Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Alasan Kenapa Tsunami 50 cm Tidak Boleh Diremehkan

Ilustrasi tsunami dengan gelombang besar (pexels.com/George Desipris)
Ilustrasi tsunami dengan gelombang besar (pexels.com/George Desipris)
Intinya sih...
  • Gelombang setinggi 50 sentimeter bisa menjadi ancaman mematikan
  • Pemerintah daerah telah bergerak cepat dalam menghadapi potensi bahaya tsunami akibat gempa Kamchatka
  • Masyarakat diminta untuk mengikuti semua arahan dari otoritas resmi dan tidak menyebarkan atau mempercayai informasi yang belum diverifikasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada Rabu pagi (30/7/2025), Bumi terguncang hebat di lepas pantai timur Kamchatka, Rusia. Gempa berkekuatan 8,7 skala Richter yang terjadi pada pukul 08.25 waktu setempat (23.25 GMT) mengirim gelombang kejut ke seantero kawasan Asia-Pasifik, termasuk Indonesia.

Meski tinggi gelombang tsunami yang diprediksi hanya sekitar 50 sentimeter, para ahli memperingatkan bahwa angka itu tidak boleh dianggap sepele.

Berdasarkan analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gelombang tsunami diperkirakan akan mencapai wilayah-wilayah seperti Kepulauan Talaud, Halmahera Utara, hingga Sorong bagian utara.

Dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tsunami kurang lebih 50 sentimeter ini akan tiba di Kepulauan Talaud pada pukul 13.52 WIB, Halmahera Utara pada 14.04 WIB, Manokwari pada 14.08 WIB, Raja Ampat bagian utara pada 14.18 WIB, Biak Numfor pada 14.21 WIB, Supiori pada 14.21 WIB dan Sorong bagian utara pada 14.24 WIB.

Menyikapi hal tersebut, pemerintah pusat meminta seluruh pemerintah daerah menyiapkan skenario peningkatan kesiapsiagaan masyarakat yang berada di wilayah pesisir.

Tsunami setinggi 50 sentimeter dapat membunuh

ilustrasi air laut (pexels.com/Kellie Churchman)
ilustrasi air laut (pexels.com/Kellie Churchman)

Banyak orang mengira bahwa gelombang tsunami yang hanya setinggi 50 sentimeter tak lebih berbahaya dari ombak biasa. Padahal, asumsi ini sangat menyesatkan. Dalam kenyataannya, tsunami dengan ketinggian setengah meter bisa menjadi ancaman mematikan.

Pada peristiwa tsunami Tohoku Jepang tahun 2011, gelombang yang diperkirakan setinggi 50 sentimeter saat mencapai Papua ternyata mengakibatkan satu korban jiwa di Teluk Youtefa. Karakteristik geografis seperti bentuk teluk bisa menyebabkan fenomena amplifikasi gelombang.

Saat gelombang tsunami memasuki perairan teluk yang menyempit, energi yang terbawa oleh gelombang terfokus dan ketinggiannya meningkat drastis. Di Teluk Youtefa, tsunami yang diprediksi hanya setinggi 50 cm justru membesar hingga mencapai 3,8 meter.

Selain itu, potensi gelombang susulan juga perlu diwaspadai. Gelombang pertama bukan selalu yang terbesar, dan gelombang-gelombang berikutnya bisa jauh lebih merusak.

BNPB menekankan pentingnya evakuasi cepat dan kepatuhan terhadap peringatan dini. Menjauhi pantai dan menghentikan seluruh aktivitas di pesisir hingga status dinyatakan aman menjadi langkah sederhana yang bisa menyelamatkan banyak nyawa.

Pemerintah daerah telah siap

Menghadapi potensi bahaya tsunami akibat gempa Kamchatka, pemerintah daerah di wilayah-wilayah terdampak telah bergerak cepat. Melalui rapat koordinasi yang melibatkan BNPB, BMKG, Basarnas, serta berbagai instansi lokal, langkah-langkah antisipasi telah disusun secara sistematis.

Beberapa daerah langsung mengeluarkan surat edaran yang melarang aktivitas di sepanjang garis pantai dalam waktu tertentu, sebagai bagian dari upaya pencegahan risiko.

Masyarakat diminta untuk mengikuti semua arahan dari otoritas resmi dan tidak mengabaikan peringatan dini. Selain itu, penting untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan atau mempercayai informasi yang belum diverifikasi. Ini penting mengingat penyebaran hoax dalam situasi darurat bisa menimbulkan kepanikan yang tidak perlu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us