Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Soal Tukin Dosen, Mendikti Saintek: Semoga Segera Disetujui Kemenkeu

Mendikti Ristek, Satryo Soemantri Brodjonegoro di acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, Rabu (16/1/2025). (IDN Times/Tata Firza)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menyebut, mereka telah meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menganggarkan pembayaran tunjangan kinerja (tukin) dosen yang sudah tertunda selama lima tahun.

"Prinsipnya dari Kemenkeu itu sudah menyetujui perhitungan kami dan mudah-mudahan dalam waktu dekat, Kemenkeu bisa memberikan persetujuan," kata dia dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times, yang diadakan di kantor pusat IDN Times di IDN HQ, Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Satryo optimistis ada solusi untuk para pengajar yang tukinnya perlu dibayarkan. Namun jika melihat kilas balik, adanya perubahan dari Undang-undang Pegawai Negeri Sipili (UU PNS) menjadi Undang-undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) pada 2015 lalu, menyebabkan terjadinya perubahan pendapatan PNS maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

PNS sendiri mempunyai beberapa kategori, tapi yang paling besar populasinya adalah mereka yang di kementerian/lembaga negara sebagai tenaga administrasi.

"Untuk mereka itu memang ada definisi gaji plus tukin untuk yang tenaga administrasi. Nah, dosen yang PNS itu definisi untuk pendapatannya ada gaji plus tunjangan fungsional, plus tunjangan profesi," jelasnya.

Menurunya, dosen tidak ada tukin karena berbeda cara menilai performa dosen, berbeda dengan admin yang mendapat tukin.

Sejak Undang-Undang tentang Guru dan Dosen, sertifikasi dosen belum semuanya selesai, terutama dosen muda yang belum mempunyai sertifikasi.

"Nah, mereka itu tidak mendapatkan tunjangan. Yang sudah punya sertifikasi dosen, mereka dapat. Yang belum serdos ini yang punya masalah, mereka menuntut," lanjut  Satryo.

Adapaun Program “Semangat Awal Tahun 2025” sebagai forum untuk menjembatani pemahaman akan program unggulan pemerintah yang perlu diketahui secara luas oleh masyarakat, terutama kalangan millennial dan genZ.

Dilaksanakan selama 2 (dua) hari pada Rabu dan Kamis (15-16) Januari 2025, bertempat di The Plaza, Amphitheatre di Lantai 3 Kantor Pusat IDN Times dan Menara Global, Jalan Jendral Gatot Subroto Kav 27, Jakarta 12950. Setiap sesi akan dihadiri 150-an peserta, future leaders, anak muda.

Penyelenggaraan program ini bersamaaan dengan sekitar 100 hari kerja Kabinet Merah Putih, sehingga diharapkan bisa menjadi forum informasi kepada publik, sebagaimana yang dipesankan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada anggota kabinetnya dalam Hambalang Retreat, pentingnya komunikasi publik akan program pemerintah.

Program “Semangat Awal Tahun 2025” dilakukan dalam bentuk 8 (delapan) sesi talkshow yang menghadirkan pembicara sektor pemerintah, swasta dan publik/akademisi. Delapan sesi tersebut: Navigasi Ekonomi Global 2025, Kemandirian Pangan Bukan Sebatas Angan, Investasi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Masa Depan Industri Digital dan Kreatif, Energi Berkelanjutan untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Transformasi Kesehatan, Arah Baru Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, dan Kepemimpinan Muda dan Inovasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi.

Pada akhir kegiatan akan disampaikan award “Inspiring News Maker of The Year 2024” di berbagai bidang, serta “Climate Warrior Award” untuk 10 anak muda.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us