Kabar duka kembali datang dari dunia internasional. Kali ini, kabar tersebut berasal dari Islandia. Negara dengan luas wilayah 103,000 km2 ini berduka akibat kehilangan gletser Okjökull. Warga Islandia pun beramai-ramai membuat prosesi layaknya pemakaman sebagai tanda berduka cita atas kehilangan gletser itu.
Seperti apa fakta-fakta di balik prosesi pemakaman itu? Dan apa penyebab menghilangnya gletser tersebut? Simak penjelasannya di sini!
Sebelum meleleh dan menghilang seperti sekarang, gletser Okjökull memiliki wilayah yang cukup luas. Gletser ini memiliki lapisan es yang membentang seluas 38 km2. Namun, di tahun 1945, gletser Okjökull mencair dan menyisakan luas wilayah hanya 5 km2 saja, ungkap laman Mothership. What a huge difference!
Waktu pun terus berjalan. Kekhawatiran warga Islandia pun mulai menjadi kenyataan. Gletser Okjökull menghilang dan menyisakan gunung berapi pelindung tanpa penutup es. Warga Islandia menunjukkan perhatiannya pada isu ini. Mereka pun mengadakan prosesi pemakaman sebagai tanda bahwa mereka berduka ketika gletser Okjökull meleleh.
Pemakaman ini dihadiri oleh para tokoh besar, seperti Perdana Menteri Islandia, Katrin Jakob Sdottir dan mantan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Mary Robinson. Turut hadir pula para peneliti yang memprakarsai penelitian tersebut, terang laman Mothership. Dan tentunya dari kalangan masyarakat biasa ikut menghadiri.
"Saya berharap supaya upacara ini akan jadi inspirasi, tidak hanya bagi kita, warga Islandia, tetapi juga untuk seluruh dunia. Karena apa yang kita lihat di sini adalah efek dari perubahan iklim," lanjut Jakobsdottir dalam laman Mothership.
Bahkan, telah disiapkan sebuah dokumen kematian akibat hilangnya gletser itu. Para peneliti mengatakan bahwa ini gletser pertama di Islandia yang menghilang akibat perubahan iklim. Untuk menunjukkan aksi dan solidaritasnya, sekitar 100 orang warga Islandia diundang dan hadir dalam prosesi 'pemakaman' ini.
Jika dicermati lebih detail, tertera tulisan 415 ppm CO2. Apa arti di balik kata ini? Rupanya, 415 ppm CO2 merujuk pada tingkat karbon dioksida tertinggi di atmosfer yang tercatat pada bulan Mei 2019, ungkap laman Mothership. Perubahan iklim disebut sebagai salah satu biang pemicunya.
Sedihnya, upaya manusia untuk mencegah perubahan iklim masih belum maksimal. Peneliti memperkirakan bahwa gletser Okjökull bukanlah gletser terakhir yang meleleh. Tetapi juga gletser lain apabila manusia tidak peduli dan menjaga lingkungannya dengan baik. Bahkan Antartika kehilangan 252 juta ton es setiap tahunnya.
Terakhir, warga Islandia menyisipkan pesan untuk generasi manusia di masa yang akan datang. Dengan judul "A Letter to the Future", warga Islandia memperingatkan manusia di masa depan untuk melakukan sesuatu pada perubahan iklim global. Apabila tidak, dalam 200 tahun ke depan, seluruh gletser di Islandia akan meleleh.
Nah, itulah fakta-fakta seputar prosesi pemakaman di Islandia akibat salah satu gletsernya menghilang. Mari bersama-sama menjaga lingkungan, yuk!