Terisolasi Ratusan Ribu Tahun, Ini 6 Fakta Menarik Gajah Kalimantan 

Makin terancam punah

Sesuai namanya, gajah kalimantan merupakan subspesies gajah asia yang cuma bisa ditemukan di Pulau Kalimantan. Populasi mereka terkonsentrasi di Sabah, Malaysia, walaupun juga bisa ditemukan di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. Dibandingkan subspesies gajah asia lainnya, gajah kalimantan berukuran lebih kecil. Oleh karena itu, subspesies ini juga dijuluki pygmy elephant atau gajah kerdil.

Menurut keterangan WWF, bukti DNA membuktikan kalau gajah kalimantan telah terisolasi di Pulau Kalimantan dari gajah asia lainnya sejak 300 ribu tahun lalu. Lantas, bagaimana kondisi populasinya saat ini? Yuk, simak enam fakta menarik gajah kalimantan yang wajib kamu tahu berikut ini!

1. Si raksasa yang kerdil

Terisolasi Ratusan Ribu Tahun, Ini 6 Fakta Menarik Gajah Kalimantan gajah asia dan gajah kalimantan (commons.wikimedia.org/shankar s.)

Biarpun dijuluki gajah kerdil, ukuran gajah kalimantan tetap gak bisa dibilang kecil. Menurut laman A-Z Animals, tinggi mamalia ini bisa mencapai 2,5—3 meter. Beratnya pun bisa mencapai 3—5 ton.

Secara fisik, ada beberapa perbedaan antara gajah kalimantan dengan jenis gajah asia lainnya. Gajah kalimantan punya telinga lebih lebar, ekor lebih panjang, dan gading yang lurus. Ukurannya pun 30 persen lebih kecil dari subspesies gajah asia lainnya. Kalau disandingkan dengan gajah afrika, perbedaannya bisa lebih besar lagi.

2. Terisolasi sejak ratusan ribu tahun lalu

Terisolasi Ratusan Ribu Tahun, Ini 6 Fakta Menarik Gajah Kalimantan kawanan gajah kalimantan (commons.wikimedia.org/Cede Prudente)

WWF mengungkapkan kalau gajah kalimantan berbeda secara genetik dari gajah asia lainnya. Sebelumnya, gajah kalimantan sempat diyakini sebagai keturunan dari kawanan gajah peliharaan yang diberikan kepada Kesultanan Sulu pada abad ke-17 lalu. Kawanan ini kemudian dilepas di hutan Kalimantan dan berevolusi menjadi gajah kalimantan yang ada saat ini.

Namun, bukti DNA akhirnya menunjukkan kalau subspesies ini sudah lama terisolasi dari saudaranya yang hidup di daratan Asia dan Sumatra selama kurang lebih 300 ribu tahun lalu! Oleh karena itu, gajah kalimantan berevolusi hingga memiliki beberapa perbedaan fisik dari subspesies gajah asia lainnya. 

3. Habiskan lebih dari setengah hari untuk mencari makan

Terisolasi Ratusan Ribu Tahun, Ini 6 Fakta Menarik Gajah Kalimantan gajah kalimantan di tengah hutan (commons.wikimedia.org/Mike Prince)

Di habitatnya, gajah kalimantan bisa menghabiskan 12—18 jam mengelilingi hutan hanya untuk mencari makanan. Menurut laman A-Z Animals, mamalia dengan nama ilmiah Elephas maximus borneensis ini memang perlu area yang luas untuk dapat cukup makanan.

Sebagai herbivor, gajah kalimantan menyantap banyak spesies tanaman, bunga, buah, sampai kulit pohon. Dalam sehari, mereka bisa memakan puluhan kilo makanan dengan memanfaatkan belalainya yang multifungsi untuk meraih makanan yang diinginkan. 

Baca Juga: Menakjubkan, 5 Fakta Reproduksi Gajah Asia yang Perlu Kamu Ketahui

4. Mamalia yang cerdas!

Terisolasi Ratusan Ribu Tahun, Ini 6 Fakta Menarik Gajah Kalimantan kawanan gajah kalimantan di kebun binatang (commons.wikimedia.org/shankar s.)

Biarpun gajah kalimantan belum pernah diteliti secara spesifik, pada umumnya, gajah memang memiliki bagian otak yang sangat berkembang sehingga membuatnya mampu melakukan hal-hal, seperti menggunakan alat, mengenali dirinya di cermin, sampai merasakan beberapa emosi kompleks. Mereka juga memiliki otak terbesar di antara mamalia darat lainnya biarpun ukurannya sedikit lebih kecil dari proporsi tubuhnya. 

Gajah juga merupakan makhluk yang sensitif. Menurut laman Animalia, bila ada anak gajah yang mengeluh, anggota keluarga yang lain akan berkumpul dan menunjukkan perhatian padanya. 

5. Lebih lemah lembut dari jenis gajah lainnya

Terisolasi Ratusan Ribu Tahun, Ini 6 Fakta Menarik Gajah Kalimantan seekor gajah kalimantan di tengah hutan (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Selain perbedaan fisik, gajah kalimantan juga memiliki perbedaan perilaku. Menurut keterangan World Land Trust, perilaku subspesies gajah ini disebut-sebut jauh lebih lemah lembut dan tidak seagresif jenis gajah asia lainnya. Dari hal ini, sempat muncul gagasan kalau mereka merupakan keturunan dari populasi yang telah dijinakkan. 

Uniknya, gajah asia yang hidup di area Sabah, Malaysia justru bersikap agresif terhadap benda-benda buatan manusia yang ada di alam hutan. Perangkap, misalnya, yang sengaja dipasang warga untuk menangkap hewan-hewan kecil sering kali akan diinjak-injak oleh gajah kalimantan. Area permukiman yang merambah ke dalam hutan juga terancam hancur. 

6. Makin terancam punah

Terisolasi Ratusan Ribu Tahun, Ini 6 Fakta Menarik Gajah Kalimantan kawanan gajah kalimantan di kebun binatang (commons.wikimedia.org/shankar s.)

WWF mengestimasi jumlah populasi gajah kalimantan yang ada saat ini kurang dari 1.500 ekor di alam liar. Habitatnya banyak dilahap dan menjadi terfragmentasi akibat perambahan dan konversi wilayah hutan menjadi perkebunan. Padahal, gajah memerlukan area yang luas untuk mendapatkan cukup makanan. 

Habitatnya yang makin lama makin menyusut akibat penggundulan hutan hingga perluasan wilayah perkebunan membuat subspesies ini sering kontak dengan manusia. Karena kehilangan habitat, gajah kalimantan sering menghabiskan waktunya di dekat perkebunan maupun melintasi perkebunan untuk mencapai wilayah hutan yang dikehendaki. Hal ini membuatnya sering mengalami konflik dengan manusia. Kini, subspesies gajah kalimantan masuk dalam kategori endangered.

Populasi gajah kalimantan telah mengalami penurunan drastis sejak 1980. Bila tidak segera mendapatkan perhatian dan penanganan dari beberapa pihak, jumlahnya akan terus menurun drastis seiring waktu berjalan. Semoga situasinya bisa menjadi lebih baik bagi satwa-satwa liar Indonesia, ya.

Baca Juga: Kawanan Gajah Masuk Pemukiman Warga di Langkat

Ina Suraga Photo Verified Writer Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya