Hilang selama 80 Tahun, Ini 5 Fakta Menakjubkan Kaempfer’s Woodpecker!

Intinya sih...
Burung langka ini menghilang selama lebih dari 80 tahun sebelum ditemukan kembali pada tahun 2006, membuat heboh para ahli burung di seluruh dunia.
Kaempfer’s Woodpecker hanya hidup di Cerrado, padang sabana khas Brasil yang saat ini terancam oleh konversi lahan menjadi pertanian.
Populasi Kaempfer’s Woodpecker diperkirakan kurang dari 3000 ekor dan masuk dalam kategori Endangered menurut daftar IUCN.
Kaempfer’s Woodpecker (Celeus obrieni) mungkin terdengar asing di telinga banyak orang. Burung pelatuk yang satu ini memang bukan hanya langka, tetapi juga punya kisah yang dramatis dalam dunia konservasi. Hidup di Brazil, spesies ini sempat dianggap punah hingga “muncul kembali” pada awal tahun 2000-an. Nah, selain kisah dramatisnya, ternyata ada banyak fakta unik tentang Kaempfer’s Woodpecker yang jarang diketahui banyak orang. Berikut lima di antaranya!
1. Sempat Hilang Lebih dari 80 Tahun
Bayangkan burung yang satu ini menghilang dari pengamatan ilmiah selama lebih dari delapan dekade. Kaempfer’s Woodpecker pertama kali dideskripsikan tahun 1926 dari satu spesimen saja. Setelah itu, tak ada catatan penemuan lagi hingga tahun 2006, ketika beberapa orang berhasil menangkap beberapa momen keberadaan burung ini. Penemuan ulang ini membuat para ahli burung di seluruh dunia heboh—ibarat menemukan “t-rex” yang selama ini dianggap punah.
2. Hanya Hidup di Cerrado, Padang Sabana Khas Brasil
Kaempfer’s Woodpecker merupakan hewan endemik asli Brazil, dan habitat utamanya adalah bioma Cerrado—padang rumput sabana tropis yang penuh vegetasi kerdil dan pepohonan rendah. Sayangnya, Cerrado termasuk salah satu ekosistem yang paling cepat hilang di dunia karena konversi lahan menjadi pertanian, terutama kedelai dan peternakan sapi. Inilah sebabnya burung ini sangat rentan punah.
3. Sang Ahli Membongkar Bambu
Salah satu ciri unik Kaempfer’s Woodpecker adalah kecenderungannya “menggali” batang bambu untuk mencari serangga. Tak semua burung pelatuk tertarik pada bambu, tetapi spesies ini ternyata sangat mengandalkan rumpun bambu sebagai sumber makanan. Paruhnya yang kuat dan tajam memungkinkannya mengebor bambu demi menemukan larva serangga, semut, dan rayap.
4. Warna Bulunya Cantik dan Mencolok
Kaempfer’s Woodpecker bukan burung yang memiliki warna bulu yang biasa saja. Justru sebaliknya, penampilannya cukup mencolok. Tubuhnya berwarna cokelat kemerahan dengan pola bintik putih yang kontras. Untuk berjenis kelamin jantan memiliki mahkota merah terang di kepalanya, menambah kesan eksotis. Penampilan ini membuat burung ini relatif mudah dikenali jika berhasil ditemukan. Masalahnya, populasinya sangat sedikit dan habitatnya terus tergerus, yang akan sangat sulit untuk menemukannya.
5. Statusnya “Endangered” dan Populasi Diperkirakan Kurang dari 3000
Kaempfer’s Woodpecker kini masuk kategori Endangered di daftar IUCN. Dilansir dari American Bird Conservancy memperkirakan populasi burung ini hanya 250-2500 ekor saja dan populasinya semakin menurun. Ancaman terbesar tentu saja hilangnya habitat Cerrado akibat deforestasi dan ekspansi lahan pertanian. Berbagai upaya konservasi tengah dilakukan, termasuk melindungi kawasan yang masih menyimpan rumpun bambu, rumah favorit burung ini.
Kaempfer’s Woodpecker adalah contoh betapa sedikit yang kita tahu tentang keanekaragaman hayati dunia, bahkan di era modern. Fakta bahwa burung ini sempat dianggap punah, lalu ditemukan kembali, menjadi pengingat pentingnya menjaga habitat alami. Siapa sangka seekor burung kecil bisa menyimpan kisah sedramatis ini? Semoga fakta-fakta di atas membuatmu makin kagum pada makhluk langka nan unik ini!