5 Fakta Unik Marmoset Rumbai Putih, Luka di Pohon Jadi Makanannya!

Primata tak melulu soal gorila, monyet, kera, simpanse, gibbon, atau bonobo. Primata yang tak kalah unik dari mereka, salah satunya adalah Callithrix jacchus atau marmoset rumbai putih. Seperti namanya, ia memiliki dua rumbai putih yang dapat terlihat di bagian kanan dan kiri kepalanya. Hewan ini juga sama seperti primata lain, yaitu punya gaya hidup arboreal dan sering ditemukan di atas pohon.
Marmoset rumbai putih juga terbilang cerdas, bahkan ia memiliki banyak cara untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Hewan asli benua Amerika ini juga hidup berkelompok yang mana satu kelompok terdiri dari banyak anggota keluarga. Tak hanya itu, cara makannya juga tak biasa, lho. Nah, jika kamu penasaran dengan marmoset rumbai putih maka kamu harus menyimak artikel ini karena artikel ini akan membahas beberapa fakta unik tentang primata ini.
1. Mampu hidup di berbagai jenis hutan
DIlansir GBIF, marmoset rumbai putih merupakan hewan endemik Amerika Selatan dan hanya bisa ditemukan di beberapa daerah. Tercatat, penyebaran alaminya mencakup wilayah Brazil tengah. Namun saat ini penyebarannya mulai meluas dan ia bisa ditemukan di Rio de Janiero, Buenos Aires, sampai Argentina. Kemungkinan meluasnya penyebaran primata ini disebabkan oleh aktivitas manusia itu sendiri yang secara sengaja atau tidak sengaja membawanya ke daerah lain.
Tapi walau penyebarannya tidak terlalu luas ternyata hewan ini mampu hidup di berbagai jenis hutan, lho. Pertama, ia bisa hidup di hutan dataran rendah yang dekat dengan pesisir pantai. Hutan sekunder yang dekat dengan kebun dan area pemukiman juga bisa ditinggali oleh hewan ini. Selain itu, hutan lembab yang dekat dengan sungai juga kerap ditinggali primata ini. Tak hanya itu, bahkan marmoset rumbai putih juga bisa hidup di hutan savana yang terkenal kering dan tidak terlalu lebat.
2. Sangat suka memakan cairan yang dikeluarkan pohon saat terluka
Sebenarnya marmoset rumbai putih merupakan omnivor yang bisa memakan serangga sampai buah-buahan. Namun kedua hal tersebut bukan makanan utamanya, justru makanan utama hewan ini adalah exudates, yaitu cairan yang keluar dari tanaman saat terluka. Exudates yang ia makan terdiri dari beberapa jenis, seperti resin, getah pohon, sampai latex atau karet. Cara makannya juga unik, yaitu dengan cara melubangi pohon dan menjilati cairan atau exudates yang keluar, jelas artikel di jurnal Folia Primatol.
Saking sukanya memakan exudates, tercatat sekitar 20 sampai 70 persen makanan monyet ini adalah exudates. Ia hanya akan memakan serangga atau buah-buahan saat pasokan exudates mulai menipis. Nah, saat hal itu terjadi hewan ini bisa jadi pemburu serangga, reptil, katak, telur burung, siput,sampai mamalia kecil. Di beberapa kesempatan primata ini juga cukup sering berebut buah-buahan dengan hewan lain seperti burung.
3. Hidup berkelompok dalam keluarga yang terdiri dari anak, ibu, paman, sampai bibi
Dilansir Animal Diversity Web, marmoset rumbai putih merupakan hewan sosial yang hidup berkelompok. Kelompoknya sendiri merupakan kelompok kecil yang mana terdiri dari 2 sampai 13 individu. Uniknya satu kelompok tersebut bisa terdiri dari banyak anggota keluarga, seperti anak, kakak, adik, bibi, paman, tante, dan lain-lain. Tiap anggota kelompok juga saling membantu yang mana membuat tiap anggota bisa hidup dengan lebih mudah, aman, dan nyaman.
Tak hanya itu, marmoset rumbai putih juga memiliki peraturan ketat dalam perkawinan dan reproduksi. Biasanya hanya beberapa individu saja yang diizinkan untuk kawin dalam satu kelompok. Uniknya jika di satu kelompok ada individu jantan siap kawin yang mati maka kelompok tersebut bisa bergabung dengan kelompok lain yang masih memiliki individu jantan siap kawin. Satu kelompok juga dipimpin oleh sepasang individu jantan dan betina dan untuk anggota yang lain hierarkinya didasarkan pada usia.
4. Sangat mudah dikenali dari dua rumbai berwarna putih di kepalanya
Seperti namanya, marmoset rumbai putih memiliki rumbat berwarna putih yang terletak di bagian kanan dan kiri kepalanya. Kedua rumbai tersebut terbuat dari rambut dan sangat mencolok, khususnya pada individu muda atau individu dewasa yang warnanya belum memudar. Selain warna putih pada rumbai hewan ini juga punya warna lain di tubuhnya, seperti hitam atau abu-abu di tubuh, hitam dan putih di ekor, serta cokelat di mata.
Mengenai ukuran, individu jantan dan betina punya panjang yang serupa, yaitu sekitar 18 centimeter. Berat keduanya juga tak jauh berbeda di mana individu jantan umumnya punya berat sekitar 256 gram sementara individu betina sedikit lebih ringan dengan berat rata-rata sekitar 236 gram. Tubuh hewan ini juga sudah beradaptasi untuk hidup di pepohonan. Sebagai contoh, tangan yang kuat, kaki yang panjang, dan cakar yang tajam bisa digunakan untuk memanjat pohon yang tinggi.
5. Punya sistem komunikasi kompleks yang memanfaatkan suara hingga sinyal visual
Marmoset rumbai putih termasuk hewan yang cukup cerdas dan hal tersebut dibuktikan dari kemampuannya berkomunikasi menggunakan suara dan sinyal visual. Pertama, untuk memberitahu sesamanya atau menunjukan agresi primata ini kerap menutup rumbainya. Hewan ini juga bisa menggunakan sinyal suara yang mana digunakan sebagai alarm atau penanda akan sesuatu. Dalam hal ini, marmoset rumbai putih memiliki banyak varian suara, diantaranya adalah suara bernada tinggi, suara yang berulang-ulang, dan suara yang pendek, jelas artikel di jurnal Animal Behaviour.
Sebagaimana primata lain, marmoset rumbai putih juga punya banyak keunikan. Nah, keunikan-keunikan tersebut bukanlah hiasan semata dan justru sangat berguna bagi kehidupan hewan ini. Sebagai contoh, suaranya yang bervariasi bisa digunakan sebagai alat komunikasi. Gaya hidup berkelompoknya juga membuat marmoset rumbai putih bisa hidup dengan lebih tertata, aman, dan nyaman. Terakhir, ia punya ketahanan tubuh yang luar biasa sehingga bisa hidup di berbagai jenis hutan.