Fatal! Ini 10 Kecelakaan Industri Paling Mengerikan Sepanjang Sejarah

Insiden meledaknya PLTN Chernobyl merupakan insiden nuklir terburuk yang pernah terjadi. Insiden ini terjadi pada tanggal 26 April 1986. PLTN Chernobyl yang terletak di Pripyat, Ukraina, meledak dan melepaskan zat radioaktif yang kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Uni Soviet dan Eropa.

Bencana ini terjadi akibat lonjakan daya dan pecahnya reaktor sehingga menimbulkan ledakan hebat. Akibat peristiwa ini, dilaporkan 31 orang tewas dan menyebabkan kerugian material sebesar Rp3,5 triliun. Bukan hanya itu saja, sebanyak 350.400 orang harus dievakuasi dari lokasi yang terkontaminasi nuklir. Belum lagi, puluhan ribu orang yang harus mengalami sakit kanker dan berbagai penyakit lainnya akibat terpapar zat radioaktif.

Pabrik pestisida milik Union Carbide India Limited (UCIL) yang berlokasi di Bhopal mengalami insiden kebocoran gas yang terjadi pada tanggal 2-3 Desember 1984. Akibat insiden ini, lebih dari 500.000 orang terpapar gas beracun berupa gas metil isosianat (MIC) yang menyebar hingga ke kota-kota kecil sekitar industri.

Pemerintah India mengonfirmasi total korban tewas ada 3.787 jiwa. Selain itu, diperkirakan ada 3.900 orang yang mengalami cedera parah dan cacat permanen. Hingga kini, penyebab tragedi ini masih terus diperdebatkan. Pemerintah India menyalahkan perusahaan yang lalai dalam prosedur pemeliharaan pipa, sedangkan perusahaan membela diri dengan menduga tragedi ini disebabkan oleh tindakan sabotase.

Pada 19 November 1984, Kota Meksiko dilanda dengan insiden ledakan hebat yang terjadi di San Juanico. Ledakan ini terjadi di gudang penyimpanan LPG besar di San Juanico. Diduga akibat tekanan berlebih, mengakibatkan kebocoran gas pada pipa yang kemudian tersulut api dan menyebabkan ledakan sekaligus kebakaran hebat di gudang tersebut.

Insiden ini menyebabkan kehancuran luar biasa pada fasilitas dan Kota San Juanico. Selain itu, insiden ledakan ini menelan korban jiwa hingga lebih dari 500 orang dan sebanyak 5.000-7.000 orang mengalami cedera. 

Sebuah ledakan dahsyat juga pernah terjadi di Kota Texas, tepatnya pada tanggal 16 April 1947. Ledakan ini disebabkan oleh bahan peledak berupa amonium mitrat yang meledak. Insiden tragis ini bermula saat aktivitas pelabuhan yang sibuk melakukan pemuatan pupuk ke kapal barang.

Diduga akibat puntung rokok, salah satu gudang di dermaga pun menjadi terbakar. Awalnya para kru sibuk mengeluarkan barang-barang amunisi dan berusaha membatasi oksigen yang masuk ke palga untuk mencegah kebakaran yang lebih besar. Namun, sifat amonium mitrat yang mudah meledak akhirnya menyebabkan dermaga tersebut kemudian meledak hebat.

Saking dahsyatnya ledakan, dermaga tersebut pun menjadi porak-poranda dan menewaskan seluruh orang di dermaga yang berjumlah 581 orang. Suara ledakan pun terdengar hingga 150 mil jauhnya. 

Tragedi fatal yang terjadi pada penambangan di Benxihu pada tahun 1942 menjadi salah satu insiden terburuk yang pernah terjadi dalam dunia penambangan batu bara. Bencana ini terjadi pada tanggal 26 April 1942, di mana terjadi ledakan besar di kawasan penambangan batu bara.

Pemicu ledakan ini diduga disebabkan oleh aktivitas pengeboran yang mengakibatkan gas bocor dan meledak di salah satu poros tambang. Akibat ledakan tambang ini, sebanyak 1.549 orang harus menjadi korban dari insiden nahas ini.

Prancis juga pernah mengalami insiden serupa dengan Benxihu yang terjadi pada tahun 1906. Tambang batu bara lokal yang terletak di dekat perbatasan antara Belgia dan Jerman ini meledak pada tanggal 10 Maret 1906. 

Tidak ada yang tahu pasti penyebab insiden ini, namun ledakan diduga dipicu oleh banyaknya gas di sekitar area tambang yang kemudian terbakar dan memicu ledakan. Ledakan yang begitu besar menyebabkan kereta pengangkut batu bara seberat 10 ton bahkan terhempas keluar dari area tambang. Dilaporkan ada 1.099 pekerja yang menjadi korban akibat ledakan dahsyat ini.

Bencana bocornya zat kimia berbahaya di salah satu pabrik manufaktur kimia di Seveso merupakan salah satu bencana lingkungan terburuk yang pernah ada. Tepatnya pada tanggal 10 Juli 1976, perusahaan manufaktur kimia yang dikelola oleh ICMESA mengalami kebocoran dan melepaskan zat berbahaya, yakni dioxin.

Zat beracun ini pun menyebabkan sekitar ribuan hewan ternak milik penduduk yang tinggal di sekitar area pabrik pun mati. Bukan hanya itu saja, ribuan penduduk yang berada di sekitar pabrik juga menjadi terpapar berbagai penyakit akibat keracunan dioxin.

Salah satu insiden pencemaran laut terburuk terjadi pada pada tanggal 24 Maret 1989. Saat itu, salah satu tanker minyak milik Exxon Valdez mengalami tabrakan terumbu karang yang menyebabkan sekitar 40 juta liter minyak tumpah ke laut.

Minyak yang tumpah ini pun membuat laut seketika menjadi hitam dan tercemar. Dipastikan ada jutaan makhluk hidup laut pun mati. Insiden ini menimbulkan kerusakan besar bagi ekosistem lingkungan yang bahkan diperkirakan dampaknya akan tetap bertahan hingga 30 tahun ke depan. Akibat insiden ini, perusahaan didenda sebesar 50 ribu dolar Amerika atau sekitar Rp723 miliar dan diperintahkan untuk melakukan pelayanan masyarakat selama 1.000 jam.

Pada tanggal 13 Mei 2000, sebuah gudang penyimpanan kembang api di Enschede, Belanda terbakar. Kebakaran ini menyebabkan sebanyak lebih dari 170 ton kembang api meledak.

Peristiwa mengerikan ini pun menyebabkan sebanyak 23 orang tewas dan melukai kurang lebih 1.000 orang. Selain itu, ada 1.400 rumah harus ikut terbakar dan mengalami kerusakan parah akibat peristiwa ledakan ini.

Pada 24 April 2013, sebuah gedung berlantai 8 yang dikenal sebagai Rana Plaza ambruk dan menewaskan lebih dari 1.000 orang. Insiden gedung ambruk yang terjadi di Bangladesh ini merupakan salah satu kecelakaan industri paling memilukan yang pernah terjadi.

Pasalnya sehari sebelum kejadian, Rana Plaza sudah diberi peringatan untuk ditutup setelah kondisi retakan bangunan yang makin memprihatinkan. Namun, industri tekstil yang berlokasi di plaza tersebut tetap buka dan memperkerjakan ribuan buruhnya. Akibatnya, pada 24 April 2013, insiden yang telah diduga itupun terjadi dan menewaskan ribuan pekerja. Usai tragedi ini, Pengadilan Bangladesh menetapkan 38 orang sebagai terdakwa atas kecelakaan industri ini. 

Kecelakaan-kecelakaan industri di atas merupakan kecelakaan fatal yang menelan banyak korban jiwa dan bahkan ada yang hingga merusak lingkungan. Sudah saatnya para pelaku industri lebih memerhatikan dan peduli terhadap prosedur-prosedur kerja agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.