Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi gurita (pexels.com/Jeffry Surianto)
ilustrasi gurita (pexels.com/Jeffry Surianto)

Intinya sih...

  • Kepiting tapal kuda memiliki darah biru karena mengandung hemocyanin yang bereaksi kuat terhadap endotoksin.

  • Cacing tabung laut memiliki darah merah terang berkat tingginya jumlah hemoglobin untuk bertahan di lingkungan ekstrem.

  • Siput laut memiliki darah hijau berkat pigmen chlorocruorin untuk bertahan di perairan dengan kadar oksigen rendah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Darah merupakan elemen penting dalam tubuh makhluk hidup yang memiliki fungsi untuk mengangkut oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian tubuh. Namun, tidak semua hewan memiliki sistem darah yang sama dengan manusia, bahkan tidak pula dengan warna merah khas hemoglobinnya.

Ada hewan-hewan yang justru memiliki sistem darah yang unik dan berbeda, baik dari segi warna atau cara kerjanya di dalam tubuh. Berikut ini merupakan beberapa hewan yang memiliki keragaman biologis dalam segi sistem darah, sehingga menarik untuk diketahui.

1. Kepiting tapal kuda dengan darah biru

ilustrasi kepiting tapal kuda (britannica.com)

Kepiting tapal kuda memiliki darah biru karena mengandung adanya hemocyanin, yaitu protein yang menggunakan tembaga sebagai pengikat oksigen. Warna biru ini bisa muncul pada saat oksigen berikatan dengan hemocyanin yang ada di dalam darah mereka.

Bukan hanya warnanya yang unik, namun darah kepiting tapal kuda memiliki peran yang sangat penting dalam dunia medis. Para ilmuwan ternyata kerap menggunakan darah kepiting tersebut untuk mendeteksi adanya racun bakteri karena darah ini bereaksi kuat terhadap endotoksin.

2. Cacing tabung dengan darah merah terang

ilustrasi cacing tabung (earth.com)

Cacing tabung laut yang hidup di sekitar ventilasi hidrotermal ternyata memiliki darah berwarna merah terang. Warna ini ternyata berasal dari hemoglobin yang jumlahnya sangat tinggi, bahkan mampu mengikat oksigen dalam kondisi lingkungan yang cukup ekstrem.

Adaptasi ini sangat memungkinkan cacing tabung untuk bisa bertahan di habitat yang minim oksigen dan juga penuh dengan zat kimia beracun. Sistem darah mereka merupakan contoh luar biasa terkait bagaimana organisme laut mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang keras.

3. Siput laut dengan darah hijau

ilustrasi siput laut (oceaninfo.com)

Ada beberapa spesies siput laut yang ternyata memiliki darah berwarna hijau karena mengandung pigmen khusus yang disebut sebagai chlorocruorin. Pigmen ini sebetulnya mirip dengan hemoglobin, namun menghasilkan warna hijau pada saat larut di dalam plasma darahnya.

Sistem darah hijau ini bisa membantu siput laut untuk beradaptasi dalam kondisi perairan yang kadar oksigennya relatif rendah. Dengan pigmen unik ini, maka mereka tetap bisa memeroleh pasokan oksigen yang cukup untuk bertahan hidup di habitatnya.

4. Gurita dengan darah biru kehitaman

ilustrasi gurita (pexels.com/Pia B)

Gurita termasuk hewan dengan darah berwarna biru karena mengandung adanya hemocyanin sebagai pengangkut oksigen. Protein ini jauh lebih efektif daripada hemoglobin dalam kondisi perairan dingin dan juga dengan kadar oksigen yang relatif lebih rendah.

Keunikan darah gurita ternyata bisa membantu mereka untuk mempertahan hidup di kedalaman laut yang memang memiliki kondisi ekstrem. Selain itu, sistem peredaran darah gurita juga cukup kompleks, sebab mereka memiliki tiga jantung yang dapat bekerja untuk memompa darah biru tersebut ke seluruh bagian tubuh.

Keanekaragaman sistem darah pada hewan seolah menunjukkan betapa luar biasanya adaptasi biologis di habitatnya. Memahami hal ini bukan hanya menambah wawasan, namun juga membuka mata terkait betapa berwarnanya kehidupan yang ada di Bumi. Mana hewan yang menurutmu memiliki sistem darah paling unik dan berbeda?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team