7 Hewan Tangguh yang Hidup di Salju

Rusa sika, atau yang juga dikenal sebagai rusa Jepang atau rusa tutul, merupakan salah satu jenis rusa asli Asia Timur. Namun, rusa Sika telah diperkenalkan ke belahan dunia lain dan kini dapat ditemukan di Kanada, Inggris, beberapa wilayah Eropa, dan Amerika.

Mereka termasuk di antara sedikit spesies rusa yang tahan terhadap cuaca dingin. Dijelaskan Wildlife Informer, selama musim dingin, rusa sika mengembangkan bulu yang lebih tebal sehingga membuat mereka tetap hangat di suhu beku.

Rusa sika juga memiliki kuku yang dapat digunakan dengan baik untuk berjalan di atas salju dan menggali salju untuk mencari makanan. Berkat sistem pencernaannya yang tangguh, rusa sika dapat memperoleh nutrisi dari kulit pohon.

Terwelu Arktik tidak berhibernasi di musim dingin. Sebaliknya, mereka tetap aktif sepanjang tahun di beberapa tempat terdingin di bumi.

Diterangkan Forest Wildlife, terwelu Arktik ditutupi bulu tebal yang dapat berubah menjadi putih di musim dingin. Mereka juga memiliki telinga yang lebih pendek sehingga meminimalkan jumlah udara dingin yang masuk ke dalam tubuh mereka.

Terwelu Arktik mampu berlari dan melompat dengan sangat cepat bahkan dalam kondisi bersalju. Saat mencoba melarikan diri dari predator, mereka bisa bergerak hingga 64 km per jam.

Muskox memang diciptakan untuk hidup di cuaca dingin. Mereka memiliki lapisan bulu tebal yang membantu melindungi mereka dari musim dingin Arktik yang ekstrem. Dengan adaptasi yang luar biasa, mukox mampu mencari makan di salju, menggali es dan salju untuk menemukan rumput, akar, tundra, dan lumut.

Menurut Wildlife Informer, muskox berkerabat dengan domba dan kambing, dan pertama kali ditemukan oleh penjelajah Eropa pada tahun 1600-an. Mamalia ini paling sering ditemukan di Greenland Arktik dan Kanada. Mereka hidup berkelompok dan sering berlari berdekatan untuk menghasilkan panas dan tetap hangat.

Ada banyak sekali spesies penguin yang hidup di wilayah kutub dan tundra yang bersalju. Spesies yang paling terkenal adalah penguin kaisar dan penguin gentoo.

Penguin yang hidup di daerah kutup mampu bertahan hidup pada suhu yang bisa turun hingga -60 derajat Celcius. Mereka secara khusus disesuaikan dengan kondisi ini.

Menurut Forest Wildlife, penguin mampu bertahan di kondisi dingin ekstrem karena mereka memiliki kepala dan ekstremitas kecil yang membantu membatasi kehilangan panas. Penguin juga memiliki beberapa lapisan bulu tebal untuk membantu menahan panas tubuh dan bulu hitamnya dapat membantu mereka menyerap lebih banyak panas matahari.

Ptarmigan atau yang juga dikenal sebagai ayam hutan salju adalah hewan lain yang mampu bertahan hidup di wilayah bersalju. Sulit untuk menemukan unggas salju ini karena tubuh mereka ditutupi bulu berwarna putih yang merupakan kamuflase alami untuk melindungi mereka dari predator.

Di musim panas, bulunya akan berubah menjadi abu-abu kecokelatan, suatu proses yang disebut homochromia. Ptarmigan juga memiliki bulu di kakinya, yang berfungsi seperti sepatu saat bergerak melewati salju. Unggas ini juga memiliki paruh pendek, tebal, berwarna hitam, yang digunakannya untuk menghancurkan ranting pohon, dikutip dari Ovo Network.

Beruang kutub adalah hewan yang mendapatkan popularitas karena mampu beradaptasi dengan baik dalam kondisi keras dan bersalju di Kutub Utara. Mereka adalah predator darat terbesar di dataran bersalju. 

Dengan mantel bulu yang tebal, beruang kutub mampu tetap hangat di suhu yang sangat dingin, dikutip dari Animals Around The Globe. Cakar mereka yang besar juga sangat berguna untuk berburu dan berjalan di atas es. Dalam hal berburu, beruang kutub ahli dalam menangkap mangsanya, termasuk anjing laut dan hewan laut lainnya.

Ermine atau yang juga dikenal sebagai cerpelai, merupakan predator kecil dan tangguh yang tumbuh subur di lingkungan bersalju. Diterangkan Animals Around The Globe, hewan pengerat ini ahli dalam menggali dan sering kali tinggal di sarang di bawah batu atau pohon.

Meskipun ukurannya kecil, ermine sangat lincah dalam berburu tikus di salju tebal. Mantel tebal berwarna putih mereka memungkinkan mamalia ini berbaur dengan mulus di lingkungan bersalju.

Salju yang dianggap tantangan bagi manusia dan banyak spesies hewan ternyata merupakan berkah bagi hewan-hewan di atas, melindungi mereka dari unsur-unsur lain, membantu mereka menemukan mangsa, dan menyamarkan diri dari predator.