Setiap hewan memiliki ekor di bagian belakang tubuhnya. Manusia sebenarnya juga memiliki ekor, namun akan lenyap saat hari ke-31 sampai 35 saat di dalam kandungan dan menyatu menjadi tulang ekor.
Ekor ini memiliki beragam fungsi yang berbeda-beda bagi setiap hewan. Dan perubahan gerak pada ekor juga menunjukkan emosi yang dialami oleh hewan tersebut. Apa saja sih fungsinya? Check this out!
Bagi sebagian besar hewan, ekor digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi. Anjing misalnya, akan menggoyang-goyangkan ekornya dengan semangat ketika ia merasa gembira. Atau ekor kucing yang terangkat dan tegak menandakan bahwa ia sedang waspada.
Ada dua cara untuk melihat makna dari ekor binatang, bisa dari posisinya maupun kecepatan bergeraknya, ungkap laman VCA Hospital. Dari posisinya, jika ekor berdiri tegak dianggap sebagai bentuk kesiapan, agitasi dan kewaspadaan. Atau jika ekor dalam posisi normal, tiba-tiba menjadi vertikal, menandakan bentuk agresivitas.
Begitu pula dari pergerakannya. Anjing yang sedang gembira akan menggoyang-goyangkan ekornya dengan cepat, namun jika ia sedang merasa tidak nyaman, ia akan menggerakkan ekornya perlahan dan ragu-ragu.
Fungsi kedua ekor bagi hewan adalah sebagai alat untuk keseimbangan. Bagi kucing, ekor membantu jadi penyeimbang ketika berjalan di ruang sempit seperti pagar atau dahan pohon, ungkap laman Pets Global. Selain itu, ekor juga digunakan kucing untuk membantu keseimbangan saat mengejar atau melompat saat berburu mangsa.
Lantas, apa yang terjadi pada kucing yang berekor pendek? Apakah mereka akan kehilangan keseimbangan?
Faktanya, kucing tetap belajar keseimbangan meski dilahirkan tanpa ekor. Kucing memiliki alat vestibular yang sangat sensitif di dalam telinga untuk keseimbangan mereka, terang laman The Nest.
Bagi primata, khususnya monyet, ekor digunakan untuk menahan dan memegang objek. Karena ekornya yang lentur namun kuat, ekor tersebut sering dimanfaatkan untuk bergelantungan di dahan pohon, terang laman Healthy Pets. Gak hanya untuk berayun, ekor ini juga dipakai untuk memegang makanan.
Ekor jenis ini disebut dengan prehensile tail. Ekor ini berfungsi sebagai lengan tambahan pada monyet untuk membantu mereka bergelantungan dan memegang makanan. Namun, gak semua primata mempunyai ekor, misalnya simpanse atau gorila.
Beda mamalia, beda lagi dengan burung. Sebagian besar burung menggunakan ekornya untuk menarik perhatian pasangan. Misalnya, ekor merak jantan yang dikembangkan, memiliki motif unik dan warna-warni, dipakai untuk menarik perhatian merak betina. Bagi merak betina, warna, bentuk dan ukuran ekor sangat penting sebagai penilaian mereka dalam memilih pejantan, ungkap laman NU Sci.
Hal yang sama terjadi pada burung walet. Burung walet betina menganggap pejantan yang memiliki ekor panjang lebih menarik dan menjadi alasan utama bagi mereka untuk memilih pasangan, jelas laman United Press International. Sementara, burung walet jantan dengan ekor pendek mendapat pasangan 4 kali lebih lama daripada pejantan yang memiliki ekor panjang.
Kadal dan cicak dikenal mampu memutuskan ekornya jika dalam kondisi terancam. Hal ini mereka gunakan sebagai cara untuk mempertahankan diri. Kemampuan untuk melepaskan dan menumbuhkan kembali ekor dipakai sebagai mekanisme pertahanan diri untuk lolos dari predator, terang laman Oxford University Press.
Kemampuan ini disebut sebagai autotomi, di mana hewan memutuskan atau melepaskan bagian tubuhnya sebagai cara untuk mempertahankan diri. Namun, autotomi bagi kadal membawa konsekuensi bagi hidup mereka. Kadal tanpa ekor tidak bisa berlari kencang dan dianggap kurang menarik di mata lawan jenis. Akibatnya, mereka akan sulit mendapat pasangan dan lebih rentan dimangsa.
Lain lagi dengan ikan, mereka umumnya menggunakan ekor untuk bergerak dalam air. Ikan berenang menggunakan sirip ekor yang mendorong mereka untuk bergerak. Proses ini bernama locomotion. Tiap sirip memiliki fungsi yang berbeda-beda, ada yang untuk bergerak maju, berputar, menjaga posisi tegak atau berhenti.
Karena dipakai untuk mendorong tubuh, ekor ikan menentukan mereka bergerak maju ke depan dan menambah atau mengurangi kecepatan berenang. Oleh karena itu, peran sirip ekor sangat penting bagi pergerakan ikan dan menjadi pendorong utama mereka dalam air, terang Max Jackson dari jurusan Biologi Kelautan University of Auckland.
Bagi hewan yang memiliki ekor panjang dengan rambut di ujungnya, biasanya memakai ekor untuk mengusir serangga yang hinggap di tubuhnya. Misalnya, pada kuda, sapi, kerbau dan zebra. Hinggapnya lalat membuat mereka gatal, cara tercepat untuk mengusirnya adalah dengan mengibaskan ekor.
Nah, itulah 7 fungsi ekor pada hewan yang harus kamu ketahui. Apakah sudah menjawab rasa penasaranmu?