5 Hewan Endemik Selandia Baru yang Unik, dari Burung hingga Reptil

Kiwi adalah salah satu burung terunik bukan saja di Selandia Baru, tapi juga di dunia. Maka tidak heran jika burung ini dinobatkan sebagai simbol negara. Burung unik ini tidak bisa terbang, tubuhnya bulat gempal, punya paruh panjang dan tipis, dan adalah satu-satunya burung yang punya lubang hidung di ujung paruhnya.

Kiwi termasuk ratite, yaitu keluarga burung yang tidak bisa terbang yang juga mencakup burung unta, emu, dan kasuari. Dari semua burung ratite, kiwi adalah yang paling kecil. Ukuran mereka kira-kira sebesar ayam, namun mereka memiliki telur dengan ukuran kira-kira 20 persen tubuhnya, rekor terbesar di antara semua burung.

Kea adalah jenis burung beo yang sangat unik. Mereka adalah satu-satunya beo yang hidup di pegunungan. Mereka omnivora, memakan mulai dari akar-akaran, daun, buah, serta serangga dan bahkan bangkai. Penampilan mereka juga terbilang unik karena warna bulunya yang tidak biasa.

Kea juga burung yang sangat pintar. Ilmuwan menyebut bahwa kecerdasan mereka setara dengan anak manusia berusia 4 tahun. Itu lumayan pintar lho! Selain itu kea juga terkenal suka bermain. Mereka suka bercanda dengan teman-temannya dan bahkan mengeluarkan suara yang mirip suara tawa. Saat seekor kea tertawa, umumnya teman-temannya akan ikut tertawa.

Lumba-lumba Hector adalah salah satu spesies lumba-lumba terkecil di dunia. Mereka dinamai berdasarkan nama Sir James Hector, naturalis asal Skotlandia yang pertama mengamati hewan ini. Ukuran mereka hanya sekitar 1,4 m.

Ada pula sub-spesies dari lumba-lumba ini, yaitu lumba-lumba Maui yang adalah spesies lumba-lumba terkecil di dunia. Mereka biasanya berenang di sekitar tepi pantai dan laut dangkal untuk menghindari predator. Sayangnya mereka juga adalah salah satu lumba-lumba paling terancam punah, dengan jumlah diperkirakan hanya 100 ekor di alam bebas.

Tidak salah jika menyebut tuatara sebagai 'dinosaurus hidup' sebagaimana julukan yang sering diberikan kepada hewan ini. Hewan ini bukan termasuk kadal meskipun mirip, dan mereka konon sudah ada sejak 200 juta tahun lalu. Mereka adalah salah satu jenis reptil endemik Selandia Baru.

Salah satu keunikan dari tuatara adalah mereka punya 3 mata. Mata yang ketiga terletak di bagian atas kepalanya, meski mata tersebut tidak terlihat pada tuatara dewasa karena tertutup sisik. Fungsinya sendiri diperkirakan untuk sekadar untuk mendeteksi cahaya.

Selandia Baru ternyata memiliki spesies penguin, dan bukan hanya satu tapi 6 spesies! Salah satu yang terunik adalah penguin mata kuning. Mereka disebut juga hoiho dan hidup di bagian selatan Selandia Baru.

Penguin ini mendapat namanya karena pola berwarna kuning cerah yang terdapat di bagian matanya. Seperti penguin pada umumnya, penguin mata kuning adalah pemakan ikan. Sayangnya mereka termasuk spesies penguin yang terancam punah karena perusakan habitat dan kedatangan predator baru ke Selandia Baru.

Itulah 5 hewan endemik Selandia Baru. Ngomong-ngomong, Selandia Baru termasuk negara yang tidak terlalu jauh dari Indonesia. Jadi apakah kamu tertarik untuk jalan-jalan ke sana dan melihat hewan-hewan unik itu secara langsung?