Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tampak dekat wajah elang-rawa utara
tampak dekat wajah elang-rawa utara (commons.wikimedia.org/Becky Matsubara)

Elang merupakan burung pemangsa yang khas. Ia dibekali paruh besar melengkung, cakar mematikan, dan penglihatan tajam untuk mendeteksi mangsa dari jauh. Uniknya, elang satu ini justru lebih mirip burung hantu. Namanya adalah elang-rawa utara.

Elang-rawa utara atau northern harrier merupakan jenis burung elang berukuran sedang yang hidup di belahan bumi utara. Ia dijuluki owl-like eagle karena punya ciri khas yang cuma dimiliki burung hantu. Penasaran? Simak deretan fakta unik elang-rawa utara atau northern harrier yang perlu kamu tahu berikut ini!

1. Burung predator yang dijuluki 'grey ghost'

tampak dekat elang-rawa utara (commons.wikimedia.org/Andy Witchger)

Elang-rawa utara atau northern harrier (Circus hudsonius) merupakan jenis elang diurnal berukuran sedang. Mengutip laman Animalia, panjangnya 41—52 sentimeter dengan rentang sayap 97—122 sentimeter dan berat gak lebih dari 750 gram. Elang-rawa utara jantan biasanya berwarna keabu-abuan, sementara betina lebih kemerahan. Elang-rawa utara jantan kadang dijuluki “grey ghost” atau hantu kelabu berkat bulunya yang mencolok dan aura yang misterius.

2. Elang penguasa habitat terbuka

elang-rawa utara yang tengah berburu (commons.wikimedia.org/Andy Reago & Chrissy McClarren)

Elang-rawa utara hidup di belahan bumi utara. Ia paling banyak ditemukan di habitat terbuka seperti ladang, sabana, padang rumput, sampai stepa. Beberapa kadang berkelana dekat area pertanian dan zona riparian. Satu hal yang pasti burung ini gak ada di area hutan atau pegunungan karena menghindari wilayah tersebut.

3. Kebiasaan kawin gak biasa

Elang-rawa utara bertengger di dahan pohon. (commons.wikimedia.org/Paul Danese)

Elang-rawa utara punya kebiasaan kawin yang gak biasa untuk ukuran seekor burung pemangsa. Umumnya, burung pemangsa bersifat monogami atau hanya punya satu pasangan dalam sekali waktu. Beberapa elang-rawa utara justru menggunakan sistem poligini, di mana satu jantan kawin dengan beberapa betina dalam satu musim kawin. Menurut informasi dari laman American Bird Conservancy, elang-rawa utara jantan yang menganut poligini bisa punya 5 ekor betina dalam sekali waktu.

4. Jantan ahli akrobat

elang-rawa utara terbang (commons.wikimedia.org/Wildreturn)

Saat musim kawin, kamu berkesempatan menonton atraksi udara yang dilakukan oleh elang-rawa utara jantan. Ia merayu betina dengan terbang tinggi di udara, lalu menukik tajam ke bawah sambil berputar-putar. Dikarenakan atraksi udara berpengaruh besar dalam tingkat keberhasilan kawin, elang-rawa utara jantan terbang lebih cepat dan gesit dari betina. Menurut laman Animal Diversity, elang-rawa utara jantan juga pernah terlihat mengungguli alap-alap padang rumput atau praire falcon (Falco mexicanus) yang dikenal gesit.

5. Elang paling mirip burung hantu

tampak dekat elang-rawa utara (commons.wikimedia.org/David J. Stang)

Tahukah kamu kalau elang-rawa utara dijuluki burung elang yang paling mirip burung hantu? Sebagai elang, elang-rawa utara gak berkerabat dengan burung hantu. Namun, ia punya ciri khas yang dimiliki burung pemangsa nokturnal tersebut. 

Kalau diperhatikan, elang-rawa utara punya facial disk atau cakram wajah, yakni bulu-bulu kaku yang membentuk cakram di wajah. Facial disk ini terlihat dan berfungsi selayaknya facial disk yang dimiliki burung hantu. Menurut penjelasan laman All About Birds, bulu ini berfungsi mengarahkan suara langsung ke dalam lubang telinga untuk mempertajam pendengaran. 

Menariknya, cuma ada 2 spesies elang yang diketahui punya ciri ini. Elang rawa-utara berbagi ciri ini dengan elang harpa atau harpy eagle (Harpia harpyja) yang notabene merupakan salah satu elang terbesar di dunia. Hal ini sangat unik mengingat elang-rawa utara tidak berburu saat malam hari seperti burung hantu, maupun berburu di hutan lebat seperti elang harpa.

6. Andalkan pendengaran untuk berburu

elang-rawa utara berburu (commons.wikimedia.org/Mykola Swarnyk)

Layaknya burung hantu, elang-rawa utara mengandalkan pendengaran untuk berburu. Facial disk atau cakram wajah terdiri dari bulu-bulu yang membentuk lingkaran di sekeliling wajah. Cakram ini bisa diangkat dan diturunkan sesuka hati.

Saat berburu di rerumputan, elang-rawa utara melayang pelan-pelan dekat permukaan tanah sambil mendengarkan pergerakan mangsa. Suara mangsa yang berlarian akan diarahkan langung ke lubang telinga saat bulu-bulu cakram wajah terangkat. Dengan cara ini, elang-rawa utara bisa tahu dengan tepat ke arah mana ia harus menerjang dengan cakarnya yang mematikan.

7. Bersaing dengan burung hantu

elang-rawa utara terbang (commons.wikimedia.org/Channel City Camera Club)

Gak cuma cakram wajah, elang-rawa utara juga punya perilaku yang sama seperti burung hantu. Saat musim dingin, elang-rawa utara yang aslinya bersifat soliter akan berkumpul ramai-ramai untuk bertengger dan beristirahat bersama. Menurut informasi dari laman Peregrine Fund, sebanyak 80—90 ekor elang-rawa utara pernah terlihat beristirahat berdekatan. Perilaku ini juga ditunjukkan oleh burung hantu telinga pendek atau short-eared owl (Asio flammeus). 

Kedua burung pemangsa ini berbagi habitat musim dingin yang sama. Elang-rawa utara aktif di siang hari, sementara burung hantu telinga pendek aktif di malam hari. Namun, bukan berarti keduanya akrab. Dikarenakan berbagi habitat yang sama, kedua burung pemangsa ini saling bersaing untuk mendapatkan mangsa yang sama. Keduanya bakal bertarung kalau gak sengaja bertemu.

Sungguh burung yang unik bukan? Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang elang-rawa utara atau northern harrier? Apakah kamu setuju kalau burung ini dijuluki elang paling mirip burung hantu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team