Jantan Menghadapi Maut saat Akan Kawin, Ini 6 Fakta Laba-laba Merak!

Laba-laba merak atau peacock spider merupakan hewan yang berasal dari genus Maratus. Genus ini dikenal dengan ciri khas bergerak dengan melompat. Hewan yang masuk ke dalam famili Salticidae ini dapat ditemukan di bagian selatan Benua Australia dengan persebaran yang cukup luas.
Laba-laba merak ini dapat ditemukan di berbagai habitat, mulai dari daerah padang rumput, bukit pasir, hingga serasah daun di bawah hutan eukaliptus. Nama laba-laba merak ini diambil dari warna-warna indah yang berada di bagian abdomen jantan. Rambut-rambut pada bagian abdomen ini termodifikasi sehingga membentuk sisik cerah dan mengkilat dengan berbagai pola berwarna biru, merah, kuning, ungu, juga oranye. Berikut merupakan fakta-fakta mengenai laba-laba merak.
1. Hanya jantan yang warna-warni

Laba-laba merak jantan memiliki bagian abdomen yang berwarna cerah dan unik. Warnanya sangat bervariasi dan pada tiap warna memiliki tekstur dan bentuk yang berbeda. Warna laba-laba yang beragam ini disebabkan keberadaan sisik berukuran mikroskopis atau rambut termodifikasi yang menutupi bagian tubuhnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sisik yang berwarna putih, krem, dan merah biasanya memiliki bentuk sisik yang rumit. Pada spesies laba-laba merak ini, hanya jantan yang memiliki warna tubuh yang sangat menarik, sedangkan betina tidak memiliki warna-warna cerah, melainkan hanya berwarna cokelat polos. Spesies ini memiliki ukuran yang sangat kecil, yaitu rata-rata hanya sekitar 4 mm, dilansir dari Animal Diversity.
2. Pengorbanan hidup jantan saat akan kawin

Ritual perkawinan laba-laba merak cukup unik. Laba-laba jantan akan menggunakan warna cerahnya serta melakukan suatu tarian rumit untuk merayu betina. Tariannya akan berupa lompatan, memukul permukaan yang tengah dipijak menggunakan kakinya, hingga mengayunkan kakinya ke udara. Jika berhasil menarik betina, maka betina akan membiarkan jantan untuk melakukan perkawinan.
Jika betina tidak tertarik, umumnya betina hanya menghindar dan menjauhi jantan. Namun, jika jantan tidak dapat menerima bahwa betina tidak mau kawin dan terus mendekatinya, maka betina akan menyerang kemudian memangsa jantan, dikutip dari Fact Animal. Namun, dapat juga terjadi kanibalisme pasca perkawinan berlangsung. Laba-laba betina dapat mencoba membunuh dan memakan jantan setelah melakukan perkawinan. Oleh karena itu, sering kali jantan dengan cerdik langsung melompat jauh pasca kawin.
3. Masa hidup hanya setahun

Laba-laba merak dapat menghasilkan telur sebanyak 6–15 butir dan akan diletakkan di sarangnya. Telur yang berisi anak laba-laba merak jantan umumnya akan menetas lebih cepat dibandingkan dengan betina. Laba-laba betina yang belum memasuki usia dewasa warnanya akan mirip dengan laba-laba betina dewasa. Sedangkan, anak laba-laba jantan belum akan memiliki abdomen yang berwarna-warni hingga mencapai usia matang seksual. Umumnya, laba-laba merak ini dapat bertahan hidup hingga berusia satu tahun, dikutip dari Kids Kiddle.
4. Penglihatan yang luar biasa tajam

Spesies laba-laba merak memiliki delapan buah mata, yang masing-masing matanya dilengkapi dengan fotoreseptor yang peka terhadap sinar ultraviolet. Hal ini menyebabkan laba-laba merak mampu melihat berbagai spektrum warna secara lengkap dan dapat melihat sinar ultraviolet. Penglihatan yang tajam ini dapat membantu laba-laba dalam mendeteksi gerakan dan sangat berguna untuk mengejar mangsa, dilansir dari Kids Kiddle.
5. Pemakan serangga

Laba-laba merak merupakan hewan yang aktif pada siang hari atau diurnal. Pada waktu ini, mereka akan berburu serangga, seperti lalat kecil, ngengat, bahkan laba-laba lainnya untuk dijadikan makanan. Tidak seperti laba-laba lain yang membuat jaring untuk menjerat mangsa, laba-laba merak menghabiskan sebagian besar waktunya berlarian di semak-semak untuk mencari berbagai serangga. Hal ini dapat terjadi karena adanya evolusi yang membuat bagian penglihatan laba-laba merak menjadi lebih tajam, sehingga memfasilitasi hewan ini untuk berburu dan tidak hanya menunggu mangsa, dikutip dari Animalia.
6. Tidak berbahaya bagi manusia

Laba-laba merak memiliki bisa yang digunakan untuk menggigit mangsanya. Namun, bisa ini tidak beracun pada manusia. Oleh karena itu, laba-laba merak bukanlah ancaman bagi manusia, apalagi hewan ini hanya memiliki rahang yang sangat kecil sehingga tidak akan dapat menembus kulit manusia. Tidak pernah tercatat pula ada kasus laba-laba merak yang pernah menggigit manusia, berdasarkan informasi dari A-Z Animals.
Itulah fakta-fakta mengenai laba-laba yang memiliki tubuh berwarna-warni ini. Mulai dari penglihatannya yang sangat tajam, pemakan serangga bahkan laba-laba lain, hingga proses perkawinannya yang unik. Namun proses perkawinan ini sedikit mengerikan karena jantan dapat terkorbankan dalam prosesnya.