Seperti namanya, ikan dengan nama ilmiah Catostomus commersonii ini punya tubuh bewarna putih dan mulut yang bisa menghisap berbagai hal. Tapi jangan salah, keunikannya tak hanya terbatas pada dua hal tersebut. Sebaliknya, ikan yang hidup di sungai ini punya kebiasaan, ciri fisik, perilaku, dan asal usul yang unik dan menarik. Sayangnya, keunikan tersebut jarang diketahui oleh banyak orang. Oleh karena itu, kita akan membahas beberapa diantaranya di artikel ini, karenanya kamu harus membaca sampai akhir dan menyimaknya dengan seksama!
5 Fakta Unik dan Menarik White Sucker, Dagingnya Tidak Terlalu Enak

1. Namanya diambil dari seorang naturalis asal Perancis
Nama spesies dari ikan ini, yaitu commersonii diambil dari nama seorang naturalis asal Perancis, yaitu Philibert Commerson. Lebih lanjut Philibert Commerson merupakan pria kelahiran 18 November 1727 dan wafat pada 14 Maret 1773, jelas Patheon World. Selama masa hidupnya, ia sudah melakukan banyak ekspedisi dan perjalanan ke berbagai belahan dunia, seperti ke Pulau Jawa, Mauritus, Kepulauan Solomon, Samoa, dan Brazil. Nah, untuk menghormati jasanya sebagai seorang naturalis, akhirnya namanya diabadikan sebagai nama spesies pada ikan white sucker.
2. Bobot maksimalnya mencapai 2 kilogram
Jika membahas ukuran, white sukcer bukan termasuk ikan yang terlalu besar dengan panjang maksimal yang hanya 65 centimeter dan bobot sekitar 2,9 kilogram, jelas FishBase. Lebih lanjut, white sucker menunjukan tiga ciri khas yang membuatnya mudah dibedakan dari ikan lain. Pertama, badannya memanjang dan siripnya cenderung pendek. Kedua, ia punya beberapa variasi warna, seperti putih, silver, abu-abu tua, kecokelatan, atau hitam bergantung dari usianya. Terakhir, ikan ini memiliki mulut di bagian bawah kepala yang berbentuk seperti penyedot. Matanya juga bulat dan besar yang mana serupa dengan ikan-ikan sejenis.
3. White sucker merupakan spesies bottom feeder
Dilansir iNaturalist, white sucker merupakan spesies bottom feeder yang artinya ia akan mencari makanan di dasar perairan. Nah, mulutnya yang berada di bagian bawahlah yang membantu ikan ini mengais, menyedot, dan mencari makanan di dasar perairan yang berpasir atau di bebatuan yang ada di bawah air. Ikan ini juga termasuk omnivor, karenanya ia bisa memakan apapun. Mulai dari moluska, alga, tanaman air, krustasea, ikan trout, sampai ikan lele bisa ia makan.
Habitatnya sendiri mencakup tiga wilayah, yaitu perairan air tawar, asin, dan payau. Dari hal tersebut, dalam disimpulkan kalau white sucker adalah ikan yang punya ketahanan tinggi terhadap perubahan salinitas air. Jika berbicara penyebaran, ikan ini umumnya ditemukan di benua Amerika, seperti di Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko.
4. Bukan ikan yang terlalu disukai banyak orang
Sebenarnya, white sucker termasuk ikan yang populasinya masih sangat melimpah. Ikan ini juga cukup sering dipancing atau tertangkap di jaring nelayan. Sayangnya, white sucker bukanlah ikan yang populer sebagai ikan konsumsi. Hal tersebut terjadi karena daging white sucker tidak seenak daging ikan lain. Tulangnya juga besar sehingga membuat banyak orang tidak menyukai ikan ini, jelas Animal Diversity Web.
Walau begitu white sucker tetap bisa dimakan oleh manusia. Umumnya, ikan ini bisa diolah dengan cara diasap, dijadikan fillet, atau dagingnya dibuat menjadi patty. Di beberapa daerah ikan ini juga cukup berharga. Sebagai contoh, di tahun 1968, industri pemancingan white sucker di Wisconsin mampu menghasilkan pemasukan sebesar $300,000. White sukcer juga mudah ditangkap, tercatat kamu bisa menangkapnya hanya dengan umpan cacing, lalat basah, atau dengan cara ditombak.
5. Reproduksinya akan terhambat di perairan dengan kadar asam yang tinggi
Laman Animalia menjelaskan kalau biasanya white sucker akan bereproduksi dan kawin di perairan dangkal. Biasanya, musim kawin ikan ini berlangsung pada bulan April sampai Mei. Satu individu betina juga bisa kawin dengan lebih dari satu individu jantan. Kemudian setelah kawin individu betina akan mengehasilkan sekitar 10,000 butir telur yang nantinya akan dibuahi secara eksternal oleh individu jantan.
Tak cuma itu, white sucker juga sangat toleran terhadap polusi air dan kadar asam yang tinggi di air. Sayangnya, populasi yang hidup di air dengan kadar asam yang tinggi punya kesuksesan reproduksi yang rendah. Perairan dengan kadar asam tinggi umumnya dapat ditemukan di sungai yang dekat dengan kota atau daerah industri. Kadar asam yang tinggi juga bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti hujan asam dan polusi dari pabrik atau kendaraan.
Seperti namanya, yaitu white sukcer atau penghisap putih, ikan ini punya tubuh putih dan mulut yang bisa menghisap makanan. Dengan mulutnya ikan ini mampu menghisap ikan, tumbuhan air, krustasea, moluska, sampai tanaman. Ketahanan tubuhnya juga kuat di mana hewan ini mampu hidup di perairan dengan kadar asam yang tinggi. Sayangnya, jika hidup di daerah tersebut maka white sucker akan kesulitan untuk melakukan reproduksi.