Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Swamp Rabbit, Spesies Kelinci Dengan Sifat Soliter!

Swamp Rabbit (commons.wikimedia.org/Ncb1221)

Kelinci merupakan hewan mamalia berukuran kecil yang memiliki wajah menggemaskan serta kemampuan berlarinya yang sangat cepat. Swamp rabbit merupakan salah satu spesies kelinci yang memiliki cara bertahan hidup yang unik. Hal ini dikarenakan mereka sangat jago berenang ketika mencoba meloloskan diri dari kejaran predator buas yang ingin memangsanya.

Mampu bertahan hidup lebih lama jika dibandingkan dengan spesies kelinci lainnya yang ada di dunia. Inilah beberapa fakta menarik dari swamp rabbit dilansir dari laman Animalia dan Animaldiversity, sebagai berikut:

1. Habitat asli swamp rabbit

Swamp Rabbit (commons.wikimedia.org/Christina Butler)

Swamp rabbit hanya dapat ditemukan di negara Amerika Serikat. Namun, sebagian besar populasi swamp rabbit berhabitat di Amerika bagian tengah hingga selatan yang meliputi wilayah Alabama, Mississippi, dan Louisiana. Dilansir laman Animalia, spesies kelinci ini lebih memilih hidup di daerah dataran rendah yang dekat dengan sumber air seperti tepi sungai dan rawa.

Mereka membuat sarang di dalam tanah lalu bagian atasnya ditutupi dengan dedaunan. Untuk bertahan hidup, swamp rabbit mengonsumsi berbagai jenis tumbuh-tumbuhan di antaranya rumput, alang-alang, ranting dan lain-lain.

2. Kebiasaan hidup di alam liar

Swamp Rabbit (commons.wikimedia.org/Ncb1221)

Swamp rabbit memiliki sifat soliter di mana mereka lebih suka hidup menyendiri ketimbang membuat kelompok. Selain itu, mamalia ini aktif beraktivitas pada malam hari seperti mencari makanan hingga bersosialisasi dengan sesamanya.

Sedangkan di siang hari swamp rabbit akan beristirahat di dalam sarangnya yang juga berfungsi sebagai tempat berlindung dari ancaman. Yang menariknya, saat kabur dari kejaran predator, mereka akan berbaring diam di antara semak belukar yang membuatnya sulit terlihat. Jika situasi lebih mendesak maka swamp rabbit akan terjun ke dalam air.

3. Ciri khas fisik

Swamp Rabbit (commons.wikimedia.org/Abyssal)

Swamp rabbit termasuk spesies kelinci berukuran besar yang mempunyai panjang 55 sentimeter dan berat maksimal 2,6 kilogram. Dilansir dari laman Animaldiversity, tubuh mereka ditutupi bulu berwarna coklat tua dan warna putih pada bagian perut, ekor dan tenggorokan.

Akan tetapi saat baru lahir, tubuh dari bayi swamp rabbit ditutupi warna bulu gelap. Untuk membedakan jenis kelamin, sang jantan memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang betina. Mereka juga memiliki pergerakan yang lincah dan cepat di mana hewan ini bergerak dengan cara meloncat.

4. Sistem reproduksi

Swamp Rabbit (commons.wikimedia.org/Mike Perry)

Swamp rabbit menerapkan sistem perkawinan poligini dimana sang jantan dapat kawin dengan beberapa betina. Musim kawin mereka berlangsung lama yakni di mulai dari bulan Februari hingga Agustus. Sedangkan masa kehamilan betina memakan waktu 40 hari dan mampu melahirkan 1 - 3 ekor bayi.

Bayi yang baru lahir sangat lemah dan akan disusui oleh induknya selama beberapa hari. Memasuki usia dua minggu, anak kelinci sudah dapat berlari dan siap untuk meninggalkan sarang. Swamp rabbit mencapai tingkat kematangan seksual ketika berumur tujuh bulan.

5. Populasi yang masih terjaga

Swamp Rabbit (commons.wikimedia.org/Charles Robertson)

Hingga saat ini belum ada data resmi yang memperlihatkan jumlah populasi swamp rabbit di alam liar. Namun, Badan Konservasi Alam Dunia belum memasukkan spesies kelinci ini dalam daftar hewan dilindungi yang menandakan populasi mereka sekarang masih stabil.

Ancaman terbesar dari swamp rabbit adalah mereka menjadi mangsa utama dari hewan predator buas terutama pada musim dingin. Di samping itu, kelinci ini juga sering menjadi target berburu oleh manusia untuk diambil bulu dan dagingnya. Di habitat aslinya, swamp rabbit dapat bertahan hidup hingga usia 9 tahun.

Nah, itulah beberapa fakta unik seputar swamp rabbit yang memiliki penampilan menawan. Bagi kamu yang suka memelihara kelinci mungkin swamp rabbit dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us