5 Fakta Unik Nabarlek, Betina Memiliki Sifat yang Lebih Agresif!

- Nabarlek adalah hewan endemik Australia bagian utara
- Mereka hidup soliter, aktif di malam hari, dan memiliki tubuh kecil
- Jumlah populasi nabarlek terus menurun dan mereka masuk dalam daftar hewan dilindungi
- Nabarlek adalah hewan endemik Australia bagian utara
- Mereka hidup soliter, aktif di malam hari, dan memiliki tubuh kecil
- Jumlah populasi nabarlek terus menurun dan mereka masuk dalam daftar hewan dilindungi
Nabarlek termasuk hewan marsupial yang mempunyai ciri khas kantong pada bagian perutnya. Kantong tersebut berfungsi untuk menyimpan dan melindungi anak mereka. Selain itu, mamalia ini memiliki cara bertahan hidup yang terbilang unik.
Sang betina terlihat lebih agresif dibandingkan jantan ketika memasuki musim kawin. Lantas, fakta menarik apa sajakah yang perlu kamu ketahui seputar nabarlek. Berikut ulasannya!
1. Habitat asli nabarlek

Nabarlek merupakan hewan endemik asal benua Australia. Akan tetapi, populasi mamalia ini hanya bisa ditemukan di wilayah Australia bagian utara yang meliputi daerah Kimberly dan kepulauan Borda. Dilansir dari laman Animalia, nabarlek hidup di berbagai macam area mulai dari tebing batu granit, bukit, ngarai, dan lain-lain.
Namun, mereka lebih suka mendiami area yang menyediakan persediaan makanan yang melimpah. Nabarlek termasuk hewan herbivora. Hewan ini mengonsumsi berbagai jenis tumbuh-tumbuhan namun yang menjadi favorinya adalah pakis.
2. Kebiasaan hidup di alam liar

Nabarlek bersifat soliter dimana hewan ini lebih memilih untuk hidup menyendiri ketimbang berkelompok. Di samping itu, mereka aktif beraktivitas di malam hari seperti bersosialisasi dan berkembang biak. Sedangkan di siang hari dihabiskannya untuk beristirahat di dalam sarang yang terdapat di gua.
Saat mencari makanan, nabarlek akan melakukan perjalanan yang cukup jauh. Mereka jarang sekali mengeluarkan suara di luar musim kawin. Ketika ada bahaya mendekat, nabarlek akan memperingati yang lainnya melalui teriakan.
3. Ciri khas fisik

Nabarlek merupakan hewan marsupial terkecil dari keluarga macropodidae. Seekor nabarlek dewasa memiliki panjang tubuh antara 30 - 36 sentimeter. Sedangkan berat badannya tidak lebih dari 1,6 kilogram.
Dilansir dari laman A-z-animals, tubuh mereka ditutupi oleh bulu pendek berwarna abu-abu. Sebagian dari populasi mereka terdapat corak bulu berwarna hitam di bagian punggung. Ketika melompat, nabarlek akan mengangkat ekornya tinggi-tinggi.
4. Sistem reproduksi

Nabarlek tidak memiliki musim kawin. Hewan ini dapat berkembang biak sepanjang tahun. Sang betina terlihat sangat agresif setelah kawin dengan sang jantan. Bahkan, mereka akan menyerang jantan dengan cara mengigit bagian leher dan menendangnya.
Masa kehamilan betina berlangsung kurang lebih satu bulan. Bayi yang baru lahir akan terus berada di dalam kantong sang induk selama 160 - 170 hari. Nabarlek baru dapat berkembang biak setelah berusia 2 tahun.
5. Populasi yang semakin terancam

Data terakhir yang dirilis oleh Badan Konservasi Alam Dunia menunjukan jumlah nabarlek yang tersisa di alam liar berkisar antara 5.000 hingga 10.000 ekor. Dengan populasinya yang tergolong sedikit mereka telah masuk dalam daftar hewan dilindungi. Kabar buruknya. jumlah tersebut terus menurun setiap tahunnya.
Ancaman terbesar dari hewan ini adalah mereka sering dimangsa oleh hewan predator. Di samping itu, kebakaran hutan yang sering terjadi membuat mereka kehilangan habitatnya. Di alam liar, nabarlek dapat bertahan hidup selama 17 tahun.
Semoga ada upaya penangkaran yang dilakukan agar populasi nabarlek kembali stabil. Dengan begitu, keberadaan mamalia berkantung ini terhindar dari ancaman kepunahan.