Bagikan pengalamanmu, yuk!
