Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Unik Red-billed Oxpecker, Sangat Suka Minum Darah Hewan!

Red-billed oxpecker (commons.m.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Red-billed oxpecker merupakan burung yang menghuni sabana di sub-sahara Afrika. Mereka berada dalam famili Buphagidae dan memiliki nama ilmiah Buphagus erythrorhynchus. Burung ini punya paruh merah, bulu di bagian punggungnya berwarna cokelat tua dan bagian depannya kecokelatan. Red-billed oxpecker juga punya mata merah yang dikelilingi bulu kuning.

Tahukah kamu bahwa red-billed oxpecker ternyata suka makan darah? Mereka suka makan kutu penuh darah dari mamalia yang menoleransi keberadannya. Yuk, kenalan lebih jauh melalui fakta berikut ini.

1. Wilayah penyebaran red-billed oxpecker

Red-billed oxpecker (commons.m.wikimedia.org/Bernard Dupont)

Penyebaran red-billed oxpecker berada di sabana di sub-sahara Afrika. Tersebar dari Ethiopia dan Somalia melalui Kenya, Tanzania, Malawi dan Zambia. Mereka juga menjangkau bagian selatan Afrika, Botswana, Zimbabwe, selatan Mozambique dan timur laut Afrika Selatan. Animalia menginformasikan bahwa mereka menghuni sabana, semak belukar dan dataran berumput.

2. Memakan 12,000 larva setiap hari!

Red-billed oxpecker (commons.m.wikimedia.org/Derek Keats)

Dilansir Critter Facts, red-billed oxpecker mendapatkan namanya karena sering bertengger di mamalia besar seperti sapi dan memakan serangga yang ada di tubuhnya. Mereka menggunakan gerakan mengguntung untuk mengeluarkan serangga, berbeda dengan yellow-billed oxpecker yang gerakannya mematuk. Serangga yang dimakannya berupa kutu, lalat, dan cacing.

Tahukah kamu bahwa metode makan red-billed oxpecker sangat efektif? Burung dewasa bisa memakan 100 kutu dan lebih dari 12.000 larva setiap harinya. Akan tetapi, mereka lebih suka makan darah, didapatkannya dari kutu yang penuh darah. Namun, mereka terkadang mematuk luka mamalia agar tetap terbuka dan aksesnya pada darah lebih mudah.

3. Lalu, apa manfaat bagi hewan yang diambil kutunya?

Red-billed oxpecker (commons.m.wikimedia.org/Derek Keats)

Tentu saja, hewan yang diambil kutunya oleh red-billed oxpecker jauh dari parasit. Selain itu, masih ada beberapa manfaat lainnya, lho. Burung ini biasanya mengeluarkan panggilan peringatan saat merasakan keberadaan pemangsa. Red-billed oxpecker sangat vokal dan berkomunikasi menggunakan siulan dan suara seperti celotehan.

4. Tidak semua hewan menoleransi red-billed oxpecker bertengger di tubuhnya

Red-billed oxpecker (commons.m.wikimedia.org/Derek Keats)

Walaupun kebanyakan hewan menerima red-billed oxpecker untuk bertengger di tubuhnya, tapi ada beberapa hewan yang tidak biasa menoleransinya. Hewan tersebut berupa waterbuck, hartebeest, dan gajah. Selain itu, burung ini juga biasanya menghindari primata dan karnivora karena alasan yang cukup jelas, bukan? Mungkin takut dimangsa.

Dilansir Hluhluwe Game Reserve, gajah biasa menyingkirkan red-billed oxpecker menggunakan ekor, belalai, atau telinganya. Bagaimana pun juga, gajah tidak memiliki banyak ektoparasit karena tidak punya kelenjar sebaceous yang menghasilkan sebum. Itu diketahui menarik keberadaan kutu.

5. Punya cakar yang tajam

Red-billed oxpecker (commons.m.wikimedia.org/Bernard Dupont)

Spesies oxpecker ini punya kaki pendek dengan cakar tajam. Itu membantunya berpegangan pada bagian belakang inangnya saat mereka bergerak. Paruhnya yang berwarna-warni datar tapi tajam. Hal tersebut memungkinkannya untuk mematuk kutu dan parasit lain di tubuh berbagai hewan seperti impala, kudu, zebra, jerapah, kerbau dan badak, dilansir Africa Freak.

6. Sistem perkawinan red-billed oxpecker

Red-billed oxpecker (commons.m.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Sistem perkawinan red-billed oxpecker adalah monogami, kawin dengan satu pasangan seumur hidupnya. Menariknya, mereka berada dalam perkembang biakan kooperatif. Karenanya, hanya ada satu pasangan kawin dalam kelompoknya. Anggota lainnya adalah pembantu atau helper yang bertanggung jawab untuk memberi makan anak-anaknya dan membersihkan cangkang serta kotorannya.

Musim kawinnya terjadi saat musim hujan, dari bulan September hingga Februari. Mereka membangun sarangnya dari rumput dan bulu satwa liar di rongga pepohonan dan bebatuan. Betina menghasilkan 3 butir telur yang dierami secara bergantian selama 12--13 hari.

Selain dari penampilannya, cara makan red-billed oxpecker dan yellow-billed oxpecker juga berbeda. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN, total populasinya tidak diketahui. Sayangnya, tren populasinya juga mengalami penurunan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Ken Ameera
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us