5 Hewan Unik yang Bisa Ditemui di Gurun Victoria Besar

Dunnart adalah sejenis marsupial mirip tikus yang merupakan insektivor. Dunnart bukit pasir (Sminthopsis psammophila) adalah salah satu spesies dunnart terbesar, dengan panjang mencapai 16 cm dan berat 40 gram. Sebagai insektivor, mereka makan serangga seperti belalang, jangkrik, rayap, dan kumbang.

Dunnart bukit pasir memiliki persebaran yang sempit jika dibandingkan dengan spesies dunnart lain. Selain menghuni area kecil di Gurun Victoria Besar, mereka juga terdapat di daerah Semenanjung Eyre. Dunnart bukit pasir juga adalah salah satu dari tiga spesies dunnart yang berstatus terancam punah.

Malleefowl (Leipoa ocellata) adalah burung endemik Australia yang unik. Mereka hidup di darat karena tak bisa terbang. Ukuran mereka kira-kira seukuran ayam, bahkan mereka masih merupakan kerabat jauh dari ayam. Burung ini merupakan omnivor dan makan biji-bijian, buah-buahan, jamur, dan serangga kecil.

Mallefowl adalah burung unik yang terkenal dengan kebiasaannya tidak membangun sarang atau mengerami telurnya. Sebaliknya, burung ini membangun tumpukan daun kering dan pasir, meletakkan telurnya di atas, lalu menutupinya dengan daun dan pasir.

Seraya mulai membusuk, tumpukan daun kering itu akan menghasilkan panas sehingga menginkubasi telur mereka. Mallefowl jantan secara berkala mengecek tumpukan daun tersebut untuk memastikan suhunya pas. Lalu setelah telurnya menetas, mallefowl betina maupun jantan sama sekali gak merawat anak-anaknya!

Selain mallefowl, di Gurun Victoria Besar ternyata kita juga bisa menemukan spesies burung beo yang berwarna-warni. Namanya adalah princess parrot alias beo putri (Polytelis alexandrae). Meski hidup di daerah yang gersang, beo putri jantan memiliki warna-warni pelangi yang indah di tubuhnya. Si betina memiliki warna yang mirip, tapi lebih pucat.

Burung ini memiliki ukuran panjang sekitar 45 cm dan berat 113 gram, seperti dilansir laman Animal Diversity. Makanan mereka berupa buah-buahan, biji-bijian, dan tunas pohon akasia. Mereka bisa bertahan di lingkungan yang kering karena mendapatkan kebutuhan cairan dari makanannya.

Hidup di gurun yang gersang memang menuntut hewan beradaptasi dengan cara menyimpan sebanyak mungkin cairan di dalam tubuhnya. Untuk urusan itu, katak penyimpan air (Litoria platycephala) adalah salah satu yang terbaik. Dari namanya saja sudah bisa ditebak bahwa mereka punya kemampuan menyimpan air yang luar biasa.

Yap, katak penyimpan air punya kemampuan melakukan estivasi. Pada musim kering, katak ini akan mengubur tubuhnya di dalam tanah dan menjadi tidak aktif. Mereka lalu menghasilkan semacam lendir yang mengeras dan membungkus tubuhnya, sehingga cairan di dalam tubuh mereka bisa tersimpan dan tidak menguap.

Kemampuan hebat katak ini bahkan dimanfaatkan oleh Suku Aborigin untuk mendapatkan air. Mereka akan menggali tanah untuk mencari katak ini, lalu menekan dengan lembut kulit katak ini sampai mengeluarkan air. Air tersebut lalu mereka minum, dan si katak pun dilepaskan kembali. Unik ya!

Gurun Victoria Besar tentu juga memiliki predator alfa. Salah satunya adalah dingo (Canis lupus dingo) salah satu subspesies serigala yang tersebar di hampir seluruh wilayah Australia. Mereka bertubuh langsing, rambut berwarna cokelat, telinga yang tegak ke atas, serta ekor yang berambut lebat.

Tak seperti serigala, dingo bisa berburu sendirian. Tapi mereka juga bisa berburu dalam kelompok berisi 2-12 individu. Dilansir Britannica, dingo sangat aktif dan bisa berjalan sejauh 20 km per hari. Dingo umumnya memangsa kelinci dan hewan pengerat. Meski termasuk anjing liar, dingo bisa dijinakkan, umumnya oleh orang Aborigin.

Lima hewan unik di atas bisa kita temui di Gurun Victoria Besar, gurun terbesar di Australia. Kalau suatu saat kamu bisa pergi ke sana, hewan yang mana yang paling ingin kamu lihat langsung?