7 Hewan yang Hidup di Sungai Gangga, Semuanya Unik!

Terdapat enam spesies hiu sungai yang ditemukan di dunia, di antaranya hiu Gangga atau Glyphis gangeticus. Ini adalah hiu endemik India, yang mendiami Sungai Hooghly di Benggala Barat, serta Sungai Gangga, Brahmaputra, Mahanadi.

Hiu Gangga adalah salah satu dari 20 spesies hiu yang paling terancam punah dan terdaftar sebagai spesies yang Sangat Terancam Punah dalam Daftar Merah IUCN. Menurut WWF India, populasi hiu Gangga terus mengalami penurunan karena penangkapan ikan yang berlebihan, degradasi habitat, peningkatan pemanfaatan sungai, dan pembangunan bendungan. Sirip dan rahangnya juga sangat diminati dalam perdagangan internasional, dan dipancing oleh penduduk setempat untuk diambil daging dan minyaknya.

Lumba-lumba sungai Gangga berperan sebagai predator puncak. Ini merupakan hewan air nasional India dan dilindungi secara hukum di semua tempat. Lumba-lumba sungai Indus dan Gangga dianggap sebagai fosil hidup, karena merupakan spesies lumba-lumba tertua yang masih hidup, dikutip dari RiverDolphins.org.

Lumba-lumba sungai Gangga biasanya berwarna abu-abu atau coklat muda, tetapi mungkin juga memiliki warna merah muda di bagian perut. Mereka memiliki moncong memanjang yang bisa sedikit menekuk ke atas. Panjang moncongnya bisa mencapai hingga 20 persen dari total panjang tubuh. 

Spesies ini secara fungsional buta sehingga sangat bergantung pada ekolokasi untuk bernavigasi dan berburu. Ukuran mata lumba-lumba sungai Gangga juga sangat kecil sehingga membatasi cahaya untuk mencapai retina, tidak ada lensa, dan saraf optik tidak berfungsi. Karenanya, para ilmuwan meyakini bahwa mata mereka tidak mampu membentuk gambar yang jelas, tetapi mereka masih berfungsi sebagai reseptor cahaya.

Gharial ialah buaya dalam keluarga Gavialidae dan merupakan salah satu buaya terpanjang yang masih hidup. Menurut Wildlife Institute of India, gharial pernah tersebar luas di sungai-sungai besar yang mengalir di bagian utara anak benua India. Ini termasuk sungai Indus, Gangga, Brahmaputra. Diyakini, gharial juga ada di Sungai Irrawady Myanmar. Saat ini, populasi utama mereka terdapat di Sungai Gangga.

Gharial dapat tumbuh hingga sepanjang 7 m dan memiliki kulit tebal yang ditutupi sisik epidermis halus. Moncong gharial adalah yang paling tipis dan paling panjang di antara semua buaya. Gharial juga merupakan yang paling akuatik dari semua buaya karena tidak pernah bergerak jauh dari air.

Nama mahseer secara kasar diterjemahkan sebagai 'mahi' (ikan) dan 'sher' (harimau), sehingga dikenal sebagai harimau sungai. Siklus hidup golden mahseer terkait erat dengan aliran sungai: ikan dewasa mendiami kaki bukit sungai dan bermigrasi ke hulu saat musim hujan untuk mencapai tempat pemijahan yang sesuai. Dengan demikian, kelangsungan hidup ikan bergantung pada pelestarian konektivitas habitat dan arus yang memadai.

Menurut World Wide Fund, ancaman utama golden mahseer di India adalah degradasi habitat, fragmentasi habitat akibat pembangunan infrastruktur, perubahan iklim, dan penangkapan ikan. Kabar baiknya, saat ini ada banyak organisasi yang fokus meningkatkan perlindungan bagi ikan dan habitatnya.

Berang-berang cakar kecil Asia atau yang memiliki nama ilmiah Aonyx cinereus adalah spesies berang-berang yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Mereka memiliki cakar pendek dengan bantalan jari-jari yang berselaput. Dengan total panjang tubuh 73 hingga 96 cm, menjadikan mereka spesies berang-berang terkecil di dunia, dikutip dari Animalia Bio.

Spesies ini mengandalkan jari-jarinya yang tangkas dan sensitif untuk mencari mangsa. Karena alasan ini, mereka tidak memiliki cakar panjang seperti yang dimiliki kebanyakan berang-berang. Jaring di antara jari-jarinya juga lebih sedikit daripada yang dimiliki berang-berang pada umumnya.

Harimau bengal adalah salah satu spesies harimau yang paling banyak di dunia. Menurut National Geographic, sekitar setengah dari populasi harimau liar di dunia adalah harimau bengal. Meskipun begitu, sebenarnya spesies ini juga terancam punah. 

Populasi harimau bengal terbesar berada di Taman Nasional Sundarbans, di Benggala Barat, India. Taman nasional ini mencakup sekitar 1.330 kilometer persegi dari delta Sungai Gangga yang berhutan lebat. Seiring bertambahnya populasi manusia, begitu pula konflik antara manusia dan harimau bengal. Pengembangan dan perburuan juga berkontribusi pada berkurangnya mangsa alami harimau, seperti kerbau, rusa, babi hutan, dan mamalia besar lainnya. Ini menjadikan manusia sebagai sasaran baru harimau.

Ikan lele goonch dapat tumbuh hingga sepanjang 2 m. Ikan lele goonch memiliki tubuh berat dan mulut lebar yang dirancang untuk hidup di kedalaman Sungai Gangga yang berlumpur. Mereka termasuk ikan terbesar di Sungai Gangga dan juga termasuk yang paling unik.

Ikan lele goonch memiliki tubuh coklat muda dengan garis coklat tua sampai hitam di dekat sirip. Sirip punggung mereka sangat beraneka ragam, dengan sirip dada yang besar. Sama seperti ikan lele pada umumnya, goonch memiliki beberapa antena di mulutnya yang digunakan untuk mendeteksi mangsa. Sayangnya, menurut laman A-Z Animals, hingga kini, hanya sedikit yang diketahui tentang ikan ini dan mereka termasuk ikan yang tergolong rentan menghadapi kepunahan.

Ada banyak hewan unik yang menggantungkan hidupnya di Sungai Gangga. Jadi, segala aktivitas di sekitar sungai ini perlu diperhatikan dengan baik karena sudah pasti akan memengaruhi semua hewan yang hidup di sini.