7 Hiu Paling Langka di Dunia, Hampir Tidak Pernah Terlihat

Lost shark adalah hiu paling langka di dunia saat ini. Saking langkanya, mereka terlihat terakhir kali di habitat aslinya sekitar 80 tahun yang lalu. Menurut IUCN Red List, hanya tersisa sekitar 40 hiu dewasa yang masih hidup.

Hiu ini dapat tumbuh hingga sepanjang 7,6 m. Mereka berasal dari Laut Cina Selatan dan bisa punah karena penangkapan ikan yang berlebihan. Meskipun sudah tidak terlihat sejak lama sekali, para ilmuwan yakin beberapa masih hidup dan berkeliaran di dasar laut.

Ciri paling menonjol dari hiu ini adalah bentuk kepalanya yang unik. Scalloped Hammerhead memiliki otak yang kompleks dan kecerdasan sosial dan kognitif yang tinggi yang membantu mereka mencari makan dan memilih pasangan yang cocok. Mereka adalah predator yang agresif dan sangat berbahaya.

Hiu ini menghadapi ancaman kepunahan karena penangkapan ikan komersial. Populasi Scalloped Hammerhead telah menurun lebih dari 95 persen dalam 30 tahun terakhir karena mereka biasanya menjadi mangsa ikan. Scalloped Hammerhead biasanya ditangkap untuk diambil siripnya, lalu tubuhnya dibuang kembali ke dalam air. Menurut laman Oceana, pada tahun 2021, diperkirakan hanya sekitar 200 ekor yang tersisa di lautan.

Hiu Hammerhead dapat tumbuh sepanjang 4,6 hingga 6 m. Mereka adalah salah satu hiu paling unik dan khas di dunia dengan moncong berbentuk palu. Hiu ini hidup di perairan tropis di seluruh dunia. 

Mereka adalah hiu soliter dan memakan berbagai macam mangsa, seperti ikan, kepiting, gurita, dan hiu yang lebih kecil. Menurut A-Z Animals, satu-satunya predator alami hiu Hammerhead adalah paus pembunuh. Namun, manusia merupakan ancaman utama bagi mereka melalui penangkapan ikan berlebihan dan tangkapan sampingan. Sayangnya, hiu Hammerhead kini menjadi hiu yang terancam punah dan di banyak wilayah populasinya menurun hingga 80 persen dalam 25 tahun terakhir.

Hiu Pondicherry memiliki tubuh kecil, yaitu hanya sepanjang 0,9 m. Mereka memiliki bentuk gigi yang unik dengan pangkal tajam dan tepi halus di sekitar ujung gigi. Seperti banyak hiu lainnya, makanan hiu Pondicherry terdiri dari ikan, kepiting, lobster, dan udang. 

Menurut IUCN Red List, diperkirakan hanya tersisa 249 ekor hiu Pondicherry. Mereka termasuk spesies yang telah hilang dari ilmu pengetahuan selama bertahun-tahun. Spesies ini terlihat terakhir kali pada tahun 1979 di India.

Hiu Gangga mendapatkan namanya dari sungai tempat mereka biasa hidup. Mereka adalah spesies endemik di India, dengan kurang dari 250 hiu yang tersisa, menurut World Wide Fund. Populasi hiu Gangga mengalami penurunan karena penangkapan ikan berlebihan, degradasi habitat, nilai pasar, dan pembangunan bendungan. 

Spesies ini memiliki tubuh kekar keabu-abuan, dengan mata kecil yang terletak lebih tinggi di wajah mereka, memungkinkan mereka untuk berburu tanpa kesulitan. Hiu dewasa dapat tumbuh hingga 1,8 m, dengan gigi tajam dan ramping. Tidak seperti kebanyakan hiu, hiu Gangga tidak berbahaya dan ganas.

Hiu Daggernose merupakan jenis hiu yang kurang dikenal dan sangat langka dengan jumlah yang tersisa hanya sekitar 250 individu. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, kelangkaan hiu Daggernose disebabkan karena mereka sering tertangkap sebagai tangkapan sampingan dalam penangkapan ikan kembung Spanyol dan Acoupa.

Hiu Daggernose tumbuh hingga mencapai panjang 1,5 m. Mereka memiliki moncong yang panjang dan pipih dengan sirip besar berbentuk dayung yang digunakan untuk membantu mereka berenang dengan cepat. Mereka termasuk predator, tetapi biasanya memangsa ikan yang kecil. 

Hiu ini dinamai Oceanic Whitetip karena memiliki ujung putih di siripnya dan panjangnya mencapai 4 m. Mereka terkenal karena sangat berbahaya bagi orang yang selamat dari kecelakaan pesawat dan kapal. Bahkan, menurut A-Z Animals, beberapa sumber mengklaim bahwa Oceanic Whitetip telah membunuh lebih banyak orang daripada hiu putih besar dan hiu banteng. 

Oceanic Whitetip adalah hiu soliter yang hidup di lautan tropis terbuka di seluruh dunia. Meskipun dulunya sangat umum ditemukan di seluruh dunia, jumlahnya telah menurun tajam dan sekarang menjadi hiu yang terancam punah. Penurunan jumlah Oceanic Whitetip disebabkan oleh industri perikanan di seluruh dunia yang menggunakan sirip Oceanic Whitetip sebagai bahan utama dalam sup sirip hiu.

Hiu berperan penting dalam ekosistem laut dengan menjaga keseimbangan jaring makanan dan mendorong keanekaragaman hayati. Dengan demikian, kelangkaan jumlah hiu tentunya sangat memengaruhi keseimbangan ekosistem laut. Meskipun saat ini sangat langka, semoga ke depannya jumlah hiu ini bisa kembali pulih.