5 Fakta Apostrof, Tanda Baca yang Hanya Memiliki Satu Fungsi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu pernah mendengar istilah apostrof? Jika belum, apakah pernah melihat simbol seperti ini (')? Simbol (') yang barangkali sering kita lihat ternyata memiliki sebutan apostrof. Apostrof merupakan tanda baca yang digunakan dalam bahasa tulis.
Menariknya, apostrof memiliki fungsi yang berbeda dalam bahasa tertentu. Misalnya saja dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Lantas apa fungsi apostrof, terlebih dalam bahasa Indonesia? Bagaimana asal usulnya? Biar gak semakin penasaran, yuk, cek fakta mengenai apostrof berikut!
1. Apostrof pertama kali digunakan oleh seorang penyair dari Italia
Dikatakan bahwa Pietro Bembo, seorang penyair sekaligus teoretikus sastra dari Italia, pertama kali menggunakan apostrof dalam bukunya yang berjudul De Aetna yang terbit pada tahun 1496. Pernyataan itu merupakan pendapat yang menjelaskan terkait kemunculan apostrof untuk pertama kali. Dilansir narabahasa.id, di tahun 1529 apostrof juga dipopulerkan oleh Geoffroy Tory dalam praktik bahasa Prancis.
Penggunaan apostrof mulai meluas di Britania Raya melalui buku The Cosmographical Glasse karya William Cunningham yang terbit pada tahun 1559. Dalam buku tersebut, apostrof digunakan untuk menandai huruf e yang dilesapkan pada kata the. Seperti pada kalimat, we see the partes of th' earth but moones age.
2. Mulanya, apostrof dalam bahasa Indonesia bukan berfungsi sebagai penyingkat kata dan tahun
Saat ini, kita mengenal bahwa tanda apostrof hanya memiliki satu kaidah penggunaan saja dalam bahasa Indonesia. Adapun penggunaan apostrof ialah untuk menghilangkan bagian yang terdapat pada huruf dan angka. Namun, ternyata mulanya penggunaan apostrof memiliki tujuan yang lain.
Dilansir narabahasa.id, ejaan Van Ophuijsen (1901) yang merupakan ejaan pertama bahasa Indonesia menggunakan apostrof untuk menyederhanakan bunyi hamzah pada aksara Arab-Melayu (seperti pada kata ma'moer).
Di ejaan Soewandi (1947), bunyi hamzah atau yang serupa kemudian ditulis dengan huruf k di akhir suku kata (seperti pada kata makna). Tanda apostrof baru diatur sebagai penyingkat dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan edisi pertama (1972).
Baca Juga: 11 Contoh Penggunaan Apostrof dalam Bahasa Inggris
3. Penggunaan apostrof dalam bahasa Indonesia sebagai penyingkat kata dan tahun
Editor’s picks
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015) memperkuat penggunaan apostrof sebagai tanda penyingkat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, apostrof bermakna tanda baca (seperti ') yang dipakai untuk menunjukkan bahwa ada huruf atau angka yang dihilangkan. Penggunaan apostrof dalam bahasa Indonesia saat ini hanya bertujuan untuk menyingkat kata maupun tahun.
Dalam EYD V yang diluncurkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tanggal 16 Agustus 2022 lalu dijelaskan pula bahwa tanda apostrof dapat digunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu.
Contoh penggunaan apostrof dalam bahasa Indonesia sebagai penyingkat angka ialah sebagai berikut: Jakarta, 28 Oktober '99 (tanda apostrof digunakan untuk menghilangkan angka19). Kemudian, penggunaan apostrof dalam bahasa Indonesia sebagai penyingkat kata dapat dilihat sebagai berikut: Benar, 'kan? (tanda apostrof digunakan untuk menyingkat kata bukan).
4. Penggunaan apostrof dalam bahasa Inggris
Berbeda dengan bahasa Indonesia, bahasa Inggris menggunakan apostrof tidak hanya sebagai penyingkat saja. Sebab, apostrof dalam bahasa Inggris memiliki tiga fungsi utama. Tiga fungsi utama tersebut yakni untuk menunjukkan kepemilikan (possesive form), menjamakkan kata (plural form), dan untuk menyingkat kata (contraction).
Apostrof yang digunakan untuk menunjukkan kepemilikan, contohnya: Jimmy's book (buku Jimmy). Apostrof yang digunakan untuk menjamakkan kata, contohnya: The girl found five a's in the sentence (anak perempuan itu menemukan lima huruf a dalam kalimat). Kemudian, apostrof untuk menyingkat kata, contohnya she'll yang merupakan singkatan dari she will.
5. Contoh penggunaan apostrof sebagai penyingkat kata dan tahun dalam bahasa Indonesia
Penggunaan apostrof dalam bahasa Indonesia sebagai penyingkat kata memiliki banyak contohnya. Kita dapat menggunakan apostrof pada kata seperti 'kan yang memiliki bentuk utuh akan, 'tuk yang memiliki bentuk utuh untuk, 'tlah yang memiliki bentuk utuh telah, ataupun 'makin yang memiliki bentuk utuh semakin. Kata-kata tersebut merupakan beberapa contoh dari penggunaan apostrof sebagai penyingkat kata.
Selain itu, penggunaan apostrof sebagai penyingkat angka dalam tahun juga memiliki banyak contohnya. Kita bisa menggunakan apostrof pada angka '45 dalam kalimat "Indonesia merdeka pada tahun '45". Sebagaimana konteks kalimat tersebut, maka angka '45 merujuk pada tahun 1945.
Kita juga bisa menggunakan apostrof pada angka '22 dalam kalimat "Seminar kebahasaan itu akan berlangsung pada hari Kamis, 19 Mei '22". Sebagaimana konteks kalimat tersebut, maka angka '22 merujuk pada tahun 2022.
Sekarang, kita sudah mengetahui bersama apa itu apostrof. Dalam kaidah bahasa Indonesia saat ini, apostrof ternyata hanya memiliki satu fungsi saja, yakni sebagai penyingkat kata maupun angka dalam tahun.
Berbeda dengan bahasa Inggris yang menggunakan apostrof untuk tiga tujuan utama. Pengetahuan mengenai apostrof tentu akan memudahkan kita berkomunikasi dalam bahasa tulis, karena kita akan mampu memahami makna kalimat dengan cepat dan tepat.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.