Mengenal Hering-hitam Eurasia, Burung Pemangsa Terbesar di Eropa/Asia

Beratnya belasan kilo dan tahan di area minim oksigen!

Hering-hitam eurasia, atau lebih dikenal dengan cinereous vulture dalam bahasa Inggris, merupakan spesies burung pemangsa terbesar yang ada di Eropa dan Asia. Mereka sering terlihat terbang di wilayah pegunungan. Dengan sayap lebarnya, mereka mampu mencapai ketinggian yang gak banyak dicapai oleh burung pemangsa lain.

Burung bangkai satu ini tergolong dalam keluarga elang atau Accipitridae. Karenanya, mereka punya tampilan yang lebih mirip elang, apalagi kalau dibandingkan dengan burung bangkai yang tinggal di Amerika.

Nah, tahukah kamu kalau burung ini punya adaptasi khusus untuk bisa terbang di ketinggian yang minim oksigen? Yuk, simak sembilan fakta menarik hering-hitam eurasia yang wajib kamu tahu berikut ini!

1. Dengan bobot mencapai 14 kilogram, hering-hitam eurasia jadi burung pemangsa terbesar di Eropa dan Asia  

Mengenal Hering-hitam Eurasia, Burung Pemangsa Terbesar di Eropa/Asiahering-hitam eurasia di Pegunungan Pirenia (commons.wikimedia.org/Francesco Veronesi)

2. Burung raksasa perlu sarang raksasa pula. Menurut Animalia, sarangnya bisa selebar 2 meter dengan kedalaman 1—3 meter  

Mengenal Hering-hitam Eurasia, Burung Pemangsa Terbesar di Eropa/Asiahering-hitam eurasia merentangkan sayapnya (commons.wikimedia.org/BFS Man)

3. Dengan sayap selebar hampir 3 meter, burung ini biasa terbang pada ketinggian 2 ribu meter, ungkap Animal Diversity

Mengenal Hering-hitam Eurasia, Burung Pemangsa Terbesar di Eropa/Asiahering-hitam eurasia terbang (commons.wikimedia.org/Artemy Voikhansky)

4. Bahkan, seekor hering-hitam eurasia pernah terlihat di area Gunung Everest dengan ketinggian 6.970 meter!

Mengenal Hering-hitam Eurasia, Burung Pemangsa Terbesar di Eropa/Asiahering-hitam eurasia di atas pohon (commons.wikimedia.org/Koshy Koshy)

Baca Juga: 7 Hewan Tidak Biasa yang Bisa Kamu Temui di Jepang, Semuanya Unik

5. Menurut Thai National Parks, burung ini bisa menyerap oksigen lebih efisien di area minim oksigen seperti di ketinggian

Mengenal Hering-hitam Eurasia, Burung Pemangsa Terbesar di Eropa/Asiahering-hitam eurasia di antara kawanan hering griffon (commons.wikimedia.org/Stefanavramov)

6. Agak beda dari burung bangkai pada umumnya, kepala hering ini gak benar-benar botak, melainkan cuma ditumbuhi bulu-bulu pendek 

Mengenal Hering-hitam Eurasia, Burung Pemangsa Terbesar di Eropa/Asiasepasang hering-hitam eurasia (pixabay.com/jecqan-28940600)

7. Sebagai yang terbesar dengan paruh kuat, hering-hitam eurasia mendominasi tempat makan. Burung lain akan minggir memberinya ruang

Mengenal Hering-hitam Eurasia, Burung Pemangsa Terbesar di Eropa/Asiatampak sekujur tubuh hering-hitam eurasia (commons.wikimedia.org/Koshy Koshy)

8. Gak cuma makan bangkai, burung ini kadang juga memburu hewan, seperti mamalia sampai kura-kura

Mengenal Hering-hitam Eurasia, Burung Pemangsa Terbesar di Eropa/Asiahering-hitam eurasia menghampiri makanannya (commons.wikimedia.org/Stefanavramov)

9. Menurut Vulture Conservation Foundation, sebanyak 96 persen pasangan hering-hitam eurasia yang berkembang biak terdapat di Spanyol

Mengenal Hering-hitam Eurasia, Burung Pemangsa Terbesar di Eropa/Asiatampak dekat hering-hitam eurasia (pixabay.com/erik_karits-15012370)

Sayangnya, keberadaan burung pemangsa ini terancam oleh racun, perburuan, sampai perusakan habitat. Mereka dikategorikan sebagai spesies yang hampir terancam atau Near Threatened (NT) oleh IUCN. Saat ini, angka populasinya terus mengalami penurunan. 

Burung bangkai sangatlah penting bagi kesehatan lingkungan. Kebiasaannya menyantap bangkai hewan secara tidak langsung melindungi manusia dari wabah penyakit. Semoga saja keberadaan mereka bisa lebih terjaga, ya!

Baca Juga: 7 Hewan Unik Ini Bisa Ditemui saat Mendaki Gunung Everest 

Ina Suraga Photo Verified Writer Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya