Cheetah dikenal sebagai binatang tercepat yang ada di bumi, kecepatan yang menakjubkan dalam hanya hitungan detik. Binatang ini memiliki nama ilmiah Acinonyx jubatus. Selain dari kecepatannya, postur hingga kulitnya juga menarik perhatian.
Tapi tahukah kamu bahwa cheetah tidak mengaum, binatang ini cenderung memiliki suara yang sama seperti kucingmu di rumah yang menggemaskan itu. Benar, cheetah juga dikenal sebagai kucing besar. Yuk, baca fakta unik lainnya dari hewan ini.
Bentuk tubuh cheetah yang secara unik bisa membantu mereka untuk mencapai kecepatan penuh. Cheetah memiliki tulang belakang yang fleksibel, mereka juga memiliki kaki yang panjang sehingga memungkinkan mereka berpacu dengan sangat cepat hingga mencapai jarak yang sangat jauh. Ekor dari cheetah yang berotot yang membantunya tetap seimbang dan berubah arah.
Cheetah memiliki cakar yang berperan sebagai gerigi, mereka juga memiliki bantalan kaki keras memiliki fungsi yang sama dengan ban karet. Bentuk kaki itu membuat mereka memiliki pijakan yang kuat saat berlari. Belum lagi, cheetah memiliki lubang hidung besar sehingga aliran oksigen juga meningkat, sama halnya dengan paru-paru dan jantungnya yang mengedarkan darah dengan baik ke seluruh tubuh mereka.
Kecepatan yang bisa diraih cheetah ialah mencapai 60 mil per jam hanya dalam tiga detik. Ketika berlari dengan kecepatan penuh, mereka meraih 6 hingga 7 meter setiap langkahnya. Melansir dari Treehugger, cheetah hanya menyentuh tanah sebanyak dua kali setiap langkahnya.
Tidak seperti kucing besar lainnya yang mengaum, kucing besar satu ini sedikit berbeda. Macan tutul, jaguar, harimau dan singa mempunyai suara yang mengintimidasi karena mereka memiliki ligament. Sementara cheetah memiliki kotak suara tetap dengan pita suara terpisah.
Kondisi ini membuat cheetah memiliki suara yang cenderung mengeong, mendengkur dan mendesis. Mereka mungkin akan terdengar seperti kucing menggemaskan yang ada di rumahmu. Jadi, jangan mengharapkan cheetah untuk mengaum ya!
Garis gelap 'bekas air mata' dari cheetah yang mengalir dari sudut dalam mata hingga ke tepi luar mulut mereka, hal ini bukan hanya sekadar tanda lho. Melansir dari Cheetah Conservation Fund, tanda itu membantu mereka mengubah arah dan memantulkan sinar matahari saat berburu di siang hari. Tanpa adanya sinar matahari yang menyilaukan, cheetah bisa membidik target mereka dengan mudah.
Berbeda dengan 'kucing besar' lainnya yang berburu di malam hari, cheetah memilih berburu di siang hari. Umumnya, mereka akan berburu di pagi hari atau sore hari. Mengandalkan kecepatan penuh dan pandangan yang fokus, mereka akan menjatuhkan mangsanya, mereka juga cenderung memakan mangsanya untuk menghindari diambil oleh pesaingnya.
Melansir dari Smithsonian's National Zoo, cheetah memiliki mantel dengan bintik-bintik yang membantu mereka berbaur dengan sekelilingnya. Ini tidak hanya membantu mereka bersembunyi saat mengikuti mangsanya, tetapi juga membuat mereka selamat dari predator. Jadi, tidak hanya berguna untuk berburu tapi juga sebagai kamuflase.
Bukan hanya bulu cheetah yang ditutupi dengan bintik-bintik hitam pekat lho, tapi kulit mereka juga. Tahukah kalian bahwa bulu hitam dari cheetah sebenarnya tumbuh dari bintik hitam yang ada di kulit mereka. Menarik bukan?
Cheetah cenderung lebih memilih makanan yang mudah mereka buru. San Diego Zoo menyebutkan bahwa mereka cenderung memakan kijang kecil, kelinci, landak dan burung yang hidup di tanah. Cheetah juga akan dengan segera memakan mangsanya sebelum predator yang lebih agresif datang untuk merebut mangsa dari mereka.
Kecepatan cheetah tidak disertai dengan stamina yang kuat, mereka tidak cukup agresif untuk mempertahankan atau menjaga mangsanya. Menariknya, mereka hanya butuh minum air setidaknya tiga hingga empat hari.
Binatang tercepat di bumi ini memiliki fakta lain yang tak kalah menariknya bukan? Fakta apa yang baru kamu ketahui dari cheetah?