Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepiting, salah satu hewan bertubuh keras (commons.wikimedia.org/Biswajit Pradhan)
Kepiting, salah satu hewan bertubuh keras (commons.wikimedia.org/Biswajit Pradhan)

Intinya sih...

  • Mamalia tak memiliki tubuh keras, namun banyak hewan lain memiliki tubuh dan kulit yang sangat keras
  • Kura-kura memiliki tempurung keras dari tulang rusuk yang membantu berenang lebih cepat dan berkamuflase
  • Kepiting, ikan arapaima, kelomang, dan kumbang juga memiliki bagian tubuh yang keras untuk melindungi diri

Mamalia seperti manusia umumnya memiliki kulit yang halus dan elastis. Pasalnya, mamalia memang tak perlu kulit yang terlalu keras atau tebal. Tapi, hal tersebut tak berlaku bagi hewan lain. Daripada kulit dan tubuh yang lunak, justru ada banyak hewan yang tubuh dan kulitnya sangat keras. Mulai dari reptil, ikan, sampai serangga banyak yang punya tubuh super keras.

Tubuh keras juga memberikan banyak keuntungan bagi hewan. Pertama, tubuh keras bisa dipakai sebagai alat perlindungan diri. Selain itu, tubuh keras juga membantu kehidupan hewan, entah saat berenang, mencari makanan, berkamuflase, atau menarik perhatian lawan jenis. Jadi, mari kita bahas beberapa hewan bertubuh keras agar pengetahuanmu semakin luas!

1. Kura-kura

Kura-kura (commons.wikimedia.org/Richard Bartz)

Dilansir Zoo Atlanta, bagian keras yang ada pada kura-kura adalah tempurungnya. Karena keras, tempurung kura-kura memiliki banyak fungsi, seperti sebagai armor pelindung, untuk berkamuflase, bahkan tempurungnya juga membantu kura-kura untuk berenang dengan lebih cepat. Tak hanya itu, tiap spesies juga memiliki bentuk tempurung yang berbeda, ada yang menonjol, datar, bahkan ada yang tajam.

Tempurung kura-kura sendiri sebenarnya terbentuk dari tulang rusuk yang melebar. Lebih lanjut, permukaan tempurung kura-kura sebenarnya adalah keratin, yaitu material yang sama yang membentuk kuku dan rambut. Karena hal tersebut, tempurung kura-kura juga memiliki sistem peredaran darah dan sistem syaraf. Jadi, jika kamu melukai tempurungnya maka kura-kura juga akan merasakan rasa sakit.

2. Kepiting

Kepiting (commons.wikimedia.org/Gary C B Poore)

Tak cuma untuk melindungi dan mempertahankan diri, karapas keras yang ada di tubuh kepiting juga berguna untuk hal lain. Pertama, banyak kepiting yang karapasnya berwarna terang yang mana bisa menjadi pembeda antar spesies. Selain itu, warna karapas yang bervariasi juga memudahkan kepiting untuk berkamuflase, entah di semak-semak, dasar laut, atau area karang. Lebih lanjut, laman CRAB Biomimicry menjelaskan kalau karapas kepiting terbentuk dari chitin, yaitu tulang keras yang tumbuh di bagian luar tubuh hewan.

3. Ikan arapaima

Ikan arapaima (commons.wikimedia.org/Ad Meskens)

Dikutip Sci News, ikan arapaima memiliki sisik yang besar, tajam, dan sangat kuat serta keras. Saking kerasnya, bahkan sisik ikan ini merupakan salah satu material terkuat yang ada di alam liar. Karena keras, sisik tersebut tak bisa ditembus oleh apapun, mau itu gigitan hewan buas, cakaran predator, sampai benda tajam seperti pisau dan golok. Alhasil, sisiknya membuat ikan arapaima terlindungi dari berbagai ancaman dari luar.

Ikan arapaima sendiri merupakan ikan endemik Amerika Selatan. Ia juga menyandang gelar sebagai salah satu ikan air tawar terbesar dengan panjang 4 meter dan bobot mencapai 200 kilogram. Di alam liar, ia sangat ganas karena bisa memangsa ikan, arthropoda, krustasea, sampai mamalia kecil. Uniknya, walau besar, ganas, dan bersisik keras ikan ini tetap sering diburu oleh masyarakat lokal.

4. Kelomang

Kelomang (commons.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Sebenarnya, kelomang merupakan spesies kepiting. Tapi, berbeda dari kepiting lain, kelomang tak memiliki tubuh atau karapas yang keras dan kuat. Karena hal tersebut, hewan ini harus mencari cangkang hewan lain untuk melindungi tubuhnya. Nah, biasanya cangkang tersebut bisa lebih kuat dan keras dari tubuh kepiting lain.

Tapi karena bukan bagian dari tubuhnya maka kelomang harus berganti cangkang secara rutin. Jika tidak, ia rentan akan ancaman predator dan akhirnya bisa mati. Dilansir Britannica, kelomang sering dijumpai di pinggir pantai, area berpasir, atau perairan laut yang dangkal. Ketika merasa terancam, ia akan memasukan dirinya ke dalam cangkang, mirip seperti keong. Tak cuma itu, kelomang juga cukup populer sebagai hewan peliharaan.

5. Kumbang

Kumbang (commons.wikimedia.org/Prasan Shrestha)

Berbeda dari vertebrata seperti manusia, kumbang sama sekali tidak memiliki tulang. Tapi walau begitu tubuhnya tetap kokoh, keras, dan kuat. Dilansir Parks Canada, tubuh keras yang dimiliki kumbang bisa hadir berkat adanya exoskeleton, yaitu bagian tubuh keras seperti kulit yang menyelimuti bagian luar tubuhnya. Selain keras, exoskeleton juga cukup fleksibel sehingga memudahkan kumbang untuk bergerak dengan lincah.

Dengan exosleketon, tubuh kumbang bisa terlindungi dari berbagai hal, entah benturan, gesekan, atau tusukan. Selain itu, exoskeleton juga ikut tumbuh dan berkembang seiring kehidupan kumbang. Jadi, tiap harinya exoskeleton bisa menjadi semakin kuat, keras, dan tebal. Tiap spesies juga memiliki bentuk exoskeleton yang berbeda karena ada yang datar, halus, bahkan ada yang berduri.

Ternyata, kehadiran tubuh yang keras memberikan keuntungan tersendiri bagi berbagai jenis hewan. Bayangkan saja, tubuh keras bisa melindungi tubuh sampai bisa digunakan untuk mengenali sesamanya. Jadi, bisa disimpulkan kalau tubuh keras merupakan ciri khas yang tak dimiliki oleh semua jenis hewan. Nyatanya, tubuh keras hanya dimiliki oleh beberapa hewan, seperti kura-kura, kepiting, kelomang, ikan arapaima, dan kumbang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team