Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Ikan Buaya, Telurnya Mengandung Racun!

longnose gar (commons.m.wikimedia.org/USFWS Mountain-Prairie)

Ikan unik yang tubuhnya panjang dan moncongnya mirip buaya ini tersebar di perairan air tawar. Mereka berada dalam famili Lepisosteidae dan telah ada sekitar 157 juta tahun yang lalu pada akhir periode jurassic. Berdasarkan dari spesies ikan buaya, panjangnya kisaran 0,76--4 meter. Sementara itu, alligator gar sebagai spesies terbesar bisa mencapai panjang 3 meter dan berat 127 kilogram. Berbeda dengan spesies terkecil yaitu shortnose gar yang panjangnya hanya sekitar 0,61 meter.

Perlu kamu ingat bahwa beberapa spesies ikan buaya, betinanya berukuran lebih besar dari jantan. Ikan ini punya sisik ganoid yang bentuknya seperti berlian di seluruh tubuhnya, berfungsi sebagai pelindung bagi mereka. Jika kamu penasaran bagaimana kehidupan ikan buaya di alam liar, mari baca fakta-fakta unik tentang mereka di bawah ini.

1. Menghuni perairan dengan oksigen rendah

ikan buaya (commons.m.wikimedia.org/Cangadoba)

Habitat yang dihuni oleh ikan buaya berupa sungai air tawar, rawa-rawa, dan perairan payau yang kandungan oksigennya rendah. Akan tetapi, beberapa spesies ikan buaya terkadang mengunjungi perairan air asin. Pergerakannya di perairan tampak unik sebab seperti kayu mengapung. Dilansir A-Z Animals, ikan ini juga bisa menyelam ke perairan dalam untuk mencari makan dengan catatan harus kembali ke permukaan sesekali untuk menghirup udara.

2. Sejauh ini ada tujuh spesies ikan buaya yang masih hidup

Florida gar (commons.m.wikimedia.org/Em-jay-es)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa ada tujuh spesies ikan buaya yang masih hidup. Tiga di antaranya berada dalam genus Atractosteus dan empat lainnya di Lepisosteus. Spesies terbesar dikenal sebagai alligator gar yang menghuni bagian tenggara Amerika Serikat dan Meksiko. Ada juga cuban gar yang bisa kamu temukan di bagian barat Kuba serta tropical gar di bagian selatan Meksiko dan Kosta Rika.

Sementara itu, ada satu spesies endemik Florida dan Georgia. Sama seperti shortnose gar yang endemik Sungai Mississippi. Berbeda dengan spotted gar yang menghuni perairan Danau Michigan, Danau Eerie, dan Sungai Mississippi hingga Teluk Meksiko. Spesies terakhir punya penyebaran luas di sekitar timur Amerika Serikat dikenal sebagai longnose gar. 

3. Hanya sedikit yang memburu ikan buaya

longnose gar (commons.m.wikimedia.org/USFWS Mountain Prairie)

Statusnya sebagai predator puncak di habitatnya membuat ikan buaya hanya memiliki sedikit pemangsa selain manusia. Sebagai pemburu oportunis, menu makannya cukup beragam, terdiri dari krustasea, serangga, katak, dan ikan lainnya. Mereka bergerak perlahan di perairan dan menyergap mangsa terdekat. Ikan buaya sama sekali tidak pemilih soal makanan, entah itu hidup atau mati, mereka siap memakannya.

4. Punya banyak karakteristik yang ditemukan dari ikan purba

spotted gar (commons.m.wikimedia.org/Unknown)

Menariknya, ada beberapa ciri primitif (karakteristik yang biasanya ditemukan pada ikan purba) pada ikan buaya, lho. Sistem kerangkanya memiliki lebih banyak tulang rawan daripada tulang keras. Bahkan, tulang belakangnya opisthocoelous atau bagian depannya cembung sementara bagian belakangnya cekung. Ciri itu dimiliki oleh reptil.

Dilansir Seaworld Parks and Entertainment, jenis tulang belakang ikan buaya tidak ditemukan pada ikan lain kecuali mereka yang berada dalam ordo Semionotiformes. Ada pula kantong renang yang terhubung ke tenggorokannya, fungsinya seperti paru-paru.

5. Sistem perkawinan ikan buaya

shortnose gar (commons.m.wikimedia.org/USFWS Mountain-Prairie)

Sebagian besar spesies ikan buaya melakukan pemijahan saat musim semi. Pada waktu tersebut, betina cenderung berenang ke perairan dangkal untuk meletakkan puluhan ribu telurnya. Mereka tidak terlalu khawatir sebab anehnya, telurnya ternyata beracun bagi banyak pemangsa, termasuk manusia. Akan tetapi, juga ada beberapa ikan yang kebal terhadap racun tersebut.

Hanya butuh waktu beberapa hari untuk larva menetas dari telur lalu menempel pada tumbuhan air yang ada. Mereka melewati tahap awal kehidupannya dengan menyerap sisa kuning telur sebelum memangsa ikan kecil lainnya. Masa hidup mereka juga cukup panjang, kebanyakan hidup selama 10--20 tahun di alam liar. Ada juga spesies ikan buaya yang bisa hidup selama 50 tahun lebih.

Ikan yang sangat unik, bukan? Bahkan spesies alligator gar sering dianggap sebagai aligator karena ukuran besar dan moncong panjangnya. Catatan penting dari fakta sebelumnya adalah daging dari ikan ini tidak berbahaya, tapi hati-hati sebab telurnya mengandung racun yang juga berdampak pada manusia. Sebagai informasi tambahan, sisik keras dari ikan buaya digunakan membuat perhiasan, panah, bajak dan bahkan baju zirah, lho.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us