Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Iguana Ekor Hitam, Kecepatan Larinya hingga 34,6 km/jam 

Iguana ekor hitam (commons.wikimedia.org/Manuel Velazquez)

Iguana ekor hitam atau black spiny-tailed iguana merupakan reptil menarik dari famili Iguanidae dengan nama ilmiah Ctenosaura similis. Keunikan utama reptil ini terletak pada ekornya yang panjang dengan garis hitam yang menjadi ciri khas dan asal mula namanya. Selain itu, bersama dengan Ctenosaura pectinata, mereka menjadi anggota terbesar dalam genus Ctenosaura, lho. Dengan iguana jantan mampu tumbuh hingga 1,3 meter dan betina sedikit lebih kecil sekitar 0,8--1 meter dan berat berkisar 1 kilogram.

Tubuh iguana ekor hitam ditutupi sisik kecil berbentuk butiran, dengan sisik berduri yang lebih besar menghiasi punggung dan ekornya. Warna kulitnya sangat bervariasi, mulai dari hitam pekat hingga abu-abu atau cokelat, sementara iguana muda biasanya memiliki warna hijau atau cokelat yang lebih cerah. Nah, ada beberapa fakta berikut ini tentang iguana ekor hitam sebagai salah satu reptil yang menarik untuk diketahui. Di simak!

1. Habitat asli iguana ekor hitam

Iguana ekor hitam (commons.wikimedia.org/Ken Thomas)

Iguana ekor hitam menghuni wilayah geografis yang cukup luas, mulai dari dari Isthmus of Tehuantepec di Meksiko hingga sebagian Amerika Tengah, termasuk Nikaragua dan Panama. Melansir Animalia, reptil ini cukup umum ditemukan di negara-negara seperti Kosta Rika dan Honduras, dengan beberapa penampakan juga dilaporkan di Kolombia. Mereka hidup di berbagai lingkungan, mulai dari hutan kering dan lembap hingga wilayah terbuka seperti sabana, padang rumput, dan semak belukar.

Selain di kawasan hutan, iguana ekor hitam juga sering ditemukan di wilayah pesisir. Mereka biasa terlihat di pantai berpasir, dekat laguna pantai, dan rawa-rawa. Tambahan pula, iguana ini juga telah beradaptasi untuk hidup di dekat area perkotaan, menunjukkan kemampuan mereka untuk hidup berdampingan dengan aktivitas manusia, ya.

2. Saat lapar, terkadang mereka kanibal, lho

Iguana ekor hitam (commons.wikimedia.org/Tony Hisgett)

Iguana ekor hitam umumnya dikenal sebagai hewan herbivora yang menyukai buah-buahan dari tanaman polong-polongan. Akan tetapi, mereka juga memiliki pola makan karnivora yang beragam, termasuk memakan hewan-hewan kecil seperti tikus, kelelawar, katak, burung kecil, dan berbagai jenis serangga. Animal Diversity menjelaskan bahwa, mereka bahkan memakan telur dari anak mereka sendiri. Dalam satu kasus, ekor seekor iguana muda ditemukan di dalam perut iguana jantan dewasa, menunjukkan perilaku kanibalisme yang jarang terjadi.

Iguana muda cenderung bersifat insektivora atau pemakan serangga. Seiring bertambahnya usia, kebiasaan makan mereka berubah menjadi lebih herbivora. Walaupun begitu, perilaku kanibalisme dan pola makan yang bervariasi ini menunjukkan betapa adaptifnya spesies ini dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya, terutama saat sumber makanan terbatas, ya.

3. Sering dikonsumsi manusia karena dagingnya dianggap obat

Iguana ekor hitam (commons.wikimedia.org/Pabloangulo84)

Iguana ekor hitam ternyata dapat dikonsumsi dan menjadi makanan populer bagi sebagian masyarakat di Amerika Tengah. Animal Diversity menjelaskan bahwa, di beberapa daerah, daging iguana ini diyakini memiliki khasiat sebagai "obat", di mana orang yang memakannya dianggap akan mendapatkan kekuatan dari iguana tersebut. Di samping itu, daging iguana ini juga dipercaya dapat menjadi obat untuk mengatasi masalah ‘impotensi’ sebagai bagian dari pengobatan tradisional.

4. Merupakan iguana tercepat di dunia dan pandai memanjat pohon

Iguana ekor hitam (commons.wikimedia.org/Bruno Rijsman)

Iguana ekor hitam dikenal sebagai hewan sosial dan teritorial yang hidup dalam kelompok. Mereka aktif di siang hari dan kendatipun sebagian besar waktu dihabiskan di darat, iguana ini sangat pandai memanjat. Mereka lebih menyukai daerah berbatu dengan banyak celah untuk bersembunyi, bebatuan untuk berjemur, dan pohon-pohon di sekitarnya untuk memanjat. Selain itu, iguana ini juga dikenal sebagai makhluk yang bergerak cepat, menggunakan kecepatannya untuk melarikan diri dari predator ataupun berburu.

JungleDragon menginformasikan bahwa, iguana ekor hitam tercatat dalam Guinness Book of World Records sebagai kadal tercepat di dunia. Mereka mampu berlari dengan kecepatan maksimal mencapai 34,6 km/jam. Kemampuan memanjat dan berlari cepat ini membuat iguana ini menjadi spesies yang unik dan menarik untuk diamati, ya.

5. Iguana betina bisa menghasilkan 30 telur

Iguana ekor hitam (commons.wikimedia.org/Miguel Mendez)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa, iguana betina diketahui mampu menghasilkan hingga 30 telur setelah proses perkawinan yang biasanya terjadi pada musim semi. Selama masa perkawinan, iguana jantan akan menunjukkan dominasinya dengan menganggukkan kepala dan mengejar betina. Proses ini menjadi bagian penting dalam siklus hidup iguana untuk memastikan kelangsungan spesies mereka.

Sekitar delapan hingga sepuluh minggu setelah kawin, iguana betina akan menggali sarang dan meletakkan telur-telurnya. Telur-telur tersebut akan menetas dalam waktu 90 hari, dengan anak iguana yang baru menetas menggali jalan keluar dari dalam pasir. Anak-anak iguana ekor hitam umumnya berwarna hijau dengan corak cokelat, kendatipun beberapa di antaranya tercatat berwarna cokelat seluruhnya.

Kendatipun sering diburu untuk dagingnya yang diyakini berkhasiat obat, populasi iguana ekor hitam tetap stabil dan diklasifikasikan sebagai spesies berisiko rendah atau least concern (LC) oleh IUCN. Dengan memahami lebih dalam tentang iguana ekor hitam, kita dapat lebih menghargai keunikan dan peran pentingnya dalam ekosistem. Semoga ada upaya konservasi yang dilakukan untuk melindungi iguana ekor hitam agar populasinya tetap stabil di habitat alaminya, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us