Nesyamun: Mumi Usia 3.000 Tahun yang Bisa Bersuara, Ini Fakta Sainsnya

Dari manakah asal suara tersebut?

Pertama kalinya dalam sejarah, manusia bisa mendengar suara dari sebuah mumi yang telah berusia 3.000 tahun. Ia adalah Nesyamun, mumi asal Mesir yang kini berada di Leeds City Museum, Inggris.  Entar dulu, suara? Mumi bersuara?

Nesyamun: Mumi Usia 3.000 Tahun yang Bisa Bersuara, Ini Fakta Sainsnyagiphy.com

Berkat percobaan yang melibatkan teknologi dan sains, para ilmuwan dari University of London berhasil membuatnya bersuara. Seperti apakah suaranya dan bagaimana bisa mumi tersebut melakukan hal yang mustahil itu? Simak penjelasannya berikut ini!

1. “Eeeh” dan dalah suara pertama yang dihasilkannya

https://www.youtube.com/embed/94KBXL4D3p4

Para peneliti mendengar suara pertama dari Nesyamun pada Jumat (24/1) lalu. Mumi tersebut mengeluarkan suara erangan yang terdengar seperti “eeeh” atau “aaah”. Mereka juga mengatakan bahwa suara tersebut terdengar seperti “bed” (tempat tidur) dan “bad” (buruk). Coba saja dengarkan rekaman suara di atas untuk membuktikannya. 

2. Suara dihasilkan melalui teknologi cetak 3D

Nesyamun: Mumi Usia 3.000 Tahun yang Bisa Bersuara, Ini Fakta Sainsnyaguim.co.uk

Mengutip New York Times, para peneliti menggunakan CT scanner untuk membuat cetak 3D dari mulut dan tenggorokan Nesyamun. Mereka mengombinasikannya dengan laring buatan untuk merekonstruksi suara dari mumi tersebut.

Setelah rekonstruksi berhasil dilakukan, para peneliti memperbesar suara tersebut dengan speaker. Dengan bantuan software komputer, mereka pun berhasil menghasilkan gelombang suara dari Nesyamun. 

“Ia tidak bisa berbicara saat ini, tetapi menurut saya masuk akal jika nantinya kita bisa menghasilkan kata-kata yang mirip dengan suara aslinya,” kata David Howard, speech scientist dari University of London kepada New York Times.

Baca Juga: Peneliti Temukan Tato Figuratif Tertua Dunia pada Tubuh Mumi

3. Rekonstruksi bisa dilakukan karena proses mumifikasi yang baik

Nesyamun: Mumi Usia 3.000 Tahun yang Bisa Bersuara, Ini Fakta Sainsnyayorkshireeveningpost.co.uk

“Proses mumifikasi sesungguhnya adalah kunci dari hal ini,” tambah Joann Fletcher, ahli ilmu pengetahuan Mesir dan penulis penelitian kepada sumber yang sama. 

Cetak tiga dimensi dapat dilakukan karena organ-organ di dalam tubuh mumi tersebut  berada dalam kondisi yang baik. Semua saluran vokal Nesyamun masih bisa bekerja karena metode pengawetan masyarakat Mesir Kuno yang berkualitas.

4. Kini para pengunjung museum bisa mendengar suara Nesyamun

Nesyamun: Mumi Usia 3.000 Tahun yang Bisa Bersuara, Ini Fakta Sainsnyaallthatsinteresting.com

Penelitian ini merupakan langkah yang bagus untuk memajukan dunia arkeologi sekaligus museum. Sebab kini semua pengunjung museum tempat Nesyamun berada bisa memelajari suara dan teknologi yang digunakan para peneliti.

Akibatnya kini Leeds City Museum pun banyak dikunjungi masyarakat. Mereka penasaran akan suara dari Nesyamun dan ingin memelajarinya lebih lanjut. Ini merupakan hal yang bagus untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai mumi dan kehidupan Mesir Kuno. 

5. Lalu siapakah Nesyamun sebenarnya?

Nesyamun: Mumi Usia 3.000 Tahun yang Bisa Bersuara, Ini Fakta Sainsnyanyt.com

Nesyamun sebenarnya merupakan pendeta yang meninggal di usia 50 tahun pada tahun 1100 SM. Saat itu ia hidup di masa pemerintahan Raja Ramses XI. Ia bisa dibilang merupakan satu-satunya mumi yang berasal dari era tersebut.

Mengutip LiveScience, Nesyamun dikenal sebagai pendeta waab di Karnak, Mesir. Ini artinya ia telah mencapai tahap pemurnian hingga bisa berada di dekat patung Amun, tempat paling suci di sana. 

Ia meninggal karena reaksi alergi yang parah sehingga tidak ada organ yang rusak. Itulah salah satu alasan kenapa para peneliti memilih Nesyamun sebagai subjek untuk studi mereka. Alasan lainnya meliputi usia mumi dan proses pengawetannya yang mendekati sempurna. 

Nesyamun: Mumi Usia 3.000 Tahun yang Bisa Bersuara, Ini Fakta Sainsnyagiphy.com

Peneliti juga mengatakan bahwa ini merupakan langkah yang baik di dunia sains. Dengan studi ini, mereka berharap masyarakat tidak hanya melihat mumi sebagai objek, tetapi juga sesuatu yang dihargai dan menginspirasi. 

Baca Juga: 12 Mumi Paling Terkenal di Dunia, Ada yang Tubuhnya Seperti Baru Wafat

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu D. Wicaksono
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya