Fokus Arah Baru Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi

Intinya sih...
- Mendikti Saintek menekankan arah pendidikan tinggi menuju Indonesia Emas 2045
- Perlu program yang memberikan dampak positif bagi masyarakat, bangsa, dan negara
- Ketua Komisi X DPR RI mengingatkan pentingnya inovasi berdasarkan hasil kajian mendalam
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek), Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro menekankan pentingnya memastikan arah pendidikan tinggi di Indonesia agar dapat mencapai Indonesia Emas 2045.
"Paling tidak yang saya upayakan dari saat ini adalah memastikan setiap perguruan tinggi itu harus mempunyai dampak positif bagi masyarakat, bangsa dan negara," kata dia dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, yang diadakan di kantor pusat IDN di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Pesan untuk pengajar
Prof. Satryo mengarahkan perguruan tinggi untuk menata program-programnya dan bisa memberikan dampak bagi masyarakat, bangsa dan negara.
"Paling tidak kita berharap adanya talenta-talenta lulusan perguruan tinggi yang mampu berkarya. Berkarya untuk diri sendiri, keluarganya, komunitasnya dan masyarakat secara umum," ujarnya.
Di masa depan, akan semakin banyak tantangan karena lahirnya berbagai teknologi baru. Contohnya saja saat ini yang tengah menjadi topik hangat adalah kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) hingga machine learning yang merenggut beberapa pekerjaan.
Dia juga berpesan untuk pengajar agar para murid atau mahasiswanya mampu menyelesaikan masalah yang kompleks.
Complex thinking akan menuntut mereka menjadi seseorang yang kritis, sehingga selalu ada rasa ingin tahu. Saat ini penduduk negara kita masih terjebak di middle income trap. Harapannya industri mampu membawa pertumbuhan ekonomi. Kita harus punya teknologi yang dapat bersaing secara global.
Pentingnya inovasi di pendidikan
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi X DPR RI. Hetifah Sjaifudian mengatakan bahwa kurikulum pendidikan di Tanah Air kerap kali berubah-ubah yang menuai pro dan kontra.
Inovasi dalam dunia pendidikan memang diperlukan, tapi tidak perlu merambah semua aspek yang telah berjalan baik, lantas dilakukan perombakan.
“Saya juga tidak ingin kurikulum itu dalam 30 tahun terus-terusan seperti itu. Jadi, tidak apa-apa ada inovasi, tetapi best practice atau pun praktik-praktik baik yang sudah ada di periode-periode sebelumnya, apalagi jika ada hasil kajian yang bagus, sebaiknya dilanjutkan,” kata dia.
Dia juga mengingatkan akan pentingnya melakukan penyempurnaan dan pengembangan berdasarkan hasil kajian mendalam. Perubahan yang dilakukan demi sesuatu yang berbeda tanpa alasan kuat justru dapat menimbulkan ketidakpastian.
“Tidak usah demi sesuatu yang berbeda, kita harus ganti segala sesuatunya. Tetapi kalau misalnya itu sifatnya penyempurnaan atau pengembangan, itu memang wajib,” lanjutnya.
Perluas koneksi
Saat itu, Salman Subakat, Co-Founder ParagonCorp dan CEO NSEI juga mengungkap perjalanan dari PT Paragon.
Dia menekankan pentingnya memperluas koneksi. Dia tidak hanya belajar masalah teknologi tapi juga untuk memahami perilaku konsumen dari interaksi tersebut.
Program “Semangat Awal Tahun 2025” sebagai forum untuk menjembatani pemahaman akan program unggulan pemerintah yang perlu diketahui secara luas oleh masyarakat, terutama kalangan millennial dan genZ.
Dilaksanakan selama 2 (dua) hari pada Rabu dan Kamis (15-16) Januari 2025, bertempat di The Plaza, Amphitheatre di Lantai 3 Kantor Pusat IDN Times dan Menara Global, Jalan Jendral Gatot Subroto Kav 27, Jakarta 12950. Setiap sesi akan dihadiri 150-an peserta, future leaders, anak muda.
Penyelenggaraan program ini bersamaaan dengan sekitar 100 hari kerja Kabinet Merah Putih, sehingga diharapkan bisa menjadi forum informasi kepada publik, sebagaimana yang dipesankan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada anggota kabinetnya dalam Hambalang Retreat, pentingnya komunikasi publik akan program pemerintah.
Program “Semangat Awal Tahun 2025” dilakukan dalam bentuk 8 (delapan) sesi talkshow yang menghadirkan pembicara sektor pemerintah, swasta dan publik/akademisi. Delapan sesi tersebut: Navigasi Ekonomi Global 2025, Kemandirian Pangan Bukan Sebatas Angan, Investasi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Masa Depan Industri Digital dan Kreatif, Energi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Transformasi Kesehatan, Arah Baru Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, dan Kepemimpinan Muda dan Inovasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi.
Pada akhir kegiatan akan disampaikan award “Inspiring News Maker of The Year 2024” di berbagai bidang, serta “Climate Warrior Award” untuk 10 anak muda.