4 Fenomena Langit Bulan Juni 2025, Ada Konjugasi Planet

- Fase Bulan purnama terjadi pada 11 Juni, memungkinkan pengamat untuk melihat permukaan Bulan secara detail.
- Pada 19 Juni, Bulan akan berdekatan dengan Saturnus, menarik bagi pengamat langit malam yang tertarik pada objek tata surya.
- Solstis Juni atau titik balik musim terjadi pada 21 Juni, menandai awal musim panas di Belahan Bumi Utara dan awal musim dingin di Belahan Bumi Selatan.
Bulan Juni 2025 akan dipenuhi dengan sejumlah fenomena langit yang menarik dan bisa disaksikan oleh pengamat dari berbagai wilayah Indonesia. Beberapa fenomena bulan ini meliputi fase Bulan yang menawan hingga peristiwa langka seperti titik balik matahari dan konjungsi planet.
Dengan peralatan sederhana dan langit yang cerah, siapa pun bisa menikmati keindahan pergerakan benda-benda langit. Melansir laman Badan Riset dan Inovasi Nasional dan sumber lainnya, berikut 4 fenomena langit bulan Juni 2025.
1. Bulan Purnama (11 Juni)

Fase Bulan purnama di bulan Juni akan terjadi pada tanggal 11, ketika Bulan sepenuhnya disinari oleh Matahari dan tampak utuh dari Bumi. Fenomena ini merupakan waktu terbaik untuk mengamati permukaan Bulan secara detail, termasuk kawah-kawah dan dataran luasnya.
Bulan akan berada di atas cakrawala sepanjang malam, dari Matahari terbenam hingga menjelang fajar. Karena cahayanya sangat terang, pengamatan benda langit redup lainnya akan sedikit terganggu.
2. Konjungsi Bulan dan Saturnus (19 Juni)
Pada tanggal 19 Juni, Bulan akan tampak berdekatan dengan Saturnus, hanya terpisah sejauh 3,8 derajat. Keduanya bisa diamati mulai sekitar satu jam setelah terbit ketika sudah cukup tinggi di langit, sekitar 15 derajat di atas horison timur.
Bulan terbit terlebih dahulu pada pukul 23:47 WIB, disusul oleh Saturnus sekitar 20 menit kemudian. Keduanya akan terus menanjak di langit dan mencapai posisi tertinggi di atas horison saat Matahari terbit, yakni sekitar 98 derajat.
Ini adalah momen yang bagus bagi pengamat langit malam yang tertarik pada objek tata surya.
3. Titik balik musim (21 Juni)

Solstis Juni atau titik balik musim akan terjadi pada tanggal 21 pukul 22:02 WIB, ketika Matahari mencapai posisi paling utara dalam pergerakan tahunannya. Fenomena ini menandai awal musim panas di Belahan Bumi Utara dan awal musim dingin di Belahan Bumi Selatan.
Bagi penduduk di utara, ini adalah hari dengan durasi siang terpanjang dalam setahun, sementara bagi penduduk selatan, ini merupakan malam terpanjang. Peristiwa ini terjadi secara astronomis akibat kemiringan sumbu rotasi Bumi.
4. Konjungsi Bulan dan Mars (30 Juni)
Akhir bulan Juni ditutup dengan peristiwa konjungsi Bulan dan Mars yang terjadi pada tanggal 30. Keduanya akan tampak berdekatan di langit, terpisah sejauh 4,2 derajat dan berada di rasi Leo.
Mars dan Bulan bisa diamati setelah Matahari terbenam, saat keduanya berada cukup tinggi di langit barat daya, sekitar 58 derajat di atas horison. Mars akan terbenam lebih dulu pada pukul 21:50 WIB, disusul oleh Bulan sekitar 24 menit kemudian.
Juni 2025 menghadirkan serangkaian fenomena langit yang menarik untuk dinikmati, mulai dari Bulan purnama hingga konjungsi planet. Setiap peristiwa ini menjadi pengingat akan luar biasanya alam semesta kita.