3 Hujan Meteor Juli 2025, Langit Malam akan Menyala Terang!

Fenomena langit yang spektakuler biasanya dapat dilihat secara jelas pada malam hari, contohnya fenomena hujan meteor. Peristiwa yang sering disebut-sebut sebagai bintang jatuh ini kerap menggemparkan cakrawala lantaran kehadirannya yang terbilang suka tiba-tiba. Padahal, fenomena tersebut merupakan fenomena tahunan yang sering terjadi di setiap bulannya.
Kabar menggembirakannya, di bulan Juli 2025, bakal ada tiga hujan meteor yang turun ke Bumi. Mengutip dari In-the-Sky, ketiganya akan menghiasi langit malam secara bersamaan. Kira-kira, di tanggal berapa, ya, mereka turun? Yuk, kita cari tahu jawabannya di bawah ini!
1. Hujan meteor Piscis Austrinid

Hujan meteor Piscis Austrinid adalah hujan meteor minor yang aktif dari 15 Juli—10 Agustus 2025. Fenomena ini akan mencapai puncaknya pada 28 Juli 2025. Karena termasuk hujan meteor minor, Piscis Austrinid tidak akan turun dalam jumlah banyak, hanya sekitar 5 meteor per jam ketika berada di titik puncak.
Fyi, hujan meteor adalah fenomena yang terjadi ketika Bumi melintasi orbit yang pernah dilewati oleh komet atau asteroid. Saat berada di orbit tersebut, gravitasi Bumi akan menarik serpihan komet atau asteroid yang tertinggal. Alhasil, jadilah fenomena yang dinamakan hujan meteor atau bintang jatuh.
Nah, untuk Piscis Austrinid, asal usul induk komet atau asteroidnya masih belum diketahui. Satu hal yang diketahui pasti, hujan meteor ini muncul dari arah konstelasi Piscis Austrinis, rasi bintang berbentuk ikan yang menghuni langit belahan selatan. Konstelasi ini berbatasan dengan Capricornus, Microscopium, Grus, Sculptor, dan Aquarius.
Apabila kamu tertarik mengamati hujan meteor Piscis Austrinid, kamu dapat memburunya pada pukul 19.56—05.39 WIB setiap malamnya. Adapun, waktu terbaik untuk melihat hujan meteor ini yakni pada jam 02.00 WIB. Pada waktu tersebut, titik radian atau kemunculan hujan meteor Piscis Austrinid bakal tepat berada di atas cakrawala, sehingga memudahkan pengamat untuk mengamatinya.
2. Hujan meteor Delta Aquarid Selatan

Hujan meteor Delta Aquarid Selatan adalah hujan meteor yang aktif dari tanggal 12 Juli—23 Agustus 2025. Fenomena ini bakal mencapai puncaknya pada 30 Juli 2025. Berbeda dengan Piscis Austrinid, Delta Aquarid Selatan merupakan hujan meteor mayor dengan intensitas sekitar 25 meteor per jam ketika mencapai puncaknya.
Asal usul hujan meteor ini diketahui dari puing-puing komet P/2008 Y12 (SOHO). Mengutip dari Space Reference, P/2008 Y12 (SOHO) adalah komet periode pendek dari Keluarga Komet Jupiter (JFc). Artinya, orbit komet tersebut dipengaruhi oleh gravitasi planet Jupiter.
Titik radian atau kemunculan hujan meteor Delta Aquarid Selatan berada di konstelasi Aquarius. Kamu bisa mulai mengamatinya pada pukul 19.52 - 05.39 WIB setiap malamnya. Adapun, waktu terbaik untuk memburu hujan meteor ini yaitu pada jam 02.00 WIB, saat titik radiannya berada tepat di atas cakrawala.
3. Hujan meteor Alpha Capricornid

Selain Delta Aquarid Selatan, akhir Juli 2025 akan ditutup oleh hujan meteor Alpha Capricornid. Dilansir American Meteor Society, Alpha Capricornid adalah hujan meteor aktif dari tanggal 12 Juli—12 Agustus 2025. Fenomena ini akan mencapai puncaknya bersamaan dengan hujan meteor Delta Aquarid Selatan, yaitu pada tanggal 30 Juli 2025.
Alpha Capricornid termasuk hujan meteor minor, yang mana hanya akan memancarkan sekitar 5 meteor per jam ketika mencapai puncaknya. Akan tetapi, hujan meteor ini memiliki keistimewaan tersendiri, yaitu menghasilkan kilatan bola api terang saat memasuki atmosfer Bumi. Di Indonesia, kamu bisa mengamati Alpha Capricornid sepanjang malam.
Pasalnya, titik radian bintang jatuh ini akan berada di atas horizon sepanjang malam, yang berarti ia bakal aktif selama langit masih gelap. Oh, iya, komet yang bertanggung jawab atas kemunculan hujan meteor Alpha Capricornid adalah komet 169P/NEAT. Komet tersebut merupakan Keluarga Komet Jupiter (JFc) yang memiliki periode orbit pendek.
Hujan meteor adalah salah satu fenomena langit yang bisa diamati dengan mata telanjang. Artinya, kamu tidak memerlukan teleskop atau alat bantu pengamatan untuk mengamati fenomena ini. Beberapa hal yang harus kamu perhatikan di antaranya lokasi pengamatan yang jauh dari polusi cahaya, cuaca yang cerah, dan pakaian tebal supaya tidak kedinginan saat mengamati hujan meteor. Bagaimana, tertarik untuk memburu tiga hujan meteor di atas?