7 Daerah di Dunia yang Berhasil Selamat dari Pandemik Flu Spanyol 1918

Kuncinya adalah penanganan yang cepat dan tepat

Pandemik flu Spanyol pada tahun 1918 merupakan pandemik paling mematikan dalam sejarah modern. Pemandangan mengerikan seperti pemakaman massal, kekurangan peti untuk mengubur mayat hingga anak-anak yang harus menjadi yatim piatu menjadi hal yang wajar ketika flu Spanyol menjadi pandemik.

Namun, tahukah kalian bahwa ternyata terdapat daerah-daerah di dunia yang mampu selamat dari pandemik flu Spanyol, bahkan tanpa ada kasus kematian. Berikut ini adalah 7 daerah tersebut.

1. Kota Gunnison

7 Daerah di Dunia yang Berhasil Selamat dari Pandemik Flu Spanyol 1918digital.denverlibrary.org

Pada pandemik 1918 Amerika Serikat merupakan salah satu negara dengan tingkat penyebaran virus yang cukup tinggi dan tersebar di berbagai kota. Namun, Kota Gunnison di negara bagian Colorado ternyata mampu menangkis serangan pandemik flu Spanyol.

Seperti ditulis dalam laman The Guardian, Gunnison berhasil melewati dua gelombang pertama flu Spanyol tanpa adanya kasus kematian. Kebijakan selama empat bulan untuk menutup kota dengan memasang barikade, karantina pengunjung yang ingin masuk, menangkap pelanggar, menutup sekolah dan gereja hingga melarang pelaksanaan acara publik terbukti sukses menyelamatkan nyawa 1.800 penduduk Gunnison dari flu Spanyol.

2. Pulau Yerba Buena

7 Daerah di Dunia yang Berhasil Selamat dari Pandemik Flu Spanyol 1918history.navy.mil

Kisah lainnya berasal dari Pulau Yerba Buena yang terletak di seberang San Francisco, Amerika Serikat. Seperti ditulis dalam laman SFGATE, San Francisco sendiri dihajar oleh flu Spanyol yang menginfeksi lebih dari 29.000 warga dan menewaskan lebih dari 2.700 jiwa hingga akhir tahun 1918. Namun, Pulau Yerba Buena tetap bersih dari laporan warga yang terjangkit atau meninggal.

Ketika mulai ramai informasi terkait penyebaran kasus flu mematikan di berbagai kamp militer Amerika Serikat pada Agustus 1918, Pulau Yerba Buena yang pada saat itu merupakan tempat latihan Angkatan Laut Amerika Serikat segera menerapkan lockdown selama 62 hari untuk melindungi sekitar 6.000 anggota militer beserta keluarga mereka.

Penghuni Pulau Yerba Buena juga didorong untuk melaksanakan pola hidup sehat dan mengikuti pengecekan kesehatan rutin. Bagi yang ingin masuk pulau harus melalui karantina dengan pengawasan ketat terlebih dahulu.

Baca Juga: Belajar dari Kasus Flu Spanyol 1918, Dunia Harus Optimis Hadapi Corona

3. Universitas Princeton

7 Daerah di Dunia yang Berhasil Selamat dari Pandemik Flu Spanyol 1918paw.princeton.edu

Selama Perang Dunia I berlangsung, banyak universitas di Amerika Serikat diubah fungsinya menjadi kamp militer, termasuk Universitas Princeton di Princeton, New Jersey. Mobilitas militer yang tinggi menyebabkan kamp militer di Universitas Princeton juga terjangkit flu Spanyol sama seperti yang terjadi di kamp militer lain. Uniknya, kasus flu Spanyol di Universitas Princeton bersih dari kasus kematian.

Ditulis laman Princeton Alumni Weekly, kasus flu Spanyol di Universitas Princeton dilaporkan pertama kali terjadi pada 15 September 1918. Langkah cepat dilakukan untuk memisahkan orang yang terjangkit ke tempat karantina untuk melindungi orang yang masih sehat.

Penanganan Universitas Princeton terhadap orang yang terjangkit flu Spanyol dapat dikatakan sangat baik karena dapat memutus penyebaran virus dan mencegah kematian. Sebagai perbandingan dengan kasus flu Spanyol di universitas lain, 59 kasus meninggal di Universitas Michigan, 16 kasus meninggal di Universitas Dartmouth dan 2 kasus meninggal di Harvard.

4. Egegik

7 Daerah di Dunia yang Berhasil Selamat dari Pandemik Flu Spanyol 1918commons.wikimedia.org

Daerah pedesaan di Alaska yang dingin dan terpencil ternyata juga tidak luput dari flu Spanyol. Dilaporkan banyak orang dewasa yang terjangkit flu Spanyol meninggal dan anak-anak terpaksa harus menjadi yatim piatu. Pemakaman massal menjadi sebuah hal yang wajar akibat persentase kematian akibat flu Spanyol di Alaska, termasuk salah satu yang tertinggi di dunia. Namun, sebuah desa dilaporkan nihil kasus kematian akibat flu Spanyol.

Seperti ditulis dalam laman BBC, masyarakat di Egegik masih terlihat sehat tanpa adanya kasus kematian. Padahal, wilayah Teluk Briston yang tidak jauh dari Egegik merupakan daerah yang cukup parah dilanda flu Spanyol. Masyarakat Egegik hanya menderita gejala ringan flu Spanyol saja.

5. Samoa Amerika

7 Daerah di Dunia yang Berhasil Selamat dari Pandemik Flu Spanyol 1918history.navy.mil

Samoa Amerika merupakan wilayah kepulauan di Pasifik yang berada dalam kekuasaan Amerika Serikat. Ketika pandemik flu Spanyol berlangsung, Samoa Amerika berhasil melindungi seluruh masyarakatnya tanpa adanya kasus kematian akibat flu Spanyol.

Seperti ditulis dalam laman BBC, John Martin Poyer sebagai gubernur Samoa Amerika hingga tahun 1920 menerapkan kebijakan karantina selama 5 hari di lautan bagi kapal yang ingin berlabuh. Kapal Angkatan Laut Amerika Serikat juga dikerahkan untuk memantau kesehatan masyarakat Samoa Amerika dan mencegah kapal asing yang ingin berlabuh.

6. Pulau Tasmania

7 Daerah di Dunia yang Berhasil Selamat dari Pandemik Flu Spanyol 1918abc.net.au

Sama seperti Samoa Amerika, kebijakan untuk menutup pulau juga diterapkan di Pulau Tasmania. Seperti ditulis dalam laman ABC, Australia dan Pulau Tasmania mulai dihantui flu Spanyol pada tahun 1919 ketika para prajurit akan kembali dari Perang Dunia I.

Pencegahan flu Spanyol di Pulau Tasmania dilakukan dengan menutup akses keluar dan masuk. Prajurit yang akan pulang ke Tasmania juga harus melalui proses karantina selama 7 hari terlebih dahulu. Ternyata virus tetap dapat lolos dan menewaskan 171 orang di Tasmania, tetapi jumlah tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan kasus di kota lain di seluruh dunia.

7. Kaledonia Baru

7 Daerah di Dunia yang Berhasil Selamat dari Pandemik Flu Spanyol 1918Encyclopædia Britannica

Lagi-lagi keberhasilan karantina pulau terlihat dalam kasus flu Spanyol di Kaledonia Baru. Mengutip dari laman National Center for Biotechnology Information, Kaledonia Baru berhasil menghindari dampak mematikan flu Spanyol dengan menerapkan karantina selama 7 hari bagi kapal-kapal dari Australia.

Kebijakan karantina diterapkan mulai dari tahun 1918 hingga 1921. Akhirnya Kaledonia Baru kebobolan kasus flu Spanyol pada 17 Juli 1921 yang dibawa oleh kapal dari Sydney dan Pulau Wallis. Namun, sama seperti di Samoa Amerika, flu Spanyol di Kaledonia Baru tidak menimbulkan kematian, hanya gejala ringan saja yang dirasakan masyarakat.

Tentunya masih banyak daerah lain yang berhasil selamat dari pandemik flu Spanyol yang mematikan. Dari 7 daerah tadi kita dapat melihat kesamaan bahwa dalam penanganan pandemik dibutuhkan tindakan yang cepat dan kepatuhan masyarakat terhadap perintah karantina. Selain itu, penanganan orang yang sudah terlanjur terjangkit juga penting untuk menekan angka kematian dan penyebaran lebih lanjut.

Terdapat kemungkinan pandemik akan semakin berkurang potensi kematiannya jika kita dapat mengulur waktu penyebarannya. Menurut kalian apa cara yang terbaik bagi Indonesia untuk menangani pandemik?

Baca Juga: 7 Fakta Keberhasilan Samoa Amerika Selamat dari Pandemik Flu Spanyol 

Farhan Alam Photo Verified Writer Farhan Alam

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya