Fakta Unik Scarborough Shoal, Pulau Karang Kecil di Laut Cina Selatan

Scarborough Shoal memiliki sejarah yang panjang sebagai titik strategis di Laut Cina Selatan, mulai dinamai oleh kapal Inggris hingga menjadi rebutan antara beberapa negara di Asia Tenggara dan Cina. Dilansir laman Inquirer.net, sejarah penamaan Scarborough Shoal berawal dari kandasnya kapal Inggris HMS Scarborough pada abad ke-18. Kemudian diikuti dengan ekspedisi ilmiah dan survei rinci oleh Spanyol. Dari sinilah, keberadaan Scarborough Shoal mulai diakui dan dipetakan secara resmi, menandai awal mula klaim yusrisdiksi Spanyol atas wilayah ini. Hal ini sering dijadikan landasan oleh pihak Filipina untuk menegaskan bahwa Scarborough termasuk bagian dari wilayah yang sah secara historis dan hukum. Namun di sisi lain, Cina memperdebatkan hal ini dan terus menjadi sengketa kedaulatan di Laut Cina Selatan.

Meskipun sering disebut pulau, Scarborough Shoal dilihat dari citra satelit memiliki bentuk cincin karang dengan laguna di tengahnya. Pulau ini juga tidak memiliki daratan besar seperti pulau pada umumnya, hanya batu karang yang muncul saat air surut. Dilansir laman GMA News Online, Pengadilan Arbitrase Permanen (PCA) yang berbasis di Den Haag memutuskan Scarborough Shoal adalah fitur pasang tinggi, yang berarti beberapa batunya tetap muncul di atas permukaan laut saat air pasang penuh.

Secara administratif terletak 124 mil laut dari Masinloc, Zambales, dan dianggap berada di dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil milik Filipina. Hal ini berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) pada tahun 1982. Lokasinya yang strategis dan kaya akan sumber daya alam, juga menjadi sengketa dengan Cina. Pada tahun 2016 Pengadilan Arbitrase Permanen (PCA), mengungkapkan jika pulau ini hanyalah batu karang sehingga tidak dapat menopang kehidupan manusia atau kegiatan ekonomi secara mandiri. Akan tetapi, pulau kecil ini masih menjadi ketegangan politik di kawasan Laut Cina Selatan.

Scarborough Shoal memang bukan hanya sekadar gugusan karang di tengah Laut Cina Selatan, tetapi juga salah satu kekayaan sumber daya alam laut. Perairan di sekitarnya kaya akan stok ikan, termasuk ikan tuna dan spesies laut bernilai ekonomi tinggi. Dilansir laman Reuters, pulau ini diincar sejak dahulu karena kekayaan ikan yang melimpah serta laguna berwarna biru toska yang indah, hingga menjadi tempat berlindung aman bagi kapal saat terjadi badai.

Perairan yang ada di sekitar kawasan ini juga kaya akan hasil laut, sehingga menopang mata pencaharian ribuan nelayan yang tinggal di pesisir. Kehadiran penjaga pantai dan kapal nelayan Cina juga menimbulkan ketegangan. Kapal besar milik Cina kehadirannya tidak seimbang dengan perahu nelayan Filipina yang kecil dan tradisional.

Scarborough Shoal memang bukan sekadar pulau kecil di tengah Laut Cina Selatan. Pulau ini juga simbol tarik ulur kepentingan politik, ekonomi, dan sejarah antarnegara di Asia Tenggara. Meski sering memicu konflik, pulau ini tetap menarik perhatian dunia dan mengingatkan kita bahwa secuil karang pun bisa memiliki arti besar dalam percaturan geopolitik global.