6 Hewan Ini Mampu Menumbuhkan Jaringan dan Organ yang Hilang

Cecak telah lama dikenal dapat memutuskan ekornya saat merasa terancam. Ekor yang putus akan menjadi pengalih perhatian predator sehingga cecak dapat melarikan diri. Kemampuan autotomi cecak ini juga dilengkapi dengan kemampuan dalam menumbuhkan kembali bagian ekor tersebut.

Dilansir GEN, cecak mampu menumbuhkan bagian ekornya karena cecak dapat memproduksi sel tulang rawan, yang menggantikan tulang ekor dan membentuk ekor yang baru. Walau bagian ekor cecak dapat tumbuh kembali, ekor yang baru biasanya tidak tumbuh sepanjang yang lama. Kemampuan cecak menumbuhkan dan memperbaiki tulang rawan menjadi bahan penelitian dengan harapan untuk menemukan cara menumbuhkan kembali tulang rawan manusia yang rusak akibat osteoartritis.

Hal menarik dari Mexican tetra adalah kemampuannya menumbuhkan dan memperbaiki jaringan sel jantung yang rusak. Spesies bernama ilmiah Astyanax mexicanus ini memiliki dua populasi yang hidup di lokasi berbeda. Kedua populasi tersebut adalah yang hidup di dekat permukaan air di sungai-sungai utara Meksiko, dan populasi yang buta yang hidup di air dalam sistem gua Meksiko.

Hanya populasi ikan yang hidup dekat permukaan air di sungai-sungai Meksiko yang mampu meregenerasi dan memulihkan sel jantung mereka. Kemampuan ikan ini menjadi  penelitian dalam hal perawatan dan pemulihan penyakit jantung, karena tubuh manusia tak dapat menyembuhkan sel otot jantung yang rusak akibat serangan jantung maupun cedera lainnya. Dilansir European Commision, masih belum ada obat maupun perawatan yang dapat memulihkan otot jantung. 

Perbedaan kemampuan pemulihan sel jantung antara kedua populasi ikan dari spesies yang sama ini juga turut diteliti. Para ahli dan peneliti berusaha memahami mengapa sebagian hewan mampu meregenerasi sel jantung bahkan setelah dewasa, sementara yang lainnya tidak. Penelitian-penelitian ini diharapkan dapat membuka jalan bagi pengobatan dan pemulihan penyakit jantung. 

Ikan zebra merupakan ikan yang berasal dari Asia, dan memiliki tubuh yang kecil dengan panjang hanya sekitar 4 cm. Mirip seperti ikan Mexican tetra, ikan zebra memiliki kemampuan meregenerasi sel jantung. Uniknya, terdapat 75 persen kemiripan sel antara ikan zebra dan ikan Mexican tetra. 

Ikan ini mampu meregenerasi jantungnya secara utuh setelah cedera atau amputasi. Dilansir Understanding Animal Research, bahkan jika ventrikel jantungnya terpotong, ikan zebra dapat menumbuhkan dan memulihkan jantungnya secara utuh tanpa bekas luka hanya dalam waktu dua bulan. Ikan bernama ilmiah Danio rerio ini telah dikenal sebagai model terbaik dalam penelitian perkembangan penyembuhan penyakit jantung. 

Kemampuan bintang laut dalam menumbuhkan kembali bagian tubuhnya cukup menarik. Hewan ini dapat menumbuhkan kembali seluruh bagian tubuh dan seluruh sistem sarafnya walau tubuhnya hanya tersisa satu bagian "tangan" saja. Dilansir Bristol Aquarium, selama masih ada sedikit bagian cakram tengah pada tangan yang tersisa, bintang laut dapat membentuk dan menumbuhkan kembali seluruh bagian tubuhnya dengan sempurna.

Kemampuan regenerasi bintang laut ini juga menjadikannya sebagai objek penelitian. Carnegie Mellon University melansir bahwa terdapat kemiripan kandungan gen, perkembangan awal, dan organisasi genom antara bintang laut, manusia, dan hewan bertulang belakang lainnya. Dengan meneliti rahasia regenerasi bintang laut, para peneliti berharap dapat menemukan cara agar manusia dapat menumbuhkan kembali sel otak yang rusak. 

Dalam bahasa Aztec kuno, axolotl berarti 'monster air'. Jenis salamander ini memang hidup di dalam air, dan memiliki kemampuan menumbuhkan bagian tubuh yang cukup mencengangkan, di mana hewan ini dapat menumbuhkan kembali hampir semua bagian tubuhnya dengan sempurna. Axolotl dapat menumbuhkan organ-organ dalam seperti bagian otak, sistem saraf pusat, tulang, otot, hingga kaki-kakinya.

Waktu yang dibutuhkan axolotl untuk menumbuhkan bagian tubuhnya juga berbeda-beda, tergantung dari usia, jenis cedera, dan bagian tubuh yang akan ditumbuhkan kembali. Semakin tua seekor axolotl, semakin panjang pula waktu pemulihan dan regenerasi sempurna yang dibutuhkan. Dilansir A-Z Animals, axolotl muda hanya butuh waktu sekitar 40--50 hari untuk menumbuhkan kaki baru, sementara axolotl yang tua membutuhkan waktu sekitar 3 bulan. 

Cacing planaria merupakan sejenis cacing pipih yang kebanyakan hidup sebagai parasit. Walau merupakan hewan sederhana, cacing ini cukup sulit untuk mati atau dibunuh. Jika bagian tubuhnya terpotong atau terluka, cacing ini dapat menumbuhkan kembali bagian tubuh yang hilang tersebut. Beberapa spesies cacing planaria dengan kemampuan regenerasi ini adalah Dugesia subtentaculata dan Schmidtea mediterranea.

Cacing pipih ini mampu menumbuhkan seluruh tubuhnya dengan utuh walau hanya bermodalkan beberapa sel atau bahkan satu sel saja. Hal ini cukup mencengangkan, karena tubuh dibentuk oleh sel-sel yang berbeda. Sel induk dewasa umumnya hanya dapat memproduksi jaringan tertentu, sesuai jenis sel tersebut.

Cacing planaria dapat menumbuhkan semua jenis sel yang membentuk tubuhnya dari sel yang tersisa. Oregon Health & Science University melansir bahwa mekanisme kemampuan cacing ini sangat berguna bagi penelitian. Dari kemampuan cacing planaria para ahli mempelajari adanya kemungkinan regenerasi otak manusia, dan mempelajari penyakit seperti kanker otak.

Kemampuan hewan meregenerasi sel bahkan bagian tubuh dengan sempurna kerap membuat para ahli kagum. Dengan meneliti kemampuan ini para ahli berharap dapat menemukan cara untuk pengobatan dan perawatan yang lebih baik bagi berbagai jenis penyakit.