7 Fakta Unik Simpanse, Dikenal Hewan Paling Cerdas di Dunia

Simpanse (Pan troglodytes) adalah spesies kera besar yang berasal dari Afrika bagian barat dan tengah. Ada 21 negara di benua tersebut yang dihuni oleh simpanse, dimulai dari Tanzania di timur hingga Senegal di barat. Mereka dianggap sebagai hewan paling cerdas di dunia, dan disebut-sebut memiliki kemiripan dengan manusia. Juga bagian dari anggota keluarga Hominidae, termasuk manusia. Hutan hujan, hutan tropis, dan sabana adalah habitat alaminya, namun mereka sangat terancam di habitat aslinya saat ini.
Terdapat dua spesies berbeda dalam genus Pan, yakni simpanse biasa dan bonobo kecil (simpanse kerdil) yang memiliki wilayah penyebaran terbatas di selatan Sungai Kongo. Simpanse tidak hanya dikenal menunjukkan emosi, tapi juga bisa memecahkan masalah dan membuat alat untuk membantunya bertahan hidup dengan lebih baik. Berikut adalah beberapa fakta yang sangat menarik untuk kita ketahui tentang simpanse.
1. Simpanse adalah sahabat terdekat manusia
Kamu mungkin sudah tahu bahwa simpanse memiliki 98 persen DNA yang sama dengan manusia, ini berarti kita juga berkerabat dengan mereka. Kedekatan genetik demikian menghasilkan beberapa kesamaan perilaku dan biologi. Seperti halnya manusia, simpanse mampu mengekspresikan berbagai jenis emosi, menunjukkan empati, hingga menampilkan sinyal kesadaran diri.
Dalam aspek anatomi, simpanse memiliki 32 gigi--dengan tampilan yang sama seperti manusia--untuk membantu mereka mengunyah tanaman. Juga memiliki gigi taring yang berfungsi untuk menggigit daging.
2. Simpanse adalah salah satu hewan paling cerdas di dunia
Saking cerdasnya, kemampuan kognitif simpanse sering dibandingkan dengan kemampuan kognitif anak-anak manusia. Mereka menunjukkan kemampuan pemecahan masalah yang setara dengan anak manusia berusia 3 hingga 5 tahun.
Diketahui bahwa simpanse menggunakan batu untuk memecahkan kacang, hingga menggunakan daun yang sudah dikunyah sebagai spons untuk menyerap air agar dapat diminum dari daunnya. Tentu saja perilaku demikian memerlukan pemahaman mengenai alat dan masalah yang harus dipecahkan.
Selain itu, mereka juga dapat mengingat keberadaan suatu benda dan menggunakan informasi yang didapatnya untuk mengambil keputusan. Keterampilan ini sangat terlihat jelas, baik itu di alam liar maupun eksperimental.
3. Simpanse tidak pandai berenang
Berbeda dengan sebagian besar primata lain yang suka berenang, simpanse justru tidak pandai melakukan hal ini dan cenderung menghindari air. Mengapa demikian? Dilansir Ultimate Kilimanjaro, struktur tubuh mereka, dengan tubuh bagian atas yang lebih besar dan kaki yang lebih pendek membuat mereka sulit untuk berenang. Mereka juga tidak memiliki kecenderungan alami atau kebutuhan untuk berenang di habitat aslinya.
4. Simpanse hidup dalam komunitas besar
Komunitas simpanse dapat berjumlah sekitar 15 hingga 120 ekor, namun tergantung habitat dan jumlah makanan yang tersedia. Kelompok yang terdiri dari ratusan ekor ini terbagi lagi menjadi kelompok-kelompok kecil dengan tugasnya masing-masing.
Simpanse memiliki hierarki sosial yang sangat kompleks, karena adanya pejantan dominan yang memimpin kelompok. Pejantan ini belum tentu yang terkuat secara fisik, namun yang paling cerdas dan mampu mempertahankan aliansinya. Dinamika sosial tersebut sangat penting bagi kelancaran dan kelangsungan hidup kelompok.
5. Simpanse dapat berkomunikasi dengan berbagai cara
Simpanse berkomunikasi dengan menggunakan sistem vokalisasi, ekspresi wajah, dan bahasa isyarat. Mereka dapat mengeluarkan suara yang berbeda-beda tergantung situasinya, setidaknya melakukan 30 panggilan yang berbeda untuk berkomunikasi dengan anggota kelompoknya. Suara paling umum yang dikeluarkan berupa jeritan dan raungan, biasanya dihasilkan oleh simpanse dewasa dan dapat terdengar hingga jarak 2 kilometer.
Meskipun mereka dapat mengeluarkan suara yang berbeda-beda, namun sebagian besar komunikasi dilakukan melalui ekspresi wajah. Memiliki bibir yang sangat fleksibel dan melengkung, dengan menghasilkan senyuman, artinya menandakan ketakutan saat mereka marah atau merasa terancam. Penelitian juga menunjukkan bahwa simpanse dapat mempelajari dan menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan manusia.
6. Simpanse sering terlibat konfrontasi
Meskipun simpanse umumnya sangat sosial, namun mereka sering terlibat konfrontasi dengan sesama anggota kelompoknya sendiri. Simpanse jantan lebih sering menunjukkan sikap agresif yang dapat mengakibatkan perkelahian hingga kematian. Bahkan mereka tidak akan menoleransi dan bisa membunuh simpanse yang berasal dari kelompok lain. Konfrontasi ini biasanya disebabkan oleh konflik teritorial, karena simpanse dikenal sangat protektif terhadap wilayah kelompoknya.
7. Pola makan simpanse sangat bervariasi
Simpanse termasuk hewan omnivora yang dapat memakan ratusan jenis makanan berbeda, namun makanan utamanya adalah makanan nabati. Dilansir AZ Animals, mereka memakan buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, bunga, dan daun. Mereka juga terkadang memangsa hewan kecil seperti monyet dan rusa hutan, pun termasuk juga rayap dan semut. Pola makan mereka yang sangat bervariasi membantu menyebarkan benih dan meregenerasi hutan.
Dengan demikian, kita memahami cukup banyak tentang simpanse tidaklah sekadar spekulasi belaka. Banyak hal yang kita ketahui tentang primata ini adalah berkat karya seorang peneliti perempuan bernama Jane Goodall. Pada tahun 1960-an, Jane memulai penelitiannya di Taman Nasional Gombe Stream, Tanzania. Pengamatannya merevolusi pengetahuan kita terkait perilaku simpanse, terutama tentang penggunaan alat, interaksi sosial, dan kompleksitas emosional yang kerap ditampilkan oleh hewan tercerdas ini.